Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok dokter, pakar kesehatan, dan ilmuwan, lewat sebuah surat terbuka mendesak Spotify untuk membuat kebijakan seputar misinformasi Covid-19 di platformnya.
Surat terbuka ini dirilis melalui Wordpress dengan judul An Open Letter to Spotify: A call from the global scientific and medical communities to implement a misinformation policy.
Baca Juga
Hal itu diserukan usai tayangnya podcast Joe Rogan di Spotify pada 31 Desember lalu, dengan bintang tamu Dr. Robert Malone, seorang ahli virus yang mengklaim dirinya adalah salah satu pencipta teknologi mRNA.
Advertisement
Dikutip dari Engadget, Kamis (13/1/2022), tidak jelas apakah perkataan Malone benar atau tidak.
Dalam wawancara, ia menyebutkan beberapa klaim tak berdasar soal Covid-19. Menurut Malone, dalam siniar tersebut, "psikosis pembentukan massal" membuat orang percaya bahwa vaksin itu efektif.
Dia juga mengklaim Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyembunyikan data bahwa Ivermectin adalah obat Covid-19 yang valid. Episode ini pun viral di antara kritikus dan penggemar Joe Rogan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Didesak Buat Kebijakan
Protes pun berdatangan dari para dokter dan ilmuwan. Mereka menyebut Spotify "mengizinkan penyebaran pernyataan palsu dan berbahaya secara sosial."
Spotify dianggap membiarkan media yang dibawakannya "merusak kepercayaan publik pada penelitian ilmiah dan menabur keraguan ke kredibilitas panduan berbasis data yang ditawarkan oleh profesional medis."
Menurut para dokter, episode tersebut bukan satu-satunya pelanggaran yang terjadi di platform, tetapi menjadi contoh relevan mereka mengurangi dampak yang ditimbulkannya.
"Kami menyerukan Spotify untuk mengambil tindakan terhadap peristiwa misinformasi massal yang terus terjadi," tegas koalisi yang terdiri dari para pakar mikrobiologi, imunologi, epidemiologi, dan ilmu saraf itu.
"Meskipun Spotify memiliki tanggung jawab untuk mengurangi penyebaran informasi yang salah di platformnya, perusahaan saat ini tidak memiliki kebijakan untuk informasi yang salah," mereka menambahkan.
Advertisement
Tidak Mendikte
Diketahui YouTube telah menghapus video wawancara tersebut. Malone juga sudah diblokir dari Twitter karena dianggap melanggar kebijakan platform soal misinformasi Covid-19.
CEO Spotify, Daniel Ek, sebelumnya mengatakan, mereka tidak memiliki tanggung jawab editorial atas podcast-nya. Hal ini usai wawancara Joe Rogan lainnya dengan Alex Jones, yang dinilai menyebarkan misinformasi.
"Kami juga memiliki banyak rapper dengan bayaran sangat bagus di Spotify, yang menghasilkan puluhan juta dolar, jika tidak lebih, setiap tahun dari Spotify," kata Ek kepada Axios.
"Dan kami juga tidak mendikte apa yang mereka masukkan ke dalam lagu mereka," ujarnya.
Belum ada tanggapan dari Spotify perihal surat terbuka dari para dokter tersebut.
Infografis Pasien Positif Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah
Advertisement