Solusi Quipper untuk Bantu Hadapi Potensi Learning Loss di Indonesia

Quipper menuturkan pihaknya membantu persoalan learning loss di Indonesia dengan sejumlah solusi, seperti Quipper School Premium sebagai learning management system

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 06 Jul 2021, 17:30 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2021, 17:30 WIB
Quipper
Quipper menghadirkan Quipper School Premium sebagai Learning Management System. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Quipper mengatakan pihaknya akan terus berupaya mendukung implementasi pembelajaran apapun yang dilakukan pada tahun ajaran 2021/2022. Startup edutech ini akan menghadirkan deretan layanan dengan konten yang berkualitas dan terjangkau.

"Quipper akan terus membantu para guru maupun siswa supaya dapat terus memaksimalkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dengan memberikan layanan terbaik dan terjangkau," tutur Business Strategy and Growth Senior Manager Quipper Indonesia, Ruth Ayu Hapsari dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (6/7/2021).

Ruth mengatakan, Quipper juga akan berupaya untuk menanggulangi persoalan learning loss di Indonesia. Untuk diketahui, learning loss adalah menurunnya kompetensi belajar siswa yang dapat terjadi karena adanya perbedaan akses fasilitas atau infrastruktur selama pembelajaran jarak jauh.

Untuk menanggulangi masalah itu, Quipper berupaya menghadirkan solusi berupa materi ajar yang dapat diakses secara mudah. Selain itu, startup edutech ini juga menghadirkan tryout online untuk persiapan PTS, PAS, dan PAT agar siswa tidak tertinggal materi di sekolah.

Quipper juga menghadirkan Quipper School Premium sebagai learning management system yang menawarkan sistem pembejalaran terintegrasi dan mudah digunakan. Lewat solusi ini, para tenaga pengajar dapat mengimplementasi hybrid learning dan mendapatkan pendampingan penuh.

Layanan Quipper School Premium turut dibekali dengan sejumlah solusi untuk mendukung guru melakukan persiapan, implementasi, hingga evaluasi hasil belajar. Berbekal solusi ini, guru dapat pula berinteraksi dengan siswa melalui kelas virtual dan pengiriman materi, tugas, serta ujian online.

"Peluncuran Quipper School Premium di masa pandemi sangatlah tepat. Tersedianya konten pembelajaran sesuai kurikulum, serta pendampingan dalam pembuatan materi ajar sesuai kebutuhan guru, sangat membantu sekolah dalam memberikan layanan pembelajaran kepada peserta didik," tutur salah satu guru pengguna dari SMAN 1 Lembo, Sulawesi Tengah, Jan Laniengka.

Layanan Bimbingan Online dari Quipper Bantu Siswa dalam PJJ

Quipper School
Quipper School, Learning Management System dari edtech startup Quipper

Sebelumnya, Business Development Manager Quipper Indonesia, Ruth Ayu Hapsari menuturkan peran edtech startup semestinya tidak terbatas sebagai penyedia tambahan materi ajar saja.

Diharapkan, edtech startup dapat turut berperan dengan menyediakan layanan interaktif yang memungkinkan siswa dapat memiliki pengalaman belajar tambahan online lebih terarah selama PJJ.

"Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh siswa selama masa PJJ ini dan Quipper hadir untuk membantu para siswa dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Melalui layanan interaktif Quipper Video Masterclass, siswa akan dibimbing oleh Coach dan Tutor untuk mengelola waktu belajar, menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dan menyusun rencana belajar mingguan," kata Ayu.

Bimbingan Online

Quipper Video Masterclass sejatinya merupakan Bimbingan Online (online coaching). Di sini siswa akan ditemani oleh seorang Coach yang memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran, memberikan tips belajar efektif, membantu siswa mengatur jadwal belajar hingga memberikan arahan serta masukan untuk persiapan ujian dan masuk universitas.

"Selain Coach, terdapat juga fitur Tanya Tutor yang dapat membantu siswa dalam hal mata pelajaran sehingga siswa dapat berdiskusi dengan Tutor terkait dengan tugas-tugas sekolah maupun topik-topik materi yang ingin diperdalam siswa," tutur Ayu.

Kedua fitur ini, menurut Ayu, dihadirkan secara interaktif melalui chat di dalam aplikasi Quipper.

"Selain itu tidak terdapat batasan jumlah pertanyaan dalam penggunaan layanan ini sehingga siswa dapat memaksimalkan sesuai dengan kebutuhannya," kata Ayu menutup pernyataanya.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya