Rusia Siap Luncurkan Toko Aplikasi NashStore untuk Gantikan Google Play

Opsi pengganti Google Play Store ini rencananya akan diluncurkan di Rusia pada peringatan Victory Day 9 Mei 2022 mendatang

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 31 Mar 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi Aplikasi Mobile, Aplikasi Smartphone
Ilustrasi Aplikasi Mobile, Aplikasi Smartphone. Kredit: Pexels via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Rusia dikabarkan bakal merilis toko aplikasi bernama NashStore, yang digadang-gadang menjadi alternatif pengganti Google Play Store, untuk negara itu.

Seperti diketahui, Rusia masih menghadapi sanksi dari berbagai negara, atas operasi militer mereka di Ukraina yang terjadi sejak bulan Februari lalu.

Hal ini berimbas pada Google yang menyatakan penangguhan sistem penagihan di Play Store, akibat sanksi Barat atas tindakan negara yang berada di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin itu.

"Sayangnya, warga Rusia tidak bisa lagi menggunakan Google Play untuk membeli aplikasi dan pengembang kehilangan sumber pendapatan mereka," kata Vladimir Zykov, direktur di proyek yang dikembangkan Digital Platforms ini.

Zykov, dalam sebuah pernyataan seperti mengutip News18, Kamis (31/3/2022), mengatakan hal inilah yang membuat mereka mengembangkan sendiri toko aplikasi Rusia, NashStore.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Terkoneksi dengan Kartu Bank Rusia

aplikasi-kezo
ilustrasi aplikasi/pixabay

NashStore, dalam bahasa Inggris berarti "OurStore" atau dalam bahasa Indonesia berarti "Toko Kita." Aplikasi ini akan melayani perangkat seluler Android dan cocok dengan kartu bank Mir Rusia.

Di sisi lain, mengutip Newsweek, di NashStore, pengguna juga bisa mengunduh aplikasi-aplikasi yang gratis, seperti halnya di Google Play Store.

Toko aplikasi ini rencananya akan diluncurkan pada tanggal 9 Mei mendatang, yang merupakan peringatan Victory Day, atau Hari Kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman, dalam Perang Dunia ke-2.

Zykov mengklaim, ada lebih dari 700 perusahaan yang bekerja sama dengan ANO Digital Platforms untuk membuat toko aplikasi ini.

"Semuanya bisa mendaftar untuk inklusi dari perangkat lunak mereka di NashStore melalui situs web resmi NashStore.ru," kata Zykov menambahkan.

Penangguhan Sistem Penagihan Play Store

Google Play Store di Smartphone Android
Google Play Store di Smartphone Android. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidaya

Google sebelumnya mengambil langkah untuk menangguhkan sistem penagihan (billing) di Play Store. Mengutip postingan Google via Gizchina, (14/3/2022), perusahaan menangguhkan sistem pembayaran untuk pengguna di Rusia pada 10 Maret 2022.

Raksasa pencarian itu menjelaskan, pengguna tidak dapat membeli aplikasi dan game di perangkat tablet, TV, atau HP Android mereka masing-masing.

Tak hanya itu, pengguna juga tidak dapat melakukan pembayaran berlangganan atau pembelian barang digital di dalam aplikasi apa pun melalui Google Play Store. Meski begitu, pengguna Android masih bisa mengunduh aplikasi dan game gratis yang ada di Play Store.

Google menyatakan saat ini tidak ada cara untuk memperbarui langganan yang sedang berlangsung. Jika pengguna berlangganan aplikasi, layanan atau apa pun, itu akan dibatalkan segera setelah mencapai batas waktu.

Saat ini, pengguna yang berlangganan selama 1 bulan atau 1 tahun akan berlanjut hingga akhir periode penagihan saat itu.

(Dio/Isk)

Infografis Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina

Infografis Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
Infografis Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya