Liputan6.com, Jakarta - Pada 2020, Apple membuat keputusan penuh kontroversi, yakni membuang adaptor alias kepala charger dari boks iPhone 12. Gara-gara itu, semua iPhone yang dijual di pasaran tak lagi mendapatkan kepala charger.
Apple mengklaim tujuannya adalah untuk mengurangi kerusakan terhadap lingkungan. Pada saat bersamaan hilangnya charger juga membuat boks iPhone lebih kecil dan mengurangi beban pada biaya logistik.
Baca Juga
Namun tampaknya tak semua orang percaya tujuan mulia Apple semata hanyalah untuk mengurangi emisi karbon.
Advertisement
Laporan Daily Mail, yang dikutip Tekno Liputan6.com dari Gizchina, Senin (14/3/2022) mengklaim, dibuangnya kepala charger dan earpods dari boks iPhone membuat Apple hemat USD 6,5 miliar atau setara Rp 93,1 triliun.
Analis menyebutkan, angka tersebut didapatkan dari nihilnya charger dan earpods dari boks iPhone ditambah dengan penghematan biaya logistik akibat kemasannya yang makin kecil.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Untung Rp 4 Triliun dari Pembelian Aksesoris
Daily Mail juga menyebut, keuntungan Apple makin besar berkat banyaknya konsumen yang melakukan pembelian aksesori. Total dari pembelian aksesori sebesar USD 293,4 juta (setara Rp 4,2 triliun).
Seperti diketahui, para pengguna iPhone yang ingin mengisi daya iPhone lebih cepat pun harus menghabiskan uang lebih untuk membeli pengisi daya 20W. Begitu juga kalau si pengguna iPhone mau membeli EarPods.
Penghematan senilai Rp 93,1 triliun ini meningkatkan laba Apple sekaligus membuat harga saham Apple melonjak. Inisiator ide ini, termasuk CEO Apple Tim Cook pun menuai jutaan dolar AS.
Advertisement
Keputusan Buang Charger Diikuti Perusahaan Lain
Keputusan Apple untuk membuang kepala charger demi kelestarian lingkungan ini pun diikuti oleh vendor smartphone lainnya, termasuk Samsung dan Xiaomi.
Sebelumnya di tahun 2021, kehadiran ponsel premium Samsung Galaxy S21 series di Indonesia tidak dibarengi dengan kepala charger dan earphone di dalam boksnya.
"Seri Galaxy S21 di Indonesia tidak ada kepala charger dan earphone di dalam boks, (di dalam boks) hanya akan menyediakan kabel Type C to C saja," kata Product Manager Samsung Mobile SEIN, Verry Octavianus Wijaya dalam sesi NDA Galaxy S21 yang diikuti Tekno Liputan6.com di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Verry pun mengatakan, pengguna smartphone Galaxy pada umumnya lebih senang menggunakan kepala charger pada smartphone sebelumnya ketimbang menggunakan charger dari Galaxy terbarunya.
Menurutnya, ada juga pengguna yang lebih menyukai wireless charger yang sudah dimiliki untuk mengisi daya.
Sebelumnya di bulan Desember 2020, bos Xiaomi Lei Jun mengunggah foto kemasan Xiaomi Mi 11 di akun Weibo-nya. Boks Xiaomi 11 terlihat begitu tipis.
"Mi 11, dengan kemasan yang ringan. Untuk merespons panggilan teknologi sekaligus perlindungan atas lingkungan, kehadiran charger ditarik dari kemasan. Berharap kami mendapatkan dukungan dari kalian," kata Lei Jun dalam akun Weibo-nya, yang diunggah pada 26 Desember 2020 menggunakan smartphone Xiaomi 11.
(Tin/Ysl)
Infografis Tentang iPhone
Advertisement