YouTube Music akan Gratiskan Fitur Memutar Lagu di Background

Kanada akan menjadi negara pertama yang kebagian fitur mendengarkan musik dengan YouTube Music di latar belakang

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 06 Okt 2021, 10:30 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi YouTube Music
Ilustrasi YouTube Music. Kredit: Google

Liputan6.com, Jakarta - YouTube selama ini mempersyaratkan pengguna untuk berlangganan versi Premium jika ingin mendengarkan YouTube Music di latar belakang (background) atau saat keluar dari aplikasi. 

Namun, Google mengumumkan pihaknya akan membuat YouTube Music dapat tetap memutar lagu di latar belakang secara gratis, tanpa harus berlangganan sebagai Premium. Fitur ini baru akan mulai diluncurkan di Kanada.

Dalam blog resmi Google Canada, dikutip Selasa (5/10/2021), Google menyatakan bahwa setiap pembaruan mereka untuk YouTube Music bermula dari mendengarkan permintaan pengguna.

"Dan kami telah mendengar Anda dengan keras dan jelas: Teruslah memutar musik," kata Google dalam unggahan blognya.

"Hari ini, kami dengan senang hati mengumumkan bahwa kami akan mulai meluncurkan mendengarkan musik di latar belakang di Kanada, gratis, mulai 3 November 2021," tulis Google.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Baru Tersedia di Kanada

YouTube
Google mengumumkan bahwa YouTube Music akan menjadi aplikasi bawaan di Android 10 (sumber: YouTube)

Pembaruan tersebut nantinya memungkinkan pengguna untuk mendengarkan YouTube Music saat menggunakan aplikasi lain, atau saat layar mati.

"Anda dapat berinteraksi dengan aplikasi YouTube Music melalui pengalaman menarik yang didukung iklan, seperti radio yang menampilkan artis, lagu, dan album yang Anda sukai," kata Google.

"Ditambah mix yang dipersonalisasi secara acak tanpa perlu repot membuka aplikasi YouTube Music di perangkat Anda," tambahnya.

Meski sudah diumumkan akan mulai meluncur pada bulan November untuk pengguna di Kanada, Google belum mengungkapkan kapan kemampuan tersebut akan diperluas untuk pengguna di negara lain.

Mereka hanya mengatakan, pengguna di Kanada akan menjadi yang pertama menikmati fitur ini sebelum tersedia ke seluruh pendengar di seluruh dunia.

Sebenarnya, kemampuan ini bukanlah sesuatu yang baru dan sudah dilakukan oleh kompetitor streaming musik lainnya seperti Spotify, Apple Music, Pandora, Tidal atau Joox.

50 Juta Pelanggan YouTube Premium dan Music

Logo YouTube
Logo YouTube (Photo by Christian Wiediger on Unsplash)

Walau begitu, pengguna YouTube Music Premium tetap bisa mendapatkan berbagai manfaat lain seperti unduhan offline, mendengarkan tanpa iklan, serta bisa beralih antara audio dan video musik dengan lebih mulus.

Sebelumnya, dalam pengumuman di awal September lalu, YouTube menyebut bahwa mereka sudah memiliki 50 juta pengguna yang berlangganan atau mencoba layanan YouTube Premium dan YouTube Music.

"YouTube telah melampaui 50 juta pelanggan Music dan Premium, termasuk penguji coba," kata Lyor Cohen, Global Head of Music YouTube.

Dalam tulisannya di blog resmi situs berbagi video tersebut pada Sabtu (4/9/2021), berdasarkan laporan MiDIA, mereka menjadi layanan langganan musik dengan pertumbuhan tercepat.

Cohen juga menyebut, penawaran dari YouTube Music dan Premium "bergema di pasar musik yang sudah mapan maupun yang sedang berkembang."

"Kami melihat pertumbuhan yang mengesankan di negara-negara seperti Korea, India, Jepang, Rusia, dan Brasil di mana musik adalah gairah utama," ujarnya.

Infografis Pemblokiran Massal Web Streaming Ilegal

Infografis Pemblokiran Massal Web Streaming Ilegal
Infografis Pemblokiran Massal Web Streaming Ilegal. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya