Liputan6.com, Jakarta BRI meluncurkan Homespot.id, platform yang memudahkan pencarian rumah serta pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
"Homespot adalah platform teknologi berbasis web base dengan sistem one-stop housing marketplace. Homespot menghubungkan antara pembeli, penjual dan penyewa dengan masyarakat yang membutuhkan layanan informasi jual beli dan memudahkan untuk memperoleh hunian sesuai dengan impian," dikutip dari laman Homespot.id (18/2/2025)
Baca Juga
Dalam satu website Homespot, pembeli dapat dengan mudah menemukan banyak pilihan hunian dari berbagai pengembang atau penjual, dengan beragam pilihan pembayaran, termasuk pengajuan KPR.
Advertisement
Dengan mengakses Homespot.id, pembeli dan penjual rumah akan langsung dipertemukan secara online. Menariknya lagi, di platform yang sama, calon pembeli juga dapat langsung mengajukan KPR.
Menerapkan sistem seperti market place, Homespot.id memiliki banyak pilihan properti di berbagai daerah di Indonesia.
Calon pembeli juga lebih nyaman dan mudah memilih rumah dengan mengatur pencarian yang sesuai dengan kebutuhannya, seperti luas tanah dan bangunan, kisaran harga, hingga mode pencarian yang lebih spesifik, misalnya jumlah kamar atau fasilitas lainnya.
Pengajuan KPR di Homespot.if telah diatur dengan sistem praktis. Tentunya, agar KPR dapat langsung disetujui, pembeli juga perlu memastikan beberapa hal, di antaranya rekam jejak kredit yang bersih tanpa riwayat kredit macet, keuangan stabil, serta kelengkapan dokumen.
Harga Rumah di Kota-Kota Ini Naik Tinggi, Mana Saja?
Sebelumnya, Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dirilis oleh Bank Indonesia menunjukkan bahwa harga properti residensial di pasar primer pada triwulan IV 2024 tetap tumbuh terbatas.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tercatat mengalami pertumbuhan tahunan (year-on-year / yoy) sebesar 1,39%. Meskipun masih positif, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang mencapai 1,46% yoy.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso, mengatakan perkembangan tersebut dipengaruhi oleh perlambatan kenaikan harga pada rumah tipe kecil dan menengah yang masing-masing tumbuh sebesar 1,84% (yoy) dan 1,31% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan 1,97% (yoy) dan 1,33% (yoy) pada triwulan III 2024.
Sementara itu, harga rumah tipe besar menunjukkan peningkatan dari 1,04% (yoy) menjadi 1,46% (yoy) pada triwulan IV 2024.
Secara spasial, IHPR di 18 kota mengalami peningkatan secara tahunan, dengan 10 kota tercatat mengalami perlambatan pertumbuhan.
Perlambatan pertumbuhan terbesar terjadi di Kota Pontianak dan Banjarmasin dari masing-masing sebesar 3,34% (yoy) dan 1,57% (yoy) pada triwulan Ill 2024, menjadi 2,82% (yoy) dan 1,29% (yoy) pada triwulan IV 2024.
Sedangkan, harga rumah di beberapa kota tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, terutama di Kota Surabaya, yang tumbuh dari 0,73% (yoy) menjadi 1,09% (yoy).
Advertisement
Akselerasi Harga
Akselerasi harga yang cukup besar juga terjadi di Kota Balikpapan dan Pekanbaru, dari masing-masing sebesar 1,22% (yoy) dan 2,47% (yoy) menjadi 1,49% (yoy) dan 2,64% (yoy).
Secara triwulanan, IHPR di pasar primer pada triwulan IV-2024 juga tumbuh sebesar 0,19% (qtq), lebih rendah dari 0,27% (qtq) pada triwulan sebelumnya.
"Perlambatan harga rumah ini disebabkan oleh pertumbuhan harga tipe rumah kecil dan menengah pada triwulan IV-2024 masing-masing sebesar 0,23% (qtq) dan 0,17% (qtq), lebih rendah dari 0,50% (qtq) dan 0,40% (qtq) pada triwulan IIl 2024," ujarnya.
Di sisi lain, perkembangan harga rumah tipe besar pada triwulan IV-2024 relatif stabil sebesar 0,19% (qtq).
Secara spasial, IHPR di 18 kota juga tumbuh positif secara triwulanan, meski tercatat melambat di 11 kota yang disurvei. Perlambatan harga properti residensal terbesar terpantau di Kota Pekanbaru dari tumbuh 1,35% (qtq) pada triwulan III 2024 menjadi 0,26% (qta) pada triwulan IV-2024, diikuti oleh Kota Medan dari 0,68% (qtq) menjadi 0,10% (qtq), dan Kota Bandung dari 0,65% (qtq) menjadi 0,12% (qtq).
Perkembangan harga properti residensial yang melambat pada triwulan IV-2024 sejalan dengan inflasi Indeks Harga Perdagangan Besar untuk barang Konstruksi yang tumbuh lebih rendah, dari 0,80% (yoy) pada triwulan IIl 2024 menjadi 0,72% (yoy) pada triwulan IV-2024.
