Liputan6.com, Jakarta - Daftar organisasi dan nama yang dianggap berbahaya oleh Facebook bocor ke publik. FPI dan Habib Rizieq masuk dalam daftar tersebut.
Berita ini menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Rabu (13/10/2021) kemarin. Informasi lain yang juga populer datang dari isu rencana XL Axiata yang akan merger dengan Smartfren.
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. Daftar Individu dan Organisasi yang Dianggap Berbahaya oleh Facebook Bocor, Ada FPI dan Habib Rizieq
Daftar organisasi dan nama yang dianggap berbahaya oleh Facebook bocor ke publik. Dari daftar tersebut, diketahui lebih dari 4.000 nama individu dan grup yang dianggap berbahaya oleh jejaring sosial asal Amerika Serikat ini.
Beberapa pihak yang dianggap berbahaya adalah paham supremasi kulit putih, gerakan sosial militer, terduga teroris, hingga mereka yang menebar kebencian (hate). Informasi ini pertama diungkap oleh laman The Intercept.
Mengutip Cnet, Rabu (13/10/2021), organisasi dan individu yang dianggap berbahaya ini tidak diizinkan Facebook di platformnya. Bocoran ini sekaligus memberikan sekilas gambaran mengenai cara Facebook memoderasi konten-konten yang mengarah ke kekerasan offline.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Isu XL Axiata dan Smartfren Merger, Pakar: Idealnya Ada 4 Operator
Beberapa waktu lalu, sempat muncul laporan adanya pembicaraan yang dilakukan oleh perusahaan induk XL Axiata dan Smartfren. Pembicaraan itu disebut-sebut membahas kemungkinan merger layanan telekomunikasi yang dimiliki di Indonesia.
Laporan ini muncul setelah sebelumnya Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia mengumumkan merger. Karenanya, santer terdengar XL Axiata dan Smartfren akan mengikuti langkah dua operator tersebut.
Terkait isu ini, Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB, Dr. Ir. Ian Joseph Matheus Edward, menilai aksi konsolidasi operator memang baik secara frekuensi, karena alokasinya menjadi lebih efisien.
Â
Advertisement
3. WhatsApp Uji Coba Opsi untuk Atur Ukuran File Backup Chat
WhatsApp kedapatan telah menguji coba tool yang memungkinkan pengguna untuk mengatur ukuran file backup chat. Perubahan awal ini terbatas pada WhatsApp untuk versi Android dan bisa bekerja pada backup yang disimpan di Google Drive.
Mengutip laman Gadget NDTV, Rabu (13/11/2021), berdasarkan laporan WABetaInfo, WhatsApp kini mengembangkan sesi "Manage backup size" yang memungkinkan pengguna mengatur sendiri ukuran file backup sebelum mengunggahnya ke cloud.
WhatsApp untuk Android Beta 2.21.21.7 kelihatannya akan didukung beberapa update. Berdasarkan screenshot yang dibagikan WABetaInfo, terlihat pengguna akan bisa mengelola ukuran file backup WhatsApp mereka dengan mengecualikan foto, audio, atau dokumen dari file backup.
Infografis Facebook, Instagram & WhatsApp Tumbang
Advertisement