Epic Games Serius Dukung Pengembang di Indonesia dan Asia Tenggara

Seiring perkembangan unit enterprise Unreal Engine bertahun-tahun, Epic Games melihat peningkatan permintaan yang besar di Indonesia.

oleh Yuslianson diperbarui 19 Jul 2022, 18:44 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2022, 07:30 WIB
Fitur di Unreal Engine 5 (Dok. Epic Games)
Fitur di Unreal Engine 5 (Dok. Epic Games)

Liputan6.com, Jakarta - Industri game, khususnya di Indonesia berkembang dengan sangat pesat selama pandemi Covid-19.

Berdasarkan laporan Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2021, pendapatan game Indonesia dalam platform mobile dan fisik mencapai USD 1,074 miliar.

Meski begitu, pelaku industri lokal hanya menguasai dua persen dari pasar game Indonesia.

Hal ini seperti terlihat dalam riset yang digarap Kemkominfo bersama Asosiasi Game Indonesia (AGI) pada 2020.

Walau masih belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri, Epic Games melihat potensi kreasi dari para pengembang di Indonesia.

"Kami meyakini teknologi kami ditempatkan untuk mengubah cara kita membuat dan merasakan konten di dunia digital," ucap Saishree Ashwin, Business Development Lead, Epic Games, Southeast Asia and India kepada tim Tekno Liputan6.com.

Dia menambahkan, "Sebab itulah kami bekerja keras untuk menjaga sebanyak mungkin software kami gratis di awal agar bisa menekan hambatan inovasi."

Bagi Epic Games, lanjut Saishree, Indonesia adalah kawasan penting bagi perusahaan. "Seiring perkembangan unit enterprise Unreal Engine bertahun-tahun, kami melihat peningkatan permintaan yang besar di sini."

Melihat potensi tersebut, Epic Games memutuskan untuk membangun tim di Indonesia sekitar tiga tahun lalu dan semakin mengukuhkan diri untuk membantu para kreator semakin cepat mengadopsi tools baru.

"Salah satu inisiatif yang dengan bangga kami luncurkan adalah Epic Mega Grants. Program global pendanaan senilai USD 100 juta yang bertujuan untuk mendukung pembuat konten termasuk para profesional film dan media menggunakan Unreal Engine dalam proyek baru dan inovatif," ucapnya.

Hingga saat ini, Epic telah memberikan beberapa Mega Grants ke studio di kawasan ini, termasuk Indonesia dan Asia Tenggara dan India.

Selain inisiatif Mega Grants, Epic Games juga mengenalkan inisiatif lain seperti pelatihan gratis dan sejumlah master class untuk pengembang di Indonesia, serta Unreal Summit untuk menunjukan bagaimana studio lokal menggunakan Unreal Engine untuk mengembangkan game dan produk yang sukses.

"Kami telah menyelenggarakan tiga rangkaian Summit tahun lalu di Indonesia, Vietnam dan Malaysia, yang banyak dihadiri para pengembang dan media," kata Saishree.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gelar Inisiatif untuk Kreator Perempuan di Asia Tenggara

Fitur di Unreal Engine 5 (Dok. Epic Games)

Diketahui, Epic Games juga melakukan inisiatif untuk menginspirasi dan melatih para kreator perempuan di wilayah ini agar menggunakannya dalam pekerjaan mereka, yakni Women Creators Programme.

"Inisiatif yang bekerjasama dengan Open Air Films, ASIFA India, dan Perforce Software ini akan menyediakan para produser dan profesional VSF perempuan dengan program virtual training dan mentoring selama enam pekan, dan mereka mendapatkan bayaran," jelasnya.

Sebanyak 21 kreator teratas tahun ini termasuk produser asal Indonesia, Ellen Xie, terpilih untuk dibimbing oleh mantan lulusan fellowship Unreal.

Pelatihan lokakarya akan mencakup tema-tema yang relevan seperti alur kerja Animation and DCC, tools World Building dan Terrain, pencahayaan, Post Processing, Material Editor Sequence, Livelink, dan Blueprints.

Women Creators Program 2022 melanjutkan keberhasilan tahun 2021, dimana 20 seniman perempuan dari India menjalani program mentoring one-on-one dan lokakarya virtual.

"Selama empat minggu, mereka mempelajari teknik-teknik terbaru dalam pembuatan dunia real time, pencahayaan, sequencing, dan produksi virtual menggunakan mesin virtual berbasis cloud yang menghasilkan beberapa film pendek yang menakjubkan."

 

 

Unreal Engine 5 Bantu Industri Kreatif

City Sample Unreal Engine 5 (Dok. Epic Games)

Kreativitas biasanya hasil dari satu hal, yaitu berbagai jenis orang berkumpul untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar hebat.

"Semangat kolaboratif ini selalu menjadi jantung industri game. Ini juga merupakan inti dari Epic," kata Saishree.

Dengan dua hal ini, teknologi real time di dalam game pun berkembang dengan sangat pesat sehingga memungkinkan pengembang bekerja secara kolaboratif membuat animasi dan lanskap digital rumit tanpa berlama-lama dan proses terbagi-bagi (silo).

"Dengan industri film dan televisi bergantung pada konten, set produksi seperti Westworld, Game of Thrones, The Mandalorian, dan seri Netflix yang terkenal, Sweet Home, semua menggunakan Unreal Engine."

Saishree menyebutkan, software ini memiliki banyak penggunaan praktis untuk pasar enterprise juga, seperti media penyiaran dan hiburan, arsitektur dan konstruksi, otomatif hingga pelatihan dan simulasi di bidang pendidikan.

Seperti diketahui, sektor film, media, dan hiburan merupakan industri konvensional yang biasanya mengandalkan syuting secara manual dan langsung serta metode dan proses jadul.

"Yang dihadirkan oleh real time software adalah kesempatan bagi pengguna untuk mensimulasikan dan berinteraksi secara virtual dengan lingkungan yang kompleks."

Adapun produksi virtual adalah istilah luas yang mengacu pada spektrum produksi yang dibantu komputer dan metode visualisasi pembuatan film.

Ini adalah pertemuan dunia fisik dan digital, menggabungkan virtual dan augmented reality dengan CGI dan teknologi game engine yang memungkinkan kru produksi melihat adegan berlangsung ketika sedang dibuat dan syuting di lokasi.

"Ini juga menghilangkan hambatan antara proses produksi langsung dan efek visual sehingga keduanya dapat berlangsung secara bersamaan," kata Saishree.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya