Liputan6.com, Jakarta Saat ingin mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR), umumnya masyarakat harus datang langsung ke bank untuk menyerahkan data sebagai syarat administrasi dan verifikasi.
Agar lebih mudah dan hemat waktu, startup lokal yang bergerak di bidang financial technology (fintech), Ideal Indonesia, merilis platform agregator layanan KPR dengan nama serupa.
Baca Juga
Platform ini didesain membantu calon pembeli dalam proses pengajuan pinjaman untuk hunian pilihan mereka. Di dalam aplikasi Ideal, calon pembeli akan terhubung dengan berbagai bank dan pengembang properti di dalam satu platform dengan berbagai penawaran KPR.
Advertisement
Didirikan pada 2021 oleh dua profesional di bidang fintech, Albert Surjaudaja dan Indira Nur Shadrina, bersama Ian Daniel Santoso yang dikenal sebagai seorang serial entrepreneur, Ideal memiliki misi untuk membantu masyarakat Indonesia dalam mencapai impian memiliki tempat tinggal secara bertanggung jawab.
Melalui aplikasi ini calon pembeli dapat melakukan pengajuan aplikasi, pengumpulan dokumen, dan verifikasi data dalam satu pintu. Bukan hanya untuk satu bank, melainkan ke berbagai bank dan produk KPR yang berbeda, secara sekaligus dalam satu waktu.
Melalui platform Ideal, calon pembeli rumah tak perlu lagi menghabiskan berjam-jam untuk mendatangi dan mengisi formulir fisik dari bank-bank yang berbeda.
“Sebagai milenial, saya mengerti betapa membingungkannya proses pengajuan KPR. Harus berurusan dengan lusinan dokumen fisik untuk diserahkan, mendatangi agen bank, berkutat dengan ketidakpastian status aplikasi, dan banyak lagi. Hal itu belum termasuk beratnya cicilan yang harus ditanggung," kata Albert selaku Co-founder dan CEO Ideal, dikutip Rabu (29/6/2022).
Berangkat dari situ, Albert mengungkapkan, perusahaan ingin mengoptimalkan proses pinjaman besar seperti KPR untuk meringankan sebagian beban calon peminjam.
"Impian kami suatu hari nanti mengajukan kredit pemilikan rumah atau KPR akan semudah memesan makan siang lewat aplikasi,” ucap Albert menambahkan.
Impian-impian itu, menurut tim Ideal dapat dicapai dengan cara memaksimalkan daya beli setiap individu dengan bijak dan mengoptimalkan pilihan keuangan yang tersedia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keamanan Pengajuan KPR
Tidak hanya inefisiensi dalam proses pengajuan tradisional, Albert menilai calon peminjam juga sering bingung karena informasi dan pilihan produk yang sulit dimengerti, juga kurangnya perlindungan keamanan data.
"Proses saat ini sangat manual di mana kebanyakan agen masih menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi dengan calon peminjam dan mengumpulkan data sensitif. Proses ini tentunya menimbulkan tanda tanya besar: Apakah keamanan data pribadi kita dapat terjamin? Inilah mengapa kami menawarkan jaminan privasi dan keamanan data untuk setiap aplikasi yang masuk melalui platform kami dengan menggunakan fully-systemised process dan intervensi manusia yang sangat minim,” paparnya.
Setelah melengkapi proses pengajuan KPR melalui Ideal, pengguna dapat memeriksa aplikasi untuk melihat status persetujuan aplikasi mereka.
Setelah mendapatkan hasil persetujuan dari bank, pengguna kemudian dapat memilih produk KPR mana yang akan mereka lanjutkan melalui IDEAL, dan platform akan menghubungkan pengguna langsung ke bank untuk melanjutkan proses penandatanganan akta kredit dan pembayaran.
Dalam proses aplikasi ini, Ideal menyediakan fitur-fitur yang dapat mengatasi kesulitan yang seringkali muncul, seperti fitur auto-save application, real-time tracker, dan auto-populated data entry (OCR) untuk meningkatkan kenyamanan pengguna dalam menggunakan layanan IDEAL.
Advertisement
Perluas Layanan
Ke depannya, Ideal juga akan memperluas layanannya ke secondary property dan takeover/refinancing KPR.
“Kami ingin membantu masyarakat Indonesia mencapai versi kehidupan idealnya secara bertanggung jawab, dan langkah pertama kami adalah membuat proses pengajuan KPR menjadi mudah dan tidak mengintimidasi,” kata Indira, Co-founder dan CCO Ideal.
“Kami percaya startup tidak melulu tentang disrupsi, kami percaya untuk dapat bekerja dan berkolaborasi dalam sistem yang ada. Sudah ada banyak pilihan untuk pinjaman pembiayaan tiket besar, yang saat ini dibutuhkan bank adalah dukungan optimasi proses, dan disinilah teknologi kami berperan,” sambungnya.
Untuk soft launch ini, Ideal telah menggandeng lima bank besar di Indonesia. Dalam hal pilihan properti, perushaan juga telah bermitra dengan Sinarmasland, Ciputra Group, PIK2 dan Citra Harmoni Lestari yang akan diluncurkan di aplikasi Ideal secara bertahap.
Ke depan, Ideal akan terus memperluas mitra ekosistem dengan memasukkan lebih banyak bank dan pengembang properti untuk memberikan lebih banyak pilihan bagi pembeli.
Sebagai informasi, perusahaan dan layanan Ideal telah terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta merupakan member Asosiasi Fintech Indonesia.