Sandiaga Uno Batal Beli Tas Gucci Buat Istri di Metaverse, Ini Alasannya

Menparekraf Sandiaga Uno bercerita dirinya batal membelikan tas Gucci di metaverse buat sang istri, Nur Asia Uno. Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati saat investasi kripto.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 01 Jun 2022, 18:42 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2022, 18:42 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno saat menjadi pembicara di ajang ATx Summit, Selasa (31/5/2022).
Menparekraf Sandiaga Uno saat menjadi pembicara di ajang ATx Summit, Selasa (31/5/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno membatalkan niatnya untuk membelikan sang istri, Nur Asia Uno, sebuah tas dari brand Gucci di metaverse.

Hal ini dikatakan Sandiaga saat menjadi pembicara di ATx Summit 2022 yang bertema Unpacking The Metaverse, Selasa (31/5/2022). Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengaku, punya pengalaman pribadi dengan metaverse.

Sandiaga bercerita, ia batal membelikan sang istri tas Gucci di metaverse. Hal ini karena istrinya lebih memilih dibelikan tas asli, bukan tas digital di metaverse.

“Artinya, kita masih perlu waktu untuk bisa menerima ini (metaverse), meskipun pada akhirnya memang saya membelikan tas untuk istri tapi dari produk lokal berbahan kain tenun untuk mendukung program Bangga Buatan Indonesia,” kata Sandiaga Uno, dikutip dari keterangan yang diterima Tekno Liputan6.com, Rabu (1/6/2022).

Sandiaga pun mengingatkan semua pihak agar lebih berhati-hati pada euforia metaverse. Ia bukan tidak yakin dengan metaverse, tetapi mengingatkan agar semua pihak berhati-hati karena ada aspek euforia seperti halnya saat fenomena kripto.

Menurut Sandiaga, ke depan harus benar-benar dilihat potensi metaverse dalam upaya menyejahterakan rakyat dan membuka peluang kerja masyarakat.

“Kalau kita semuanya euforia seperti kripto kemarin ini, yang sempat terjadi PHK ini bisa terjadi juga di metaverse, kita harus saling mengingatkan, berhati-hati, tapi tetap optimis itu yang harus menjadi poin yang kita garisbawahi,” tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hati-Hati dengan Investasi Kripto

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Sandiaga juga mengajak masyarakat tetap berhati-hati dengan semua euforia, termasuk dalam investasi kripto dan sejenisnya.

“Saya tidak memiliki kripto dalam portofolio saya tapi saya dianggap ‘oldschool’, jadul," kata Sandiaga.

Namun, menurutnya dengan kondisi kripto yang saat ini terjadi, nasihat yang diberikan Sandiaga malah mendapatkan banyak apresiasi.

"Kita harus berhati-hati kalau mau berinvestasi di kripto, ya jangan terlalu besar mungkin di atas 1-2 persen dari seluruh total portofolio yang dimiliki,” kata Sandiaga.

Ingin Industri Game Jadi Pandemi Winner

Terlepas dari metaverse, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan industri game bisa jadi modal tersendiri untuk bangkitnya subsektor ekonomi kreatif di tengah pandemi.

Menurut Sandi, dari 17 subsektor ekonomi kreatif di Indonesia, pada 2020, aplikasi dan permainan atau game menempati posisi tujuh penyumbang terbesar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) ekonomi kreatif Indonesia.

"Nominal sebesar Rp 24,88 triliun atau sekitar 2,19 persen sumbangan subsektor aplikasi dan game developer untuk PDB nasional," ujarnya dalam siaran pers di laman Kemenparekraf, dikutip Jumat (1/10/2021).

 

Sumbangan Industri Game untuk Industri Ekonomi Kreatif

Sandiaga Uno
Sandiaga Uno menjelaskan kerja dari Bali (Work From Bali) akan mengikutsertakan ASN sebanyak 25 persen (Liputan6.com/Komarudin)

Sandi mengatakan, ini juga sejalan dengan janji Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan esports dan industri gaming, yang menjadi salah satu modal bangsa.

Menparekraf pun mengatakan bahwa mereka akan terus berupaya membuka akses pasar seluas-luasnya bagi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya di subsektor aplikasi atau game.

Sandi melanjutkan, di tengah pandemi, subsektor Aplikasi Game Developer (AGD), menunjukkan tren kenaikan positif dibandingkan subsektor lainnya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, AGD memiliki nilai pertumbuhan positif tertinggi kedua setelah subsektor TV dan radio.

"Dengan jumlah pertumbuhan sebesar 4,47 persen, harapan kami, game menjadi pandemic winner untuk mendorong pergerakan ekonomi Indonesia, bersama subsektor prioritas dan unggulan lainnya," kata Sandi.

Dia pun mengajak agar para stakeholder di Indonesia tetap positif dan optimistis, mengingat kondisi saat ini sangat dinamis.

"Tapi kita yakin di industri game ini ada peluang yang harus dimanfaatkan untuk menjadi pemenang," imbuh Sandi.

(Tin/Ysl)

Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya