Virtus Showcase 2022 Bahas Tren, Peluang, dan Tantangan Edge Computing

Virtus Showcase 2022 menghadirkan pakar dan praktisi di bidang distributed enterprise maupun edge computing untuk mendiskusikan tren, tantangan, maupun peluang saat ini dan masa depan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 18 Sep 2022, 15:30 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2022, 15:30 WIB
Virtus
Direktur Virtus Christian Atmadjaja saat Virtus Showcase 2022. (Dok: Virtus Technology Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Virtus (Virtus Technology Indonesia) kembali menggelar ajang tahunan Virtus Showcase 2022. Acara ini menghadirkan pakar dan praktisi di bidang distributed enterprise maupun edge computing untuk mendiskusikan tren, tantangan, maupun peluang saat ini dan masa depan.

Untuk gelaran tahun ini, Virtus Showcase 2022 mengangkat tema 'Edge of Distributed Enterprise: Embracing the Next Digital Wave'. Tema ini dipilih dengan melihat perkembangan bisnis saat ini yang dituntut untuk menjangkau pasar baru dan hadir di mana pelanggan berada.

Tren ini mendorong munculnya konsep bisnis perusahaan terdistribusi, yakni perusahaan tidak lagi bergantung pada data center terpusat melainkan langsung memproses dan menganalisa di tempat data itu dihasilkan.

Model ini membutuhkan dukungan teknologi edge yang dinilai mampu memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi perusahaan dalam penerapan remote working, akses produk dan layanan yang lebih terdistribusi, hingga konsumsi media yang tidak terbatas.

Menurut Direktur Virtus Christian Atmadjaja, saat ini dunia mulai pulih dari pandemi dan digitalisasi tidak diragukan lagi akan meningkat. Karenanya, beragam perangkat pintar sudah pasti akan semakin banyak diimplementasikan oleh perusahaan dan organisasi untuk mempercepat inovasi.

"Konsekuensinya data yang diproduksi baik dari sisi volume maupun kecepatannya akan menghadirkan tantangan bagi bandwith dan jaringan internet. Di titik ini, distributed enterprise dan edge menjadi sangat penting untuk membuka potensi penuh berbagai industri," tutur Christian dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (18/9/2022).

Virtus Showcase 2022 menghadirkan sejumlah pembicara ahli, seperti CEO EDGE Stephanus Oscar sebagai keynote speaker. Lalu, Country Data Center Sales Lead Indonesia Dell Technologies Erwin Yusran dan Senior Manager Solution Engineering VMware Chun Wui.

Sementara pada panel diskusi interaktif, pembicara dari pelaku industri adalah Direktur IT dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono dan VP of Technology JNE Andries Indrajaya yang membahas soal implementasi teknologi edge computing serta distributed enterprise.

Virtus Gandeng CrowdStrike Hadirkan Solusi Keamanan Endpoint untuk Dukung Remote Working

Keamanan Siber
Ilustrasi keamanan siber untuk perusahaan. (Dok: CTI Group)

Sebelumnya, Virtus sebagai penyedia solusi infrastruktur IT sekaligus anak perusahaan CTI Group mengumumkan kemitraan strategis dengan CrowdStrike, perusahaan solusi keamanan endpoint berbasis cloud-delivered.

Lewat kolaborasi ini, perusahaan di Indonesia kini mendapatkan solusi keamanan endpoint dari jaringan mitra bisnis Virtus di seluruh Indonesia. Untuk diketahui, pengunaan teknologi endpoint kini memang meningkat seiring dengan aktivitas bekerja jarak jauh.

Keamanan endpoint atau proteksi endpoint sendiri adalah metode keamanan siber untuk melindungi desktop, laptop, perangkat IoT, serta perangkat yang berkomunikasi dengan jaringan pusat lain dari ancaman serangan siber.

Menurut Direktur Virtus Christian Atmadjaja, ada tiga alasan keamanan endpoint menjadi tantangan tersendiri, yakni threat sophistication atau kecanggihan ancaman dimana pelaku memiliki metode tradecraft, lalu outmoded defences atau sistem pertahanan yang sudah ketinggalan zaman.

"Banyak orang masih berfokus pada serangan malware saja, padahal penyerang terus berevolusi. Mereka sekarang menggunakan teknik tanpa file yang dengan mudah melewati antivirus dan bisa terlihat seperti user yang sah untuk mencuri kredensial," tuturnya dalam keterangan resmi, Minggu (5/6/2022).

 

Lanskap Ancaman Siber untuk Bisnis

Laporan Crowdstrike Global Threat Report 2020 juga mengungkap lanskap ancaman yang kini dihadapi bisnis sekitar 49 persen merupakan malware, sedangkan 51 persen lain adalah non-malware yang berupa hacktivist, kejahatan siber, kriminal terorganisir, bahkan kejahatan yang dilindungi dan dikoordinasi oleh negara.

"Untuk melawan peningkatan ancaman itu, banyak perusahaan menambahkan lebih banyak produk dari berbagai merek yang berbeda ke tumpukan solusi keamanan yang ada, yang justru meningkatkan biaya dan kompleksitas lingkungan mereka, sehingga muncul alasan ketiga yaitu solution complexity atau solusi yang terlalu kompleks," tuturnya.

Oleh sebab itu, CrowdStrike Falcon Platform yang didukung CrowdStrike Security Cloud bisa diandalkan karena memanfaatkan indikator serangan secara real-timethreat intelligence, serta telemetri yang diperkaya untuk kemampuan deteksi berakurasi tinggi.

Dengan kemampuan tersebut, seluruh perusahaan bisa menghadirkan deteksi sangat akurta, serta perlindungan dan perbaikan otomatis, hingga observabilitas yang memprioritaskan kerentanan.

Virtus Bagi-Bagi Beasiswa Kuliah untuk Siswa SMA dan SMK, Ini Syarat dan Link Pendaftarannya

Di sisi lain, Virtus, kembali menggelar program beasiswa bagi para siswa SMA/SMK di Indonesia untuk melanjutkan pendidikan sarjana di bidang IT sekaligus ikatan kerja di Virtus.

Persyaratan untuk mendapatkan beasiswa dengan nama program 'Virtus Bakti Negeri' ini adalah siswa SMA/SMK yang lulus dan akan lulus pada tahun berjalan, atau telah dinyatakan lulus maksimal 1 tahun sebelumnya.

Lalu, siswa harus memiliki nilai rata-rata rapor minimal 7.00, memiliki keinginan untuk terus belajar dan bekerja, mudah beradaptasi terhadap hal baru, dan menyukai tantangan.

Registrasi program beasiswa Virtus Bakti Negeri dapat dilakukan melalui situs web: https://www.virtusindonesia.com/en/virtus-bakti-negeri.

Kamu cukup mengisi data diri, mengunggah nilai rapor, ijazah, beserta CV (Curiculum vitae) dan mengunggah foto melalui formulir yang tersedia di website, sehingga tidak perlu mengumpulkan berkas fisik saat pendaftaran.

Direktur Virtus, Christian Atmadjaja, mengatakan program ini merupakan jembatan bagi Virtus untuk terhubung dengan talenta muda Indonesia.

"Program ini sudah kami lakukan sejak 2013 dan memberikan kesempatan beasiswa dan ikatan kerja kepada lulusan terbaik SMA/SMK di seluruh Indonesia," kata Christian di acara webinar Virtus Bakti Negeri, Kamis (19/5/2022).

Ia menambahkan, tahun ini perusahaan bekerjasama dengan Binus Online Learning, dan menawarkan beberapa program studi yang bisa diambil oleh para penerima beasiswa, yaitu program Teknik informatika, Sistem informasi, Business Management, Akutansi, dan Teknik Industri.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya