Apple Music Voice Plan Siap Hadir Bersama iOS 15.2

Informasi mengenai kehadiran Apple Music Voice Plan yang dibanderol lebih murah diketahui dari iOS 15.2 versi Release Candidate.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 08 Des 2021, 18:30 WIB
Diterbitkan 08 Des 2021, 18:30 WIB
Apple Music Voice Plan
Apple Music Voice Plan (Sumber : Apple.com)

Liputan6.com, Jakarta - Apple dilaporkan akan meluncurkan paket berlangganan Apple Music yang lebih terjangkau dalam waktu dekat. Informasi ini diketahui dari cuitan pimpinan redaksi MacStories, Federico Vittici.

Mengutip informasi dari The Verge, Rabu (8/12/2021), Federico mencuitkan, paket bernama Apple Music Voice Plan ini akan dibenamkan bersama dengan pembaruan iOS 15.2. Hal tersebut diketahui dari informasi mengenai fitur yang ada di iOS 15.2 Release Candidate.

Sebagai informasi, Release Candidate merupakan tahap akhir dimana sistem operasi berpotensi untuk rilis ke publik. Hanya untuk saat ini, belum ada informasi mengenai kapan versi final iOS ini akan digulirkan ke pengguna.

Bagi kamu yang belum mengetahui apa itu Apple Music Voice Plan, paket ini pertama kali diumumkan Apple pada event yang digelar Oktober 2021. Seperti yang sudah disebutkan, paket ini menawarkan biaya berlangganan yang lebih murah.

Apple mengumumkan paket ini hanya dibanderol USD 4,99 atau sekitar Rp 71 ribu. Sebagai perbandingan, biaya berlangganan Apple Music reguler adalah USD 9,99 atau sekitar Rp 143 ribu.

Mengingat paket ini hadir dengan biaya lebih murah, Apple menawarkan cara akses yang berbeda. Untuk mengaksesnya, pengguna harus memanfaatkan Siri, alih-alih langsung di aplikasi streaming musik tersebut.

Jadi, apabila ingin memutar lagu, pengguna tinggal meminta Siri untuk melakukannya. Sebagai contoh, "Hey Siri, Play the dinner party playlist."

Kendati demikian, Apple memastikan katalog konten di paket ini tidak berbeda dari yang ada di versi reguler. Selain itu, ada beberapa fitur yang absen di Apple Music Voice Plan, seperti Dolby Atmos Spatial Audio, musik lossless, video musik, dan lirik.

Apple mengumumkan layanan ini baru akan tersedia di 17 negara dan wilayah, yakni Australia, Austria, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, Hong Kong, India, Irlandia, Italia, Jepang, Meksiko, Selandia Baru, Spanyol, Taiwan, Britania Raya, serta Amerika Serikat.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

iPhone Milik 9 Diplomat AS Diretas Pakai Software Mata-Mata Milik NSO

Penyedia spyware Pegasus, NSO Group. JACK GUEZ / AFP
Penyedia spyware Pegasus, NSO Group. JACK GUEZ / AFP

Di sisi lain, iPhone milik sembilan diplomat US State Department (Deplu AS) terinfeksi oleh malware berbahaya yang dikembangkan oleh NSO Group.

NSO Group dikenal sebagai pembesut software mata-mata (spyware) asal Israel yang produknya kerap dipakai oleh pemerintah negara-negara tertentu untuk mengawasi banyak pihak, termasuk aktivis, pejuang HAM, jurnalis, dan lain-lain.

Mengutip Arstechnica, Selasa (7/12/2021), diplomat AS yang jadi sasaran adalah yang ditempatkan di Uganda atau berfokus pada masalah terkait negara tersebut.

Mereka menerima peringatan yang datang dari Apple, isi peringatannya memberi tahu iPhone mereka jadi sasaran hacker.

Mengutip sejumlah pihak yang disebut-sebut tahu tentang masalah ini, peretas menggunakan software dari NSO Group.

Kata NSO

Seorang juru bicara NSO dalam pernyataan mengatakan, setelah mengetahui kabar yang beredar melalui Reuters, perusahaan menghentikan akses pelanggan yang bertanggung jawab ke sistemnya dan menyelidiki masalah tersebut.

"Selain penyelidikan independen, NSO akan bekerja sama dengan otoritas pemerintah terkait dan menyajikan informasi lengkap yang akan kami miliki. Agar jelas, instalasi software kami oleh pelanggan terjadi melalui nomor telepon," kata si juru bicara dalam pernyataan.

Dikatakan lebih lanjut oleh si juru bicara, teknologi NSO diblokir untuk bekerja pada nomor telepon asal AS (nomor dengan kode +1).

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya