Liputan6.com, Jakarta - Shopee dikabarkan menghentikan kegiatan operasional lokal mereka di Chili, Kolombia, Meksiko, dan memutuskan untuk hengkang sepenuhnya dari Argentina.
Hal ini dinyatakan kepada karyawan pada Kamis pekan ini, menurut tiga sumber dengan informasi langsung dan email internal, seperti mengutip Channel News Asia, Minggu (11/9/2022).
Advertisement
Baca Juga
E-Commerce di bawah Sea ini masih akan mempertahankan operasional lintas batas di Chili, Kolombia, dan Meksiko. Namun, mereka dikabarkan bakal memangkas sebagian besar timnya di negara-negara itu.
Advertisement
Sementara di Brasil, platform e-commerce asal Singapura ini masih menjadi pemain dominan sehingga pasar di negara tersebut tidak akan terpengaruh.
Chief Executive Shopee Chris Feng melalui email internalnya menulis kepada karyawan, bahwa "mengingat ketidak pastian makro yang meningkat saat ini," perusahaan perlu "memfokuskan sumber daya pada operasi inti."
Dalam email yang dilihat oleh Reuters tersebut, perusahaan juga menyatakan telah memutuskan untuk berkonsentrasi pada model lintas batas di Shopee Meksiko, Kolombia dan Chili.
Email ini pun mengonfirmasikan pemangkasan di Meksiko, Kolombia, dan Chili, serta penghentian penuh di Argentina.
Kepada Reuters, Shopee juga mengonfirmasi mereka akan "berkonsentrasi pada model lintas batas di Meksiko, Kolombia, dan Chili, dan tutup di Argentina."
Shopee Undur Diri dari India
Pada bulan Maret lalu, Shopee mengumumkan bahwa mereka menutup layanannya di India dan Prancis, meski belum lama diluncurkan.
Mengutip Tech Crunch, Rabu (30/3/2022), perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka menutup bisnisnya di pasar Asia Selatan karena ketidakpastian pasar global.
"Mengingat ketidakpastian pasar global, kami telah memutuskan untuk menutup inisiatif Shopee India tahap awal kami," kata juru bicara Sea dalam pernyataannya.
Perusahaan mengatakan, selama masa transisi, mereka akan fokus untuk mendukung komunitas penjual dan pembeli lokalnya, serta tim lokal mereka, untuk membuat prosesnya semulus mungkin.
"Kami akan terus memfokuskan upaya kami untuk memberikan dampak positif bagi komunitas global kami, sejalan dengan misi kami untuk memperbaiki kehidupan mereka yang kurang terlayani melalui teknologi," kata Sea.
Seorang sumber yang mengetahui hal ini juga menambahkan kepada Tech Crunch, penutupan tersebut tidak terkait larangan Free Fire di India.
Lalu di bulan Juni, Shopee disebut-sebut memangkas pekerjaan di seluruh divisi e-commerce dan pengiriman makanan, baik di Asia Tenggara dan operasional Amerika Latin.
Advertisement
Shopee Jadi E-commerce Paling Diminati di Indonesia
Sementara itu, Shopee menjadi platform e-commerce yang paling dipilih masyarakat Indonesia dalam setahun terakhir. Hal itu diungkapkan dalam laporan survei yang dirilis oleh BOI Research mengenai perilaku belanja online.
Dilansir dari laman resmi BOI Research, Selasa (23/8/2022) survei nasional ini dilakukan pada 24 Juni hingga 17 Juli 2022 dengan 587 responden berusia 18 hingga 44 tahun, baik di perkotaan maupun pedesaan.
Survei tersebut dilakukan dengan menggunakan metode CASI (survei online) dengan pengambilan sampel kuota multi-tahap.
Survei ini menunjukkan bahwa dalam 12 bulan terakhir, Shopee telah mencapai banyak kemajuan untuk menjadi e-commerce favorit di Indonesia.
Saat ini, 3 dari 5 orang Indonesia menganggap Shopee sebagai e-commerce favorit mereka dengan 65 persen responden mengaku lebih memilih Shopee untuk berbelanja online, ungkap BOI Research.
Dalam survei itu, juga menunjukkan bahwa Shopee saat ini merupakan platform e-commerce terbesar di Indonesia, serta e-commerce paling populer untuk orang-orang dari segala usia.
Ditambah lagi, sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya perempuan, menganggap Shopee sebagai platform favorit mereka untuk berbelanja online, di mana 63 persen responden mengaku menggunakan Shopee.
Pesaing Ketat Shopee di Indonesia
Sementara itu, setelah Shopee, minat konsumen belanja online Indonesia tertuju pada Tokopedia dan Lazada.
Kesadaran merek Lazada dan Tokopedia serupa (masing-masing 66 dan 64 persen). Namun, di antara mereka yang akrab dengan merek tersebut, sebagian besar menganggap Tokopedia sebagai e-commerce favorit mereka.
BOI Research mencatat, Tokopedia sempat menjadi pesaing dekat Shopee sekitar 6 hingga 12 bulan yang lalu. Namun, minat platform e-commerce itu mengalami penurunan karena Shopee kini menjadi pilihan utama untuk berbelanja online.
BOI Research mengungkapkan, Shopee saat ini menjadi platformnya dengan kesadaran merk yang paling dipertimbangan (75 persen dari responden survei), dan penggunaan (63 persen).
Shopee juga menjadi platform e-commerce favorit di antara kebanyakan konsumen khususnya perempuan.
(Dio/Ysl)
Advertisement