Liputan6.com, Jakarta - Selama ini, pengguna Google Maps pasti sudah tidak asing dengan yang namanya fitur Street View, di mana pengguna bisa melihat tampilan dari sebuah lokasi secara 360 derajat.
Namun sadarkah Anda bahwa sebenarnya, Google juga memiliki aplikasi khusus untuk Street View yang terpisah dari Google Maps untuk pengguna iOS dan Android?
Baca Juga
Jika berniat mengunduhnya, mungkin kamu tidak akan bisa menikmatinya dalam waktu lama. Pasalnya, Google telah menyatakan bakal menghapus aplikasi Google Street View mandiri ini pada tahun 2023.
Advertisement
Aplikasi mandiri Google Street View sebenarnya ditujukan bagi mereka yang ingin menjelajahi Street View secara lebih dalam, serta mereka yang ingin menyumbangkan tampilan 360 derajatnya sendiri.
Namun, aplikasi Google Maps yang lebih populer, juga memiliki dukungan Street View. Sementara, Google juga punya aplikasi web Street View Studio untuk kontributor. Tidak mengejutkan jika perusahaan ingin menghapusnya.
Dikutip dari 9to5Google, Kamis (3/11/2022), dalam pembaruan terbaru versi 2.0.0.484371618, Google sudah menyiapkan beberapa notifikasi penghentian untuk aplikasi Street View.
Dalam pemberitahuan yang dilihat oleh 9to5Google, Google mengonfirmasi bahwa aplikasi Street View akan ditutup pada 21 Maret 2023. Pengguna pun diminta beralih ke Google Maps atau Street View Studio.
Notifikasi tersebut memang belum muncul di aplikasi Google Street View. Namun, tim 9to5Google berhasil mengaktifkannya dengan cara mereka.
Satu Fitur yang Belum Ada Penggantinya
"Street View App akan ditiadakan," tulis notifikasi tersebut seperti yang ditemukan 9to5Google. "Aplikasi ini akan pergi dan dukungannya akan dihentikan di akhir 21 Maret 2023," kata mereka.
"Untuk mempublikasikan video 360 Anda sendiri, beralihlah ke Street View Studio. Untuk melihat Street View dan menambahkan Photo Spheres, gunakan Google Maps," tambah pemberitahuan itu.
Sayangnya, ada satu fitur yang bakal ikut mati bersama aplikasi Street View yaitu "Photo Paths" yang pertama kali dirilis tahun lalu.
Photo Paths dimaksudkan agar semua orang yang punya smartphone, bisa menyumbangkan foto 2D sederhana dari jalan atau jalur yang belum didokumentasikan oleh Street View.
Fitur Photo Paths pun belum memiliki penggantinya baik di aplikasi web atau seluler Google Maps. Tidak diketahui juga apakah fitur serupa juga akan dirilis di Maps atau tidak.
Advertisement
Google Maps Hapus Layer Informasi Kasus Covid-19
Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang dinilai sudah lebih baik, Google Maps rupanya telah menghapus layer dari aplikasinya, yang menunjukkan hotspot atau "titik panas" dari penyebaran Covid-19.
Layer atau lapisan Covid-19 sendiri sebelumnya dihadirkan Google di Maps pada tahun 2020 untuk aplikasi seluler dan web, yang menunjukkan tren Covid-19 di suatu daerah.
Mengutip 9to5Google, Kamis (27/10/2022), lapisan ini menarik rata-rata tujuh hari kasus Covid-19 di area tertentu, untuk menunjukkan di mana virus tersebut menyebar lebih cepat.
Fitur ini dengan cepat dirilis secara global di semua negara yang bisa mengakses Google Maps, begitu pula dengan di tempat yang datanya rendah apabila tersedia.
Dengan lapisan ini, area peta akan diberi kode warna berdasarkan rasio kasus dan label yang memperlihatkan apakah kasus naik atau turun.
"Lapisan COVID ini dirancang untuk menginformasikan kepada pengguna yang ingin bepergian ke suatu tempat, sehingga mereka bisa mengambil keputusan tentang apa yang harus dilakukan," kata Project Manager Google Maps Sujoy Banerjee saat itu.
Namun di bulan September 2022, Google tanpa pengumuman yang jelas menghapus fitur ini. Meski beberapa waktu lalu, perusahaan akhirnya mengonfirmasi tentang dihilangkannya layer ini di laman dukungan resminya.
Kebutuhan Akan Informasi Berubah
Google menyebut, alasan utama dihilangkannya fitur ini adalah menurunnya penggunaan, di samping tersedianya vaksin Covid-19 yang lebih luas dan sumber daya lainnya.
Google mengatakan, lapisan Covid-19 dirilis di 2020 dengan tujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan informasi tentang penyebaran kasus Covid-19 di suatu area.
"Seiring waktu, karena orang-orang di seluruh dunia sekarang lebih mudah mendapatkan informasi tentang vaksin COVID-19, tempat tes, dan referensi lainnya, kebutuhan mereka akan informasi ini juga mengalami perubahan," ujarnya.
"Karena makin jarang digunakan, lapisan COVID-19 kini tidak tersedia lagi di Google Maps untuk seluler dan web mulai September 2022," kata Google dalam pengumuman tersebut.
Namun, Google menegaskan pengguna masih bisa menemukan informasi terbaru tentang COVID-19, seperti varian, vaksinasi, hasil tes, tindakan pencegahan, dan lainnya di Google Search.
Pengguna juga masih dapat menemukan tempat seperti tempat tes dan pusat vaksin Covid-19 di Maps.
(Dio/Isk)
Advertisement