Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) menunjuk vendor laptop dalam negeri, Axioo, sebagai penyedia laptop Chromebook untuk sekolah-sekolah dan kantor pemerintahan atau lembaga pemerintah.
Hal ini merupakan tindak lanjut pemerintah atas peningkatan penggunaan produk dalam negeri, sekaligus dukungannya kepada industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam negeri.
Baca Juga
Program pengadaan perangkat TIK di tahun ini disebut memiliki alokasi dana pagu sebesar Rp 6,3 triliun.
Advertisement
Direktur Utama PT Tera Data Indonusa Tbk (Axioo), Michael Sugiarto, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada LKPP yang telah memfasilitasi konsolidasi pengadaan laptop nasional.
"Kami siap untuk memenuhi kebutuhan laptop di seluruh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/PD) di Indonesia karena kami telah memenuhi semua kualifikasi yang disyaratkan," kata Michael melalui keterangan tertulisnya, Jumat (29/7/2022).
Ia menyebut Axioo juga telah memenuhi program pengadaan produk dalam negeri yang diadakan pemerintah di tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun lalu kami telah berkontribusi melalui hadirnya Axioo ChromeBook untuk proyek pengadaan nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Di tahun ini pun kami kembali siap menghadirkan perangkat TIK dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh pemerintah," ucapnya menambahkan.
Dari nilai total proyek tersebut, Axioo berpotensi dapat memenuhi Konsolidasi Pengadaan Laptop PDN di atas Rp 1 triliun.
Axioo juga telah memastikan kesiapan bahan baku, sumber daya manusia, hingga perluasan pabrik untuk memenuhi Konsolidasi Pengadaan Laptop PDN.
Dalam hal ini perusahaan menawarkan dua produk unggulan untuk Konsolidasi Pengadaan Laptop PDN.
Pertama, Axioo Chromebook untuk peralatan TIK yang dananya bersumber dari DAK Fisik bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2022.
Kedua, Axioo MyBook PRO K5 (8N2) untuk kebutuhan administrasi perkantoran yang dananya bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2022 di masing-masing K/L dan/atau APBD Tahun Anggaran 2022 pada masing-masing Pemerintah Daerah.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengiriman Laptop
Sementara Corporate Secretary Axioo, Luhur Budiman, menilai pasar retail dan korporasi untuk TIK di Indonesia masih terus berkembang dengan pesat, seiring perkembangan kebutuhan masyarakat Indonesia yang masih mempunyai kepemilikan komputer yang sangat rendah.
Axioo terus berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem industri TIK, untuk meningkatkan TKDN dan memberdayakan industri pendukung dalam rantai pasokan TIK nasional.
“Axioo sebagai merek asli indonesia berhasil meraih capaian skor tertinggi untuk produk ChromeBook hingga 52,55 persen dalam pemenuhan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)," klaim Luhur.
Dengan demikian, kata Luhur, perusahaan sudah melampaui kriteria dari pemerintah mengenai pemenuhan tingkat kandungan lokal.
"Selain itu, spesifikasinya juga sudah sesuai standar yang telah ditentukan oleh kebutuhan pemerintah,” Luhur memungkaskan.
Sebagai informasi, pengiriman laptop ChromeBook dan laptop administrasi perkantoran ini akan dilaksanakan secepatnya untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah dan kantor pemerintah atau Lembaga di seluruh Indonesia sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Konsolidasi Belanja Laptop Dalam Negeri, LKPP Hemat Uang Negara Rp1,8 Triliun
Pemerintah melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) melakukan konsolidasi pengadaan laptop dalam negeri untuk pengadaan Tahun Anggaran 2022 di berbagai kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
Program konsolidasi belanja laptop senilai Rp6,33 triliun itu menghasilkan efisiensi atau penghematan hingga Rp 1,8 triliun.
"Hari ini pemerintah di bawah orkestrasi dan arahan Presiden Joko Widodo, mencetak milestone baru yaitu konsolidasi pengadaan laptop dalam negeri, yang sebelumnya berjalan terpisah-pisah. Ini bukti komitmen pemerintah memperkuat industri laptop dalam negeri dan sekaligus meningkatkan efisiensi belanja negara," ujar Kepala LKPP Abdullah Azwar Anas seusai penandatanganan kontrak payung konsolidasi pengadaan laptop dalam negeri, Kamis (28/7/2022) sebagaimana dilansir Merdeka.com.
Anas mengatakan, pemerintah melakukan konsolidasi belanja TIK dengan nilai belanja total Rp 6,33 triliun, terdiri atas TIK Pendidikan Rp3,42 T dan TIK Administrasi Perkantoran Rp2,92 T.
Karena dikonsolidasikan, pemerintah berhasil melakukan efisiensi Rp1,8 triliun, terdiri atas efisiensi Rp 951,3 miliar untuk Laptop TIK Pendidikan dan efisiensi Rp 867,2 miliar untuk laptop Administrasi Perkantoran.
"Kita proses ini beberapa waktu terakhir, dan alhamdulillah hari ini tuntas. Pemerintah sebagai the biggest buyer perlu mengonsolidasikan belanja agar semakin efisien. Tentu saja karena efisiensi, penggunaan uang negara bisa optimal, bisa digunakan untuk keperluan pembangunan lainnya yang semakin mempercepat upaya pemulihan ekonomi," jelas Anas.
Produsen Laptop Harus Penuhi TKDN
Anas mengatakan, produsen laptop yang dilibatkan dalam konsolidasi laptop nasional telah memenuhi unsur tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 25%. Dengan konsolidasi ini juga bisa menstandarkan kebutuhan laptop dan mengurangi kecenderungan overspesifikasi.
"Ini juga sekaligus memberi gambaran kepada pelaku usaha bahwa mereka harus investasi di Indonesia karena besarnya prospek belanja pemerintah. Jadi ini sekali mendayung dua-tiga pulau terlampau, karena belanja negara juga harus mendorong tumbuhnya investasi industri dalam negeri," papar Anas.
Ke depan, lanjut Anas, sesuai arahan Presiden Jokowi, konsolidasi bisa dilakukan melalui kodefikasi barang yang saat ini sedang dirampungkan bersama Kementerian Keuangan dan BPS.
"Presiden Jokowi menginginkan adanya satu kodefikasi barang. Satu-persatu kita lakukan. Saat ini laptop nasional dan ini menjadi lompatan besar dalam pengelolaan belanja negara," terang Anas.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Biro Manajemen BMN dan Pengadaan Kementerian Keuangan Edi Gunawan mengatakan dengan adanya konsolidasi nasional maka tujuan pengadaan value for money dengan kuantitas, kualitas, mutu dan biaya yang sesuai.
"Ke depan Kemenkeu akan terus mendukung dan mendorong inisiasi pengadaan yang dilakukan LKPP beserta kementerian lain," pungkasnya.
Advertisement