Prototipe Ponsel Diduga Pixel 7 Muncul di eBay

Berdasarkan deskripsi, penjual mengklaim Pixel 7 ini sudah menggunakan Android 13, RAM 8GB, dan memori berkapasitas 128GB.

oleh Yuslianson diperbarui 01 Jun 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2022, 17:00 WIB
Prototipe ponsel Pixel 7 nongol di eBay
Prototipe ponsel Pixel 7 nongol di eBay seharga Rp 6,5 juta. (Doc: eBay)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim sebagai prototipe ponsel Pixel 7 muncul di situs eBay. Dari pantauan Tekno Liputan6.com, HP Android baru milik Google itu dijual oleh akun bernama Meetveeru dengan harga USD 450 atau sekitar Rp 6,5 jutaan.

Berdasarkan deskripsi, penjual mengklaim Pixel 7 ini sudah menggunakan Android 13, RAM 8GB, dan memori berkapasitas 128GB.

Mereka juga menyebutkan, HP Android baru milik Google dijual "batangan" alias tanpa boks, buku manual, dan aksesoris yang bisa kamu temukan di kotak penjualan.

Sebelum muncul di eBay, postingan prototipe ponsel Pixel 7 ini sempat nongol di subreddit Pixel. Namun, tak berlangsung lama postingan tersebut dihapus dari Reddit.

Menariknya, jika diperhatikan lebih dekat dari salah satu foto yang diposting ke eBay tersebut.

Dilansir Engadget, Rabu (1/6/2022), tampaknya pemilik akun di eBay itu memotret ponsel yang dijualnya pakai HP diduga adalah Pixel 7 Pro.

Bila memang benar, maka pemilik akun eBay dan Facebook Marketplace ini memiliki akses untuk kedua ponsel sebelum dijual bebas ke pasaran oleh Google.

Informasi, Google sudah mengumumkan kehadiran Pixel 7 dan Pixel 7 Pro mereka dalam acara Google I/O 2022.

Dengan pengumuman tersebut, dapat dipastikan duo ponsel baru Pixel itu akan meluncur di pasaran dalam waktu beberapa bulan mendatang.

Keduanya disebut akan dipersenjatai dengan chipset Google Tensor generasi selanjutnya.

Google tidak secara detail mengungkap informasi smartphone ini, tapi tampilan keduanya sudah diperkenalkan ke publik. Secara tampilan, desain bagian belakang Pixel 7 dan Pixel 7 Pro masih mengambil gaya serupa pendahulunya, Pixel 6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kamera di Pixel 7 dan 7 Pro

Tampilan Pixel 7 dan Pixel Watch yang baru saja diungkap Google saat gelaran Google I/O. (Dok: Google)

Hal itu dapat dilihat dari frame kamera belakang yang dibuat horizontal. Perbedaannya, frame itu kini dibuat dari alumium dan dipasang memanjang hingga ke sisi bodi, sehingga terlihat lebih menyatu dengan keseluruhan bodi.

Sekilas, frame kamera bagian belakang itu juga terlihat lebih tebal dari generasi sebelumnya. Pixel 7 hadir dengan dua kamera belakang, sedangkan Pixel 7 Pro akan memiliki tiga kamera belakang.

Selain smartphone, Google untuk pertama kali juga meluncurkan smartwatch yang diberi nama Pixel Watch. Secara desain, jam tangan pintar ini tampil membulat dan akan terintegrasi dengan Fitbit yang kini dimiliki Google.

Dengan integrasi tersebut, Pixel Watch hadir dengan pelacakan kebugaran, pelacakan detak jantung berkelanjutan, hingga pelacakan tidur. Lini Pixel 7 dan Pixel Watch akan meluncur di akhir tahun ini.

Terakhir, Google juga mengungkap akan meluncurkan Pixel Tablet. Rencananya, tablet ini akan meluncur pada tahun depan.

Menurut Google, tablet ini akan dipersenjatai dengan chipset Google Tensor dan didesain sebagai pendamping sempurna untuk smartphone Pixel

Aplikasi Google Dipakau untuk Pelajari Dampak Ponsel Pada Kesehatan Mental

Kantor pusat Google. Foto: Digital Trends

Di sisi lain, University of Oregon melakukan studi tentang dampak ponsel pada kesehatan mental, menggunakan aplikasi Health Studies milik Google.

Mengutip The Verge, Selasa (24/5/2022), tujuan studi ini untuk melihat bagaimana orang menggunakan smartphone mereka dan mempengaruhi kesejahteraan dan kesehatan mental mereka.

Unggahan di blog oleh salah satu pimpinan peneliti di proyek ini menyebut, tujuan penelitian akan membantu perusahaan-perusahaan merancang produk yang lebih baik, membentuk kebijakan, dan edukasi di masa depan.

Menurut unggahan blog tersebut, para peneliti menggunakan aplikasi Health Studies karena aplikasi Google ini bisa membantu mereka mendapatkan gambaran lebih baik mengenai bagaimana orang memakai smartphone. Berbeda dengan penelitian lain saat orang diminta untuk melacak dan melaporkan penggunaan aplikasi mereka sendiri.

Para peneliti berharap, pendekatan berbasis aplikasi ini memungkinkan mereka menemukan hubungan yang terlewatkan oleh penelitian lain. Misalnya, apakah jumlah waktu yang dihabiskan pengguna untuk melihat layar benar-benar mempengaruhi tidur mereka.

Peneliti juga berharap, penggunaan aplikasi Google tersebut akan mengurangi jumlah pekerjaan yang harus dilakukan partisipan akan membuat peneliti menarik sampel lebih besar.

Pastikan Data Pengguna Tak Dijual

Suasana kantor pusat Google di Googleplex, Mountain View, Palo Alto, California. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Selain mendapatkan sampel lebih banyak, pendekatan ini dinilai bisa membantu peneliti mendapat data dari populasi yang kurang terlayani maupun yang lebih muda.

Para peneliti menyebut, mereka akan mengumpulkan data langsung dan objektif mengenai bagaimana orang memakai ponsel dengan teknologi penginderaan berkelanjutan.

Nantinya, ponsel juga bisa "mengukur secara langsung banyak hal yang membangun kesejahteraan seperti tidur dan aktivitas fisik."

Jika pengguna menggunakan jam pintar Fitbit, pengguna juga bisa memilih untuk membagikan beberapa data.

Juru bicara Google Iz Conroy mengatakan, "sistem menggunakan sejumlah API yang sama dengan sistem Digital Wellbeing Google bawaan di Anroid, yang melacak cara pengguna menggunakan ponsel, tetapi data yang dikumpulkan secara terpisah di bawah protokol penelitian transparan."

Conroy menyebut, aplikasi Google menggunakan berapa kali pengguna membuka kunci ponsel dan kategori aplikasi apa yang dipakai sebagai jenis data yang dikumpulkan di penelitian ini.

Dalam unggahan, disebutkan pengguna harus memberikan izin yang diinformasikan untuk bisa berpartisipasi dalam penelitian ini. Google menyebut, data akan dikelola sesuai standar etika yang ketat dan hanya akan dipakai untuk penelitian, guna menginformasikan produk yang lebih baik.

Google secara tidak langsung mengatakan, data yang diperoleh tidak akan dijual atau dipakai untuk iklan.

(Ysl/Tin)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya