133 Ribu Data Pengguna Bocor, Line Pay Minta Maaf

Line Pay pun meminta maaf atas kesalahan yang membuat data sekitar 51 ribu pengguna di Jepang itu bocor

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Des 2021, 17:30 WIB
Diterbitkan 09 Des 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi dompet digital, e-wallet, pembayaran dengan QR Code
Ilustrasi dompet digital, e-wallet, pembayaran dengan QR Code. Kredit: David Dvořáček via Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Platform pembayaran smartphone Line Pay mengumumkan sekitar 133 ribu rincian pembayaran pengguna salah dipublikasikan di GitHub antara September dan November tahun 2021.

Line Pay sendiri merupakan sebuah platform yang memungkinkan pengguna saling berkirim uang, melakukan pembelian secara daring, atau melakukan pembayaran di toko dan restoran.

Mengutip The Register, Kamis (9/12/2021), file tersebut merinci peserta program promosi Line Pay yang diadakan antara akhir Desember 2020 dan April 2021.

Di antara rincian data yang bocor tersebut adalah tanggal, waktu, dan jumlah transaksi, ditambah nomor identifikasi pengguna, serta toko waralaba. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mencakup Data 51 Ribu Pengguna di Jepang

Ilustrasi masyarakat Jepang
Ilustrasi masyarakat Jepang. (AFP)

Meski nama, alamat, telepon, kartu kredit, dan nomor rekening bank pengguna Line Pay tidak dibagikan, namun nama pengguna dan detail lain dapat dilacak apabila seseorang berusaha mencarinya.

Informasi ini sendiri mencakup lebih dari 51 ribu pengguna di Jepang, serta hampir 82 ribu pengguna di Taiwan dan Thailand. Data ini sudah diakses 11 kali dalam 10 pekan selama tersedia secara daring.

Line mengatakan, informasi tersebut sudah dihapus. Mereka juga telah memberitahu penggunanya yang terdampak. Perusahaan mengklaim, tidak ada dampak pada pengguna yang telah mereka konfirmasi.

Perusahaan Minta Maaf

Cara chat LINE di PC tanpa perlu install aplikasi
Logo LINE / Sumber: wikipedia.org

Divisi fintech Line tersebut juga telah mengeluarkan permintaan maaf dan berjanji untuk melatih staf mereka dengan lebih baik.

"Kami sangat meminta maaf karena menyebabkan masalah dan kekhawatiran besar," kata Line Pay dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari Japan Today.

"Ke depan, kami akan lebih mengedukasi karyawan secara menyeluruh terkait penanganan informasi dan mempertimbangkan tindakan pencegahan lain untuk mencegah terulang kembali," tulis perusahaan di laman resminya.

(Dio/Ysl)

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya