IDC: Samsung Kuasai Pasar Smartphone di Indonesia pada Q1 2022

Samsung berhasil mencapai posisi teratas pangsa pasar smartphone Indonesia pada kuartal pertama 2022 (Q1 2022) menurut laporan IDC.

oleh M Hidayat diperbarui 20 Jun 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2022, 09:00 WIB
Samsung Galaxy S22 Ultra
Tampilan Samsung Galaxy S22 Ultra (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Samsung berhasil mencapai posisi teratas pangsa pasar smartphone Indonesia pada kuartal pertama 2022 (Q1 2022).

Tahun ini, Samsung telah merilis beberapa model utama, seperti seri Galaxy S22 dan model Galaxy A03, bersama dengan penyegaran seri A lainnya.

Menurut perusahaan riset pasar IDC, seri Galaxy A53 5G, A52s 5G, dan S22 yang baru dirilis mendorong pangsa Samsung di segmen 5G hingga 40 persen.

Sementara itu, OPPO mengamankan posisi kedua di kuartal ini dengan model A95 dan A76 sebagai kontributor terbesar mereka.

Kedua model, bersama dengan model kelas menengah baru yang dirilis pada Q1 2022, berhasil menumbuhkan segmen menengah OPPO di kisaran harga USD 200 hingga 400 sebesar 67 persen secara kuartalan (Quarter over Quarter, QoQ).

Pengapalan 5G, terbatas pada seri Reno dan Find X, meningkat 56% secara kuartalan. Namun, pangsa OPPO di segmen 5G jauh lebih rendah yaitu 3,7% pada Q1 2022 dibandingkan dengan 26,4 persen pada Q1 2021 karena vendor lain telah memperluas portofolio 5G mereka Q1 2022 ini.

Vivo

Vivo menduduki peringkat ketiga pada Q1 2022. Y15s dan Y21-nya adalah pendorong terbesarnya. Vivo, menurut IDC, dapat terus mengembangkan segmen kelas menengahnya karena Y33s dan V23e terus menjadi yang terdepan bersama dengan dukungan model Y75 dan V23 yang baru dirilis.

Pangsa segmen ultralow-end (di bawah USD 100) menurun secara signifikan karena Vivo mengurangi pengapalan unit Y1 pada Q1 2022.

Mereka merilis lebih banyak model 5G kelas menengah pada 1Q22, yang berhasil menggandakan pengapalan perangkat 5G secara kuartalan.

 

Xiaomi

Xiaomi mempertahankan posisi keempat pada kuartal ini meskipun mengalami kesulitan pasokan selama dua bulan pertama kuartal ini.

Seiring dengan peningkatan pasokan pada bulan Maret, Xiaomi mampu meningkatkan pangsa segmen kelas bawah (USD 100 hingga 200) dan kelas menengah secara signifikan.

Pengapalan 5G Xiaomi juga mengalami kenaikan tajam berkat seri Redmi 11 Note dan Poco M4 Pro yang baru dirilis. Karena itu, Xiaomi mampu mempertahankan posisinya sebagai pemain terbesar kedua di segmen smartphone 5G.

Realme

Realme mempertahankan posisi kelima di 1Q22. Setelah membangun sistem distribusi baru, Realme merilis beberapa model utama.

Seri realme 9 Pro+ yang baru dirilis membantunya menumbuhkan segmen kelas menengah dan pengapalan 5G secara signifikan. Realme juga merilis GT2 Pro, yang menjadi perangkat high-end pertamanya pada tahun 2022.

Segmen low-end Realme tetap kuat, dengan C25Y dan C21Y sebagai kontributor utama bersama dengan model yang baru dirilis.

Pasar Smartphone Indonesia Q1 2022 Turun 17,3 Persen

Pasar smartphone Indonesia pada tahun 2022 turun 17,3 persen secara tahunan (Year over Year, YoY) dan 13,1 persen secara kuartalan (Quarter over Quarter, QoQ).

Menurut Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker dari IDC, pengapalan smartphone Indonesia pada kuartal pertama 2022 (Q1 2022) mencapai 8,9 juta unit.

Daya beli konsumen yang lebih rendah karena kenaikan harga barang, seperti gas dan komoditas, dan pasokan entry-level smartphone yang lebih rendah di pasar, berkontribusi terhadap penurunan ini.

"Harga yang lebih tinggi diperkirakan akan menambah tekanan ekstra pada daya beli konsumen. Vendor mungkin tidak dapat menyerap kenaikan harga di atas level tertentu, sehingga mengakibatkan harga jual smartphone secara keseluruhan lebih tinggi," kata Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst di IDC Indonesia

Q2 2022 Akan Lebih Rendah daripada Q2 2021

Terdapat pasokan ketat untuk smartphone di kisaran USD 200 dan harga yang lebih rendah karena keterbatasan pasokan chipset 4G kelas bawah. Ini menyebabkan penurunan 22 persen secara tahunan di segmen pasar tersebut.

Penurunan secara tahunan yang tinggi juga disebabkan oleh normalisasi permintaan setelah pendorong pertumbuhan yang disebabkan oleh pandemi mereda. Oleh karena itu, IDC memperkirakan pengapalan smartphone pada Q2 2022 akan lebih rendah daripada pengapalan pada Q2 2021.

Pengapalan smartphone diperkirakan akan tetap datar sepanjang tahun 2022, dibandingkan dengan pengapalan tahun 2021.

Tabel App Annie yang menunjukkan durasi penggunaan aplikasi smartphone di berbagai negara (Dok. App Annie)

Tabel App Annie yang menunjukkan durasi penggunaan aplikasi smartphone di berbagai negara (Dok. App Annie)
Tabel App Annie yang menunjukkan durasi penggunaan aplikasi smartphone di berbagai negara (Dok. App Annie)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya