Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah startup di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan alasan krisis global. Belum lama ini PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. melakukan merampingan terhadap 1.300 karyawan dan ratusan karyawan Ruangguru juga kena dampak PHK.
Sebelumnya, Shopee, Binar Academy, Grab Kitchen, juga melakukan langkah serupa. Menurut sejumlah pakar, badai PHK startup sendiri belum mencapai puncaknya dan diprediksi akan terjadi pada satu sampai dua tahun ke depan.
Baca Juga
Salah satu Co-founder startup pengelolaan properti berbasis teknologi, Alterstay, Jan Kurniawan mengakui bahwa dunia memang tengah menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Advertisement
"Kami mengakui kondisi ekonomi global belakangan ini penuh ketidakpastian. Namun, situasi itu sedikit mempengaruhi Indonesia karena banyak middle class yang naik kelas. Kami meyakini sektor pariwisata dan hospitality akan naik," ujar Jan saat sesi roundtable bersama sejumlah media, Rabu (30/11/2022) via Zoom.
Ia mengklaim, pasar akomodasi alternatif adalah market yang berkembang setelah pandemi dan masih berpeluang akan naik.
"Perubahan kebiasaan akah berlanjut setelah pandemi, dan pada 2030 akan terus meningkat. Mungkin yang misalnya orang biasa menginap di hotel, akan lebih tertarik untuk menyewa vila yang lebih privat," kata Jan.
Ia pun mengungkapkan strategi dan langkah Alterstay agar bisa bertahan di tengah badai PHK startup dan ancaman resesi global.
"Strateginya adalah dengan terus beradaptasi, meminimalisir kesalahan, harus making progress, dan membuka diri," ungkap Jan.
Ia menambahkan, ada dua langkah utama yang telah dilakukan perusahaan agar bisa terus tumbuh dan dilirik investor baru.
"Dua langkah utama yaitu ikut program inkubator seperti Startup Studio Indonesia (SSI) dan pendekatan dengan investor. Langkah lainnya menunjukkan adalah performance. Basis kami fundamental, kami harus grow fast dengan kehati-hatian dan efisien," ucapnya.
Ia memungkaskan, Alterstay akan mencari investor dengan visi yang sama, yaitu sustainability dan profitability.
Bantu Pelaku Bisnis Akomodasi Alternatif Mengelola dan Mengembangkan Properti
Alterstay, hadir sebagai solusi nyata para pelaku bisnis akomodasi alternatif dalam menghadapi tantangan-tantangan industri akomodasi dan pariwisata, terutama di masa pandemi ini.
Permasalahan tersebut umumnya berasal dari minimnya pengetahuan dan pengalaman pemilik dalam mengelola properti akomodasi yang dimiliki, seperti inefisiensi operasional, sumber daya, dan sebagainya.
Oleh karena itu, Alterstay menawarkan end-to-end service bagi para pemilik properti termasuk yang mencakup berbagai pelayanan, seperti revitalisasi properti, manajemen properti, strategi pemasaran, juga booking platform untuk tamu guna meningkatkan efektivitas properti yang dikelola.
Selain itu, Alterstay juga menyediakan layanan untuk menghidupkan kembali operasional serta reputasi properti yang telah dinonaktifkan karena terdampak oleh pandemi.
Alterstay memberlakukan sistem pembagian hasil berdasarkan profit alih-alih menggunakan revenue. Hal ini ditujukan untuk membantu pelaku bisnis mencapai kesuksesan dan profitabilitas dengan efisien dan transparan.
“Pada awalnya, kami berfokus pada pengelolaan properti secara konvensional seperti manajemen properti dan perhotelan pada umumnya. Namun, di tengah kondisi kritis industri pariwisata karena adanya pandemi, kami melakukan pivot bisnis dengan pengintegrasian teknologi dalam pelayanan pengelolaan properti untuk mencapai kinerja perusahaan yang lebih efektif dan efisien, baik dari sisi pengelolaan unit properti maupun internal perusahaan," Jan memaparkan.
"Hal ini juga kami lakukan untuk mewujudkan komitmen kami kepada para pelanggan yang telah mempercayakan bisnisnya pada kami,” sambungnya.
Sebanyak lebih dari 50 properti di area cakupan Alterstay, yaitu Bali dan Yogyakarta, telah bergabung sebagai pengguna Alterstay. Hingga saat ini, perusahaan telah berhasil melayani puluhan ribu tamu dengan kisaran 500–1.000 tamu setiap bulan.
Untuk menjadi klien Alterstay, pemilik properti dapat terlebih dahulu mendaftarkan properti miliknya dalam website yang tersedia.
Kemudian, tim Alterstay akan mengadakan sesi konsultasi dan pengenalan produk serta melakukan survei properti untuk menyesuaikan kondisi properti dengan standar operasional Alterstay.
Selanjutnya, jika standar operasional telah sesuai, pemilik properti dapat melakukan proses tanda tangan kesepakatan untuk menyerahkan operasional bisnis pada Alterstay. Dalam kata lain, pemilik cukup memantau kinerja properti yang digerakkan oleh tim Alterstay.
Advertisement
Masuk Top 15 Startup Studio Indonesia
Pada tahun 2022, Alterstay berhasil meningkatkan Gross Merchandise Value (GMV) dan revenue sebesar tiga kali pada pertumbuhan kuarter. Di tahun ini, Alterstay bertekad untuk meningkatkan GMV dan revenue empat kali lebih besar dari tahun sebelumnya.
Kesuksesan Alterstay juga terbukti dari kas positif dan proyeksi akhir tahun sebagai perusahaan pencetak laba di tengah isu tech winter yang sedang marak di tengah industri start-up.
Di pertengahan tahun 2022 ini, Alterstay juga berhasil lolos ke dalam Top 15 Startup Studio Indonesia (SSI) yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Diakui oleh Jan, keikutsertaan Alterstay dalam SSI membawa banyak manfaat mulai dari pendalaman strategi bisnis dan operasional, penentuan pengembangan produk, hingga perluasan network terutama dengan Venture Capital yang berasal dari luar negeri.
“Penentuan product-market fit kami amat terbantu oleh adanya materi-materi SSI yang sangat relevan dengan operasional kami sehari-hari serta pain-point dari bisnis kami, sehingga strategi tersebut dapat langsung kami praktekkan,” jelas Jan.
Di tahun 2023 mendatang, Alterstay memiliki misi untuk meningkatkan jumlah properti dalam ekosistem sebanyak empat hingga lima kali lebih banyak.
Properti-properti tersebut juga ditargetkan untuk dikonversi menjadi tiga hingga empat kali Gross Rental Value (GRV) dan Annual Recurring Revenue (ARR).
Sementara itu, Alterstay akan meluncurkan berbagai fitur untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan user experience pelanggan (pemilik properti maupun tamu penginapan) termasuk booking platform berbasis aplikasi.
Wilayah jangkauan Alterstay juga akan diperluas ke luar Bali dan Yogyakarta untuk menjangkau lebih banyak pemilik akomodasi alternatif yang membutuhkan bantuan profesional dalam pengembangan dan pengoperasian bisnisnya.
Infografis PHK Hantui Kenaikan Tarif Cukai Rokok (Liputan6.com/Triyasni)
Advertisement