Liputan6.com, Jakarta - Google Street View genap berusia 15 tahun. Pada saat itu, salah satu pendiri Google, Larry Page, memiliki ide untuk membangun peta 360 derajat dari seluruh dunia.
Kini, 15 tahun setelahnya, lebih dari 200 miliar gambar Street View dari lebih dari 100 negara dan wilayah memungkinkan orang untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana rasanya ada di tempat-tempat di seluruh dunia, hanya dari smartphone atau komputer mereka.
Baca Juga
Di Indonesia, Google Street View sudah tersedia sejak 2014. Uniknya dalam setahun terakhir, Indonesia menjadi negara paling banyak dikunjungi di Google Street View.
Advertisement
Dalam keterangannya, Google menyebut, orang-orang di seluruh dunia mengunjungi Street View Indonesia, terutama Jakarta, lebih dari sebelumnya.
Sekadar informasi, Street View tidak hanya membantu orang untuk menjelajah secara virtual. Street View juga penting dalam upaya pemetaan Google.
Mengutip keterangan yang diterima Tekno Liputan6.com, Senin (30/5/2022), Street View memungkinkan orang melihat informasi terkini tentang dunia sembari meletakkan dasar untuk peta yang lebih mendalam dan intuitif.
Pada Google Street View terdapat Live View yang membantu pengguna menavigasikan dunia, dengan lebih baik, misalnya saat berjalan-jalan.
Kemudian ada pula Immersive View yang menggabungkan miliaran Street View dan gambar aerial untuk menciptakan gambar yang lebih imersif, sehingga menjadi cara baru untuk menjelajahi dan mengalami suatu tempat sebelum pergi ke sana.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Immersive View di Google Street View
Google juga menyebut, kemajuan inovasi dalam AR (augmented reality), visi komputer, dan AI (artificial intelligence) menjadi masa depan bagi Google Street View dalam membantu menjembatani dunia digital dan dunia fisik.
Menjadi negara yang paling banyak dikunjungi di dunia melalui Google Street View, Google menyebut salah satu Street View paling berkesan di Indonesia, yakni saat Google memetakan gambar 360 derajat dari candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, Situs Manusia Purba Sangiran, dan beberapa museum tanah air pada 2016.
Selain itu, ada pula Street View danau vulkanik terbesar di dunia, Danau Toba, pada 2018.
Sedangkan Street View menarik lainnya di dunia adalah The Pyramids of Mero di Sudan dan Les Invalides di Prancis.
Advertisement
Google Street View Bantu Temukan Buron 20 Tahun
Seorang bos mafia Italia yang jadi buronan 20 tahun berhasil ditangkap di Spanyol berkat Google Maps.
Mafia bernama Gioacchino Gammino ini muncul dalam Google Street View, yang merupakan bagian dari Google Maps. Ia terlihat berada di sebuah kota bernama Galapagar, dekat Madrid, Spanyol, saat ditangkap.
Mengutip The Guardian, Sabtu (8/1/2022), Gammino adalah pria yang dinyatakan bersalah atas pembunuhan. Ia juga menjadi bos mafia Italia paling dicari.
Selama pelariannya, rupanya Gammino mengubah nama menjadi Manuel dan bekerja sebagai seorang chef sekaligus pemilik toko buah dan sayuran.Â
Kepolisian Sisilia, Italia, sebelumnya melakukan sejumlah penyelidikan untuk menemukan Gammino (61 tahun) dengan surat perintah penangkapan Eropa yang dikeluarkan pada 2014.
Buronan ini dilacak pihak kepolisian sampai ke Spanyol. Namun, bantuan dari Google Street View-lah akhirnya menentukan lokasi tepat Gammino dan ia berhasil ditangkap.
Alat navigasi yang bisa diakses melalui Google Maps ini sebelumnya menangkap gambar dua pria tengah mengobrol di luar toko buah dan sayur bernama El Huerto de Manu atau Taman Manu di kota Galapagar.
Polisi menyakini salah satu pria itu mirip dengan Gammino, namun identitasnya baru terkonfirmasi ketika mereka menemukan daftar restoran terdekat, yakni La Cocina de Manu atau Manu's Kitchen.
Tertangkap Kamera Google Street View
Toko dan restoran itu kini sudah tutup, tapi polisi menemukan foto Gammino mengenakan pakaian koki di laman Facebook La Cocina de Manu yang belum dihapus.
Gammino dikenali dari bekas luka di sisi kiri dagunya. Gammino ditangkap pada 17 Desember 2021. Namun, rincian penangkapannya tidak terungkap hingga dilaporkan oleh media La Repubblica pada Rabu lalu.
Rincian penangkapan ini dikonfirmasi oleh jaksa Palermo Francesco Lo Voi, pria yang memimpin penyelidikan terbaru.
"Kami tidak menghabiskan hari-hari kami menyisir Google Maps untuk menemukan buronan. Ada banyak penyelidikan yang sangat panjang sebelumnya, hingga membawa kami ke Spanyol," tutur Francesco, seperti dikutip dari The Guardian.
"Kami berada di jalur yang tepat dan dengan bantuan Google Maps yang membantu mengkonfirmasi penyelidikan kami," tuturnya.
Setelah 20 tahun bersembunyi, Gammino mungkin mengira dirinya telah berhasil memutuskan semua hubungannya dengan Sisilia. Namun setelah ditangkap, dia bertanya ke polisi, "Bagaimana Anda menemukan saya? Saya bahkan belum menelepon keluargaku selama 10 tahun!"
(Tin/Ysl)
Advertisement