Electrum Gandeng Gogoro, Gojek Ingin 100 Persen Pakai Kendaraan Listrik Roda Dua di 2030

Sebelumnya, Gojek juga telah menggandeng Gogoro untuk uji coba komersial ratusan motor listrik di Jakarta Selatan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 23 Jan 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2022, 19:00 WIB
Electrum, usaha patungan antara Gojek dan TBS Energi Utama telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Gogoro (Dok Gojek)
Electrum, usaha patungan antara Gojek dan TBS Energi Utama telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Gogoro (Dok Gojek)

Liputan6.com, Jakarta - Usaha patungan Gojek dan TBS Energi Utama, Electrum, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Gogoro, perusahaan teknologi global di bidang ekosistem baterai swap.

Kerja sama antara Electrum dan Gogoro ini dilakukan untuk memperkuat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, khususnya pada kendaraan roda dua dan solusi baterai yang efisien.

Pandu Sjahrir, Direktur Utama Electrum dan Wakil Direktur Utama TBS mengatakan, tujuan mereka adalah untuk mempercepat elektrifikasi transportasi di Indonesia.

Pandu, dalam siaran persnya, Minggu (23/1/2022) mengatakan, agar tujuan ini terwujud membutuhkan penerapan teknologi dan proses bertaraf dunia.

"Dan kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan Gogoro yang merupakan pemimpin pasar dalam penyediaan solusi mobilitas dan energi yang efisien," kata Pandu. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Uji Coba Motor Listrik

Electrum, usaha patungan antara Gojek dan TBS Energi Utama telah  menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Gogoro (Dok Gojek)
Electrum, usaha patungan antara Gojek dan TBS Energi Utama telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Gogoro (Dok Gojek)

Kevin Aluwi, Direktur Electrum dan CEO Gojek mengungkapkan, kolaborasi Gojek dan Gogoro sudah dimulai sejak tahun lalu, dengan uji coba komersial ratusan motor listrik di Jakarta Selatan.

"Kami antusias memperkuat kolaborasi yang telah berjalan ini melalui MoU antara Electrum dan Gogoro, dan bersama-sama mencari cara baru untuk menjadikan EV sebagai gaya hidup sehari-hari di Indonesia," kata Kevin.

"Kami yakin, kolaborasi dengan Gogoro dapat memperkuat posisi kami untuk mengubah kebiasaan berkendara masyarakat Indonesia serta mentransformasi seluruh armada kami di Gojek pada 2030," imbuhnya.

Horace Luke, Founder, CEO dan Chairman of the Board Gogoro mengklaim, platform baterai swap dan teknologi kendaraan listrik pintar mereka sudah menjadi pemimpin selama uji coba pasar Taiwan.


Zero Emission di 2030

Gojek
Kemitraan Gojek dan Gogoro untuk mendukung percepatan adopsi kendaraan roda dua listrik. (Foto: Gojek)

Menurut Luke, satu dari empat kendaraan roda dua yang dijual di Taipei pada Desember 2021, menggunaan baterai swap Gogor.

"Sejak tahun lalu, kami berkolaborasi dengan Gojek untuk melakukan uji coba kendaraan listrik roda dua di Jakarta untuk mentrasisi armada Gojek yang sebelumnya menggunakan bahan bakar bensin ke tenaga listrik."

Kerja sama ini juga demi mendukung komitmen Gojek dan TBS untuk mencapai Zero Emissions pada tahun 2030, mendukung Gojek menjadi platform karbon-netral dan mentransisi 100 persen kendaraan listrik roda dua di 2030.

Kolaborasi ini juga sebagai dukungan investasi TBS dalam energi bersih dan terbarukan pada periode waktu yang sama.

Ini sekaligus mendukung rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pemimpin global dalam pengembangan industri kendaraan listrik yang terintegrasi.

(Dio/Ysl)


Infografis Motor Listrik

infografis motor listrik
motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya