Ini Calon Bos Indosat Ooredoo Hutchison, Perusahaan Gabungan Indosat dan Tri Indonesia

Siapakah kira-kira yang akan menakhodai perusahaan gabungan Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia?

oleh Iskandar diperbarui 16 Sep 2021, 21:35 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2021, 21:14 WIB
Hari Pelanggan Nasional Indosat Ooredoo Hadirkan Gerai Online
Customer service melayani pelanggan pada Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) di gerai Indosat Ooredoo Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (04/9/2021). Harpelnas 2021, Indosat Ooredoo melalui IM3 Ooredoo, menghadirkan Gerai Online Indosat Ooredoo. (Liputan6.com/HO/Rizki)

Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia akhirnya resmi merger setelah sempat tertunda beberapa kali. Perusahaan gabungan ini akan diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).

Lalu, siapakah kira-kira yang akan menakhodai perusahaan gabungan Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia?

Menurut keterangan resmi yang Tekno Liputan6.com terima, Kamis (16/9/2021), dengan persetujuan pemegang saham Indosat Ooredoo, para pihak yang terlibat akan menominasikan Vikram Sinha sebagai CEO dan Nicky Lee sebagai CFO Indosat Ooredoo Hutchison.

Sementara Ahmad Al-Neama akan tetap menjalankan tugasnya sebagai President Director and CEO Indosat Ooredoo, dan Cliff Woo akan tetap bertugas sebagai CEO H3I hingga proses merger selesai.

Kemudian, jika disetujui Indosat Ooredoo, maka Ahmad Al-Neama dan Cliff Woo akan duduk di Dewan Komisaris perusahaan gabungan tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bakal Jadi Perusahaan Telekomunikasi Terbesar Kedua di Indonesia

Tri Hutchison menggelar kampanye di tiga kota besar Indonesia bertajuk Ambisiku. Liputan6.com/Iskandar
Tri Hutchison menggelar kampanye di tiga kota besar Indonesia bertajuk Ambisiku. Liputan6.com/Iskandar

Penggabungan Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial, serta dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia.

Indosat Ooredoo Hutchison diklaim akan berada pada posisi yang kuat untuk berkontribusi pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital Indonesia.

Perusahaan ini akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan hingga US$ 3 miliar atau sekitar Rp 43 triliun.

Melahirkan Perusahaan Telekomunikasi yang Lebih Kuat

Ilustrasi BTS. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi BTS. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Aziz Aluthman Fakhroo, Managing Director of Ooredoo Group, mengatakan kesepakatan ini adalah suatu langkah besar untuk mencapai visi bersama dalam menciptakan nilai yang luar biasa untuk para pelanggan dan pemegang saham lewat penggabungan dua perusahaan telekomunikasi terdepan Indonesia untuk melahirkan perusahaan nomor dua yang lebih kuat di Indonesia.

“Dengan adanya kesepakatan ini, kami sekarang bisa fokus untuk menyelesaikan transaksi dan bekerja sama dengan CK Hutchison untuk menggabungkan keahlian dari masing-masing grup telekomunikasi global untuk membangun perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia di Indonesia,” ujar Azis

Sementara, Canning Fok selaku Group Co-Managing Director of CK Hutchison Holdings, menuturkan ini adalah kesempatan besar untuk membangun perusahaan telekomunikasi yang lebih kuat dan inovatif di Indonesia.

“Hal ini juga merupakan transaksi yang memiliki nilai tambah untuk pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Indosat Ooredoo Hutchison akan berada pada posisi yang dapat mempercepat laju pembangunan dan perkembangan jaringan untuk mendukung agenda digital pemerintah Indonesia, serta memberikan manfaat bagi para pelanggan dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” sambungnya.

CK Hutchison Akan Terima Saham Baru di Indosat Ooredoo

Ilustrasi BTS
Ilustrasi BTS. Dok: Tri Indonesia

Ooredoo Group saat ini memiliki 65% saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat Ooredoo Asia, sebuah perusahaan induk yang dimiliki sepenuhnya. Penggabungan Indosat dan H3I akan menyebabkan CK Hutchison menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison.

Pada saat yang sama, PT Tiga Telekomunikasi akan menerima saham baru Indosat Ooredoo hingga 10,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison. Bersamaan dengan penggabungan bisnis, CK Hutchison akan mendapatkan 50% saham dari Ooredoo Asia dengan menukar 21,8% sahamnya di Indosat Ooredoo Hutchison untuk 33% saham di Ooredoo Asia.

Kemudian, CK Hutchison juga akan mendapatkan tambahan 16,7% kepemilikan di Ooredoo Group lewat transaksi senilai US$387 juga. Menyusul transaksi di atas, Para Pihak akan masing-masing memiliki 50% dari Ooredoo Asia, yang akan diberi nama baru yaitu Ooredoo Hutchison Asia dan memiliki 65,6% saham dan kendali atas Indosat Ooredoo Hutchison.

Pada akhir transaksi, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan secara bersama-sama oleh Ooredoo Group dan CK Hutchison. Perusahaan gabungan akan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan pemerintah Indonesia memiliki 9,6% saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memiliki 10,8% saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki kira-kira 14,0% saham.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya