Kemkominfo Pastikan Set Top Box untuk TV Digital Tak Langka seperti Minyak Goreng

Kemkominfo memastikan perangkat Set Top Box untuk mendukung transmisi TV digital tidak akan langka seperti minyak goreng.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 12 Apr 2022, 18:15 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2022, 18:15 WIB
Ilustrasi TV Digital. Dok: Digital TV Group
Ilustrasi TV Digital. Dok: Digital TV Group

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bakal memulai proses analog switch off (ASO) atau migrasi TV digital pada 30 April 2022.

Sebagaimana diketahui, ASO dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah akhir April 2022 di 56 wilayah di 166 kota/kabupaten.

Untuk itu Kemkominfo mengajak masyarakat mengecek apakah TV di rumah masing-masing sudah mendukung transmisi siaran TV digital.

Jika belum, masyarakat disarankan mulai membeli perangkat Set Top Box (STB) sejak sekarang. Menurut Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemkominfo Ismail jika masyarakat membeli STB saat sudah dekat dengan ASO, dikhawatirkan perangkat akan sulit didapat.

Namun demikian, Ismail memastikan harga Set Top Box tidak akan naik seperti harga minyak goreng.

"Karena jumlah tersedia banyak, kami harapkan tidak ada kelangkaan seperti minyak goreng. Kami sudah sertifikasi 18 produsen nasional untuk memproduksi STB secara umum. Bahkan, harganya kompetitif sekali," kata Ismail, dalam konferensi pers persiapan Analog Switch Off Tahap 1 yang disaksikan secara daring, Selasa (12/4/2022).

Ismail mengatakan, untuk mencegah kelangkaan STB di pasaran, Kemkominfo berkoordinasi dengan Kemenperin agar seluruh produsen STB bersiap diri menyiapkan perangkat yang mendukung TV digital itu. 

Menjawab soal kemungkinan kelangkaan STB, Ismail mengatakan, pembelian STB tidak hanya ada bisa dilakukan secara offline tetapi juga online.

"Saat ini produksi STB cukup banyak dan cukup besar. Laporan dari para produsen STB nasional, (jumlahnya) mencukupi. Yang penting (pembelian) jangan dilakukan saat mendekati ASO. Sejak sekarang, silakan dibeli STB-nya," kata Ismail.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Siapkan 6,7 STB Gratis untuk Masyarakat Miskin

Dirjen SDPPI Kemkominfo Ismail
Dirjen SDPPI Kemkominfo Ismail mengimbau masyarakat menyiapkan Set Top Box atau perangkat TV yang mampu mendukung siaran TV digital. (Foto: Screenshot YouTube Kemkominfo)

Ismail lebih lanjut mengatakan, pemerintah bersama Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) penyelenggara multipleksing menyiapkan 6,7 juta perangkat Set Top Box untuk rumah tangga miskin.

Pembagian dilakukan sejak 15 Maret 2022. Menurut Ismail, jumlah STB yang dibagikan untuk masyarakat miskin jumlahnya hanya sedikit dibandingkan total STB yang dibutuhkan masyarakat.

"STB gratis jumlahnya sangat kecil dibandingkan keseluruhan STB yang dibutuhkan masyarakat, karena yang ditanggung hanya masyarakat miskin atau masyarakat yang sudah mampu," kata Ismail.

Menurutnya, berdasarkan data Kemensos, maksimal jumlah masyarakat yang mendapatkan STB gratis adalah 6,7 juta Kartu Keluarga. Data tersebut, menurut Ismail, terus dipegang teguh, sehingga unit STB yang dibagikan sesuai jumlahnya dengan jumlah rumah tangga miskin.

"Perkiraan, ada 40 juta televisi yang digunakan untuk masyarakat, sementara STB yang dibagikan gratis untuk rumah tangga miskin, sesuai data Kemensos adalah 6,7 juta," katanya.

Kemkominfo, katanya, terus berkoordinasi dengan LPS penyelenggara multipleksing untuk menuntaskan kewajiban pembagian STB kepada masyarakat miskin.

"Kami akan melakukan review mingguan untuk mengecek distribusinya, insyaAllah pada tahapnya, kami selesaikan pembagian 6,7 juta STB itu," katanya.

 

Ajak Masyarakat Siapkan Set Top Box Jika TV Tak Dukung Siaran Digital

Ilustrasi TV Digital
Ilustrasi TV Digital. Kredit: Mohamed Hassan via Pixabay

Dirjen SDPPI Kemkominfo mengimbau masyarakat mulai mempersiapkan set top box (STB) atau perangkat TV yang bisa menangkap siaran TV digital, jelang penghentian siaran TV analog (analog switch off) yang dimulai 30 April 2022.

"Kalau TV belum bisa menangkap siaran TV digital, silakan dilengkapi dengan STB. Karena makin hari makin dekat, mungkin ketersediaan takut crash, jadi tidak ada barangnya. Kami imbau masyarakat sejak sekarang beli STB-nya," kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemkominfo Ismail.

Ia mengimbau masyarakat mengecek apakah televisi milik masyarakat sudah bisa menangkap TV digital dan mulai mencoba siaran TV digital.

"Tolong dicek agar TV-nya bisa menangkap siaran TV digital, karena hampir di seluruh Indonesia sekarang siaran TV digital sudah dimulai, jadi tidak perlu menunggu sampai analog switch off. Saat ini juga, silakan dicoba," kata Ismail, dalam konferensi pers persiapan menuju ASO yang ditayangkan daring, Selasa (12/4/2022).

Ia menyarankan demikian agar masyarakat bisa mulai merasakan siaran televisi yang lebih berkualitas.

Ismail mengatakan, untuk mencegah kelangkaan perangkat STB di pasaran Kemkominfo telah berdiskusi dengan Kemenperin agar seluruh produsen STB bersiap diri menyiapkan perangkat tersebut.

Ismail mengatakan, saat ini ketika masyarakat membeli perangkat televisi di toko, semua seharusnya sudah bisa menangkap siaran TV digital. Namun, ia meminta masyarakat memastikan TV yang akan dibeli sudah bisa menangkap siaran TV digital.

Rapat Tentang ASO Tahap 1

Migrasi Siaran TV Analog ke Digital lewat Komedi Betawi.
Drama komedi Betawi ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi Kemkominfo terkait tv digital.

Menjawab soal kemungkinan kelangkaan STB, Ismail mengatakan, pembelian STB tidak hanya ada bisa dilakukan secara offline tetapi juga online.

"Saat ini produksi STB cukup banyak dan cukup besar. Laporan dari para produsen STB nasional, (jumlahnya) mencukupi. Yang penting (pembelian) jangan dilakukan saat mendekati ASO. Sejak sekarang, silakan dibeli STB-nya," kata Ismail.

Rapat

Sebelumnya, Menkominfo dan jajarannya melakukan rapat dengan Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam ASO.

"Pemerintah dan LPS memiliki komitmen yang sama untuk menyelesaikan amat UU Cipta Kerja, yakni melaksanakan analog switch off sebelum tanggal 2 November 2022," kata Ismail.

Ada pun komitmen tersebut menurutnya sama-sama dipegang teguh dan akan dilaksanakan dengan baik.

"Kami bertekat pelaksanaan ASO berjalan dengan baik agar masyarakat bisa menikmati siaran digital yang berkualitas dari segi gambar, suara lebih jernih, dan teknologinya lebih canggih," ujar dia.

Lebih lanjut, pemerintah ingin agar pelaksanaan ASO tidak menimbulkan gejolak dan kegaduhan di masyarakat.

"Pelaksanaan ASO akan dilakukan secara hati-hati, sehingga masyarakat tetap dapat menikmati siaran hingga diselesaikannya siaran TV analog nanti," tutur Ismail.

(Tin/Ysl)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya