Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom (Smartfren) mengumumkan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa pada Jumat, 25 Juni 2021.
Dalam keterangan yang diterima Tekno Liputan6.com, RUPS dihadiri oleh 91,87 pemegang saham. Hasil RUPS menyetujui perubahan susunan anggota Dewan Komisaris.
Baca Juga
Perseroan mengangkat Ferry Salman sebagai Wakil Presiden Komisaris serta Ir Ketut Sanjaya dan Jagbir Singh sebagai Komisaris Independen perusahaan.
Advertisement
Susunan Dewan Komisaris:
Presiden Komisaris: DR Darmin Nasution, S.E
Wakil Presiden Komisaris: Ferry Salman
Komisaris Independen: Ir Ketut Sanjaya, MSM
Komisaris Independen: Ir Sarwono Kusumaatmadja
Komisaris Independen: Jagbir Singh
Susunan Dewan Direksi Smartfren
Presiden Direktur: Merza Fachys
Direktur: Djoko Tata Ibrahim
Direktur: Anthony Susilo
Direktur: Marco Paul Iwan Sumampouw
Direktur: Shurish Subbramaniam
Berdasarkan hasil RUPS Tahunan, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan ini berlaku untuk lima tahun berikutnya.
Advertisement
Smartfren Uji Coba 5G
Terlepas dari RUPS Tahunan dan Luar Biasa, belum lama ini Smartfren bersama Kemkominfo menggelar uji coba penerapan 5G di spektrum frekuensi tinggi 28GHz atau Milimeter-wave (mmWave), Kamis (17/6/2021).
Uji coba dilakukan di Kantor Smartfren di Jalan Sabang, Jakarta. Dalam uji coba ini, Smartfren menggandeng Qualcomm dan ZTE sebagai mitra penyedia teknologi 5G.
Direktur Standarisasi Perangkat Pos dan Informatika Ditjen SDPPI Kemkominfo, Mulyadi mengatakan, pita frekuensi yang digunakan dalam uji coba ini adalah 26GHz atau dikenal sebagai mmWave.
"Kami menunggu hasil uji coba untuk melihat bagaimana penerapan 5G di frekuensi tinggi, dengan begitu kami bisa meninjau kemungkinan penggunaan frekuensi tinggi untuk menggelar 5G di masa depan," katanya dalam uji coba 5G kedua Smartfren.
Presiden Direktur Smart Telecom (Smartfren), Merza Fachys mengatakan, uji coba ini menggunakan spektrum yang belum pernah dipakai sebelumnya, yakni mmWave di frekuensi 28GHz dengan lebar pita 800MHz.
Merza mengatakan, saat ini operator yang menjalankan 5G menggunakan frekuensi 2,3GHz, sementara frekuensi mmWave yang dipakai untuk uji coba 5G Smartfren ini berada 10 kali lipat lebih tinggi.
"Kami ingin mengetahui bagaimana sifat-sifat dari spektrum yang tinggi ini untuk menggelar layanan seluler, khususnya 5G. Trial ini dilakukan sebelum spektrum frekuensi 28GHz dilelang nantinya," tutur Merza.
(Tin/Isk)