Liputan6.com, Jakarta - Pasca pendanaan terbarunya, penyedia layanan desain grafis asal Australia, Canva, kini menyandang status decacorn.
Perusahaan mengatakan valuasinya sudah menembus US$ 15 miliar atau setara Rp 218,5 triliun setelah menerima investasi sebesai US$ 71 juta atau setara Rp 1 triliun.
Baca Juga
Putaran baru pendanaan sebesar Rp 874 miliar, hampir dua kali lipat dari penilaian tahun lalu, dan menjadikan perusahaan rintisan yang berbasis di Sydney ini sebagai bisnis teknologi swasta paling berharga di Australia.
Advertisement
Dikutip dari Bloomberg, Kamis (8/4/2021), putaran tersebut dipimpin oleh Blackbird Ventures dan Sequoia China, dengan partisipasi dari pendukung yang ada.
"Termasuk General Catalyst Partners, Felicis Ventures dan Bond," kata Chief Operating Officer Canva, Cliff Obrecht, dalam sebuah wawancara.
Startup ini mengklaim mampu menghasilkan lebih dari Rp 7,2 triliun pendapatan tahunan tahun ini sambil mempertahankan profitabilitasnya.
Canva didirikan oleh Chief Executive Officer Melanie Perkins, Obrecht, dan Cameron Adams pada 2012 dan diluncurkan pada tahun berikutnya.
Situs web dan aplikasi Canva membantu orang dan perusahaan membuat spanduk, logo, grafik dan presentasi media sosial.
Freemium Canva
Canva mengoperasikan apa yang dikenal sebagai model freemium, dengan beberapa opsi tersedia secara gratis dan lainnya tersedia dengan biaya.
Bisnis perusahaan juga kian berkembang, di mana bekerja sama dengan perusahaan seperti Hubspot Inc., Warner Music Group Corp., Skyscanner Ltd. dan American Airlines Group Inc.
Canva saat ini memiliki lebih dari 1,5 juta pelanggan yang membayar.
Perusahaan berencana menggunakan ibu kota baru untuk memperluas fitur yang memungkinkan pengguna berkolaborasi dalam pekerjaan secara real time.
Advertisement
Fitur Utama
Salah satu fitur utama yang diluncurkan Canva selama pandemi Covid-19 adalah fitur curah pendapat.
“Ini semacam menggantikan semua orang yang berdiri di sekitar papan tulis dan meletakkan catatan tempel untuk menghasilkan sebuah ide,” katanya.
Canva, yang memiliki lebih dari 30 juta pengguna aktif bulanan, merangkul situs konten gratis Pexels dan Pixabay tahun lalu, menambahkan lebih dari 1 juta stok foto, vektor, dan ilustrasi ke platform-nya.