Pembelajaran Adaptif Berbasis Algoritma Diklaim Efektif Tingkatkan Kemampuan Otak

Pembelajaran adaptif adalah salah satu teknik untuk memberikan materi pembelajaran yang telah dipersonalisasi atau dirancang khusus sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.

oleh Iskandar diperbarui 21 Jul 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2021, 10:00 WIB
Uji coba pembelajaran tatap muka hari pertama
Siswa menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki ruang kelas pada pada hari pertama uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Kenari 08 Pagi Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas di 100 sekolah (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan belajar mengajar di Indonesia saat ini masih menggunakan pengajaran standar yang menyamaratakan materi dan pelatihan untuk semua siswa di kelas.

Padahal, kemampuan setiap siswa sangat bervariasi. Akibatnya, siswa yang unggul tak bisa memaksimalkan potensinya, sementara siswa yang tertinggal kesulitan memahami materi dengan baik.

Untuk mengatasi jarak pengetahuan dan tingkat pemahaman yang berbeda-beda (learning gap), kini sistem pembelajaran adaptif (adaptive learning) mulai banyak diadopsi.

Pembelajaran adaptif adalah salah satu teknik untuk memberikan materi pembelajaran yang telah dipersonalisasi atau dirancang khusus sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.

Sistem pembelajaran ini biasanya mengandalkan basis teknologi, algoritma, dan data, agar bisa secara dinamis menyesuaikan materi dengan hasil interaksi dengan siswa. Misalnya, sistem akan memberikan soal latihan kepada siswa untuk mengevaluasi kemampuannya.

Jika siswa memiliki kelemahan di bidang pelajaran tertentu, maka sistem akan secara otomatis memberikan materi atau soal latihan lebih banyak di bidang tersebut.

Melihat pentingnya peran pembelajaran adaptif, Zenius Education resmi meluncurkan fitur terbaru bernama ZenCore, yang menyediakan materi dan pelatihan adaptif untuk mengembangkan keterampilan fundamental pengguna.

"Di Indonesia, kesenjangan pengetahuan merupakan masalah nyata yang tidak hanya ada di antara siswa, tapi juga pada masyarakat secara umum," kata Co-founder dan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS, melalui keterangannya, Rabu (21/7/2021).

Untuk itu, perusahaan percaya bahwa pembelajaran adaptif yang disediakan oleh fitur ZenCore dapat membantu mengurangi kesenjangan ini, karena setiap individu bisa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

"Metode pembelajaran adaptif ini merupakan bukti nyata dari visi Zenius untuk menumbuhkan kecintaan pada proses belajar di dalam diri semua orang. Dengan materi yang sesuai kemampuan, kami harap siswa bisa lebih menikmati proses pembelajaran," klaim Sabda.

 

Kelebihan Pembelajaran Adaptif

Kelebihan dari pembelajaran adaptif adalah setiap siswa bisa mendapatkan umpan balik yang relevan dan mengakses materi khusus yang sesuai dengan kebutuhan belajar mereka.

Dengan begitu, setiap siswa dapat belajar dengan kecepatan dan kemampuannya masing-masing, tanpa perlu merasa ‘tertekan’ untuk harus mengejar teman-temannya.

Di saat yang sama, penerapan pembelajaran adaptif bisa mempermudah guru untuk memantau siswa mana yang membutuhkan bantuan, mengukur efektivitas kurikulum yang telah dibuat, serta memaksimalkan hasil belajar.

 

Konsep Pembelajaran Adaptif di Sejumlah Negara

Konsep pembelajaran adaptif telah diimplementasikan di negara-negara lain, dengan tingkat kesuksesan signifikan. Misalnya, DreamBox adalah software pembelajaran adaptif di Amerika Serikat yang berfokus untuk mengurangi kesenjangan pengetahuan di mata pelajaran matematika tahap SD dan SMP.

Berdasarkan riset dari Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan (CEPR) di Universitas Harvard terhadap 3.000 siswa yang menggunakan DreamBox, ditemukan penggunaan DreamBox dengan durasi 60 menit per minggu memungkinkan siswa untuk mencatatkan nilai matematika 58 persen lebih tinggi dari periode biasa.

Selain DreamBox, software pembelajaran adaptif Scootpad, juga mencatatkan hasil yang positif. Software ini sangat populer dan memiliki integrasi langsung dengan lebih dari 400 sekolah di Amerika Serikat.

Di Silver Oak Elementary School, penggunaan Scootpad mendorong para siswa di kelas 3 SD untuk bisa meningkatkan nilai bahasa Inggris mereka sampai 21 persen. Hingga kini, platform pembelajaran adaptif tersebut telah dipercaya oleh lebih dari 220.000 guru dan 2 juta pengguna.

(Isk/Tin)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya