Liputan6.com, Jakarta - Bos Tesla Elon Musk kembali mengunggah Tweet yang bikin heboh. Kali ini menyangkut dunia olahraga sepak bola.
Dalam sebuah cuitan pada Rabu (17/8/2022) WIB, Elon Musk menuliskan bahwa dirinya membeli klub sepak bola Manchester United. Tweet soal membeli klub Setan Merah Inggris ini ia unggah setelah menuliskan cuitan lainnya.
Baca Juga
"Untuk lebih jelasnya, saya mendukung separuh kiri Partai Republik dan separuh kanan Partai Demokrat," tulis CEO SpaceX itu dalam cuitannya di Twitter.
Advertisement
Selanjutnya, dia menulis: "Juga, saya membeli Manchester United terima kasih."
Also, I’m buying Manchester United ur welcome
— Elon Musk (@elonmusk) August 17, 2022
Tidak diketahui apakah cuitan ini hanya sekadar tweet seloroh dari Elon Musk, atau ia benar-benar akan melakukannya. Bukan tidak mungkin ini dilakukan mengingat statusnya sebagai orang terkaya di dunia.
Mengutip New York Post, MU masih dimiliki oleh keluarga Glazer. Soal pembelian oleh Elon Musk ini, belum ada komentar dari mereka.
Keluarga Glazer membeli tim ini dengan harga USD 955,51 juta pada tahun 2005. Sementara itu, Elon Musk juga belum menanggapi permintaan berkomentar soal cuitannya tersebut.
Sebelum heboh cuitan soal beli MU, Elon Musk sejauh ini masih berada di tengah konfliknya dengan Twitter, setelah dirinya menyatakan tak jadi membeli media sosial tersebut, karena masalah banyaknya bot dan akun palsu.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Elon Musk Tantang CEO Twitter Debat Terbuka
Perseteruan antara Elon Musk dan Twitter semakin memanas. Setelah menuduh perusahaan platform media sosial itu melakukan penipuan, Bos Tesla tersebut menantang CEO Twitter untuk debat terbuka.
Disebutkan, Elon Musk menantang Parag Agrawal untuk debat terbuka terkait persentase bot di platform media sosial tersebut.
"Biarkan dia membuktikan kepada publik, jumlah pengguna harian palsu atau spam di Twitter kurang dari 5 persen," kata Musk sebagaimana dikutip dari akun Twitter-nya, Minggu (7/8/2022).
Adapun tantangan debat kepada Parag Agrawal ini merupakan tanggapan Bos Tesla dan SpaceX tersebut terhadap thread dukungan kasus hukum terhadap Twitter.
Elon Musk pun kemudian melakukan polling, dengan bertanya apakah mereka percaya akun palsu di Twitter kurang dari 5 persen pengguna harian media sosial itu.
Dua opsi adalah "Ya" dan "Lmaooo tidak," dimana hingga berita ini di-publish ada sekitar 66,1 persen suara mengatakan tidak.
Diketahui, pengadilan Delaware telah mengabulkan permintaan Twitter untuk mempercepat sidang gugatan terhadap Elon Musk setelah bos SpaceX itu menyatakan pembatalan akuisisi perusahaan.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Argumen Bot Adalah Itikad Buruk Elon Musk
Dalam sidang pendahuluan atau hearing di hari Selasa, waktu setempat, Hakim Kathaleen McCormick mengatakan persidangan akan digelar selama lima hari pada bulan Oktober 2022 mendatang.
Mengutip The Verge, Rabu (20/7/2022), dalam argumen lisan di hadapan hakim, Twitter mengklaim argumen bot Musk adalah itikad buruk untuk mundur dari kesepakatan, karena kasus penyesalan pembeli akut.
Twitter awalnya menginginkan tanggal sidang gugatan tersebut di bulan September mendatang, sementara Musk mengajukan tanggal pada bulan Februari 2023.
Namun akhirnya, sidang Twitter vs Elon Musk bakal digelar selama lima hari pada bulan Oktober mendatang, atau lebih panjang dari yang diajukan perusahaan. Tanggal pastinya belum dijadwalkan.
Pengacara Twitter William Savitt mengatakan, ketidakpastian yang sedang berlangsung di sekitar kesepakatan itu, merugikan perusahaan "setiap jam, setiap hari."
"Tuan Musk telah dan tetap terikat kontrak untuk menggunakan upaya terbaiknya demi menutup kesepakatan ini," kata pihak Twitter. "Apa yang dia lakukan adalah kebalikan dari upaya terbaik. Itu sabotase."
Â
Twitter Salahkan Elon Musk karena Bikin Kehilangan Cuan
Twitter menyalahkan Elon Musk atas penghasilannya yang lebih kecil ketimbang perkiraan. Menurut Twitter, jika Elon Musk tidak hadir dan berencana membeli Twitter, pendapatan Twitter bakal sedikit lebih besar.
Hal ini dikatakan Twitter dalam rilis pendapatan kuartal keduanya. Mengutip The Verge, Minggu (24/7/2022), Twitter menuding Elon Musk jadi faktor yang membuat pendapatannya turun dari USD 1,19 miliar (Rp 17,8 triliun) menjadi USD 1,18 miliar (Rp 17,6 triliun).
Meski begitu, masuknya Elon Musk bukan satu-satunya alasan Twitter menghadapi masalah pendapatan. Perusahaan juga menyebut, masalah pada industri periklanan dan kondisi ekonomi secara umum.
"Ketidakpastian terkait akuisisi Twitter yang tertunda oleh afiliasi Elon Musk menjadi masalah paling spesifik bagi Twitter," kata The Verge. Sebelumnya pada April 2022 lalu, Elon Musk beli Twitter. Beberapa minggu setelahnya, Elon Musk mundur dari perjanjian tersebut.
(Dio/Isk)
Advertisement