Ini Manfaat Berdonasi Menggunakan Teknologi Blockchain

Teknologi blockchain bisa dimanfaatkan untuk melakukan penggalangan dana yang sepenuhnya transparan dengan melacak donasi melalui berbagai lapisan.

oleh Iskandar diperbarui 12 Jan 2023, 07:30 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2023, 07:30 WIB
Blockchain
Ilustrasi Blockchain. Dok: catalysts.cc

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi blockchain bisa dimanfaatkan untuk melakukan penggalangan dana yang sepenuhnya transparan dengan melacak donasi melalui berbagai lapisan.

Hal ini memungkinkan pendonasi untuk melacak bagaimana dana mereka disalurkan. Sementara itu, organisasi nirlaba atau badan amal yang membuka penggalangan dana bisa memangkas biaya administrasi.

Kegiatan penggalangan dana konvensional umumnya akan membuat organisasi nirlaba dan badan amal menghabiskan banyak uang untuk kegiatan pemasaran. Selain itu, biaya yang biasanya terkait dengan pemrosesan donasi dan transaksi perbankan juga lebih tinggi.

Platform berbasis blockchain membantu organisasi amal untuk memanfaatkan kekuatan jaringan peer-to-peer dengan menghilangkan perantara keuangan seperti bank. Ini akan mengurangi biaya transaksi dan waktu penyelesaian transaksi secara signifikan.

Dari segi keamanan, setiap pendonasi yang masuk ke dalam jaringan blockchain harus memiliki akses. Hal ini dilakukan untuk mencegah peretasan yang dilakukan hacker jahat.

Terkait hal ini, ALIF sebagai koin kripto lokal hadir sebagai platform yang mengemas donasi melalui teknologi terbarukan dengan menggunakan blockchain sebagai sarana utamanya.

Untuk memperkuat misi ALIF dalam membantu sesama, CEO ALIF Sopian Roy Situmorang, mengklaim saat ini timnya fokus pada pengembangan Helping Hand App (HHA), yaitu sebuah platform yang disusun untuk mempermudah pengguna dalam melakukan donasi.

HHA juga akan menghubungkan donatur dan investor kepada ratusan yayasan, rumah sakit, dan organisasi sosial yang ada di 34 provinsi di Indonesia melalui ekosistem blockchain yang terdesentralisasi.

"Selain aplikasi charity, ALIF juga akan membangun marketplace NFT agar pengguna yang berinvestasi dan mengkoleksi aset digital NFT dapat bebas melakukan transaksi pada platform ALIF," ujar Sopian melalui keterangannya, Kamis (12/1/2023).

Ia berharap dengan hadirnya platform ALIF dapat menjadi sarana tidak hanya untuk berdonasi, tetapi pengguna dapat berinvestasi secara langsung melalui fitur-fitur yang dihadirkan perusahaan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Siap Listing di Sejumlah Exchange

Dok: ALIF
Dok: ALIF

Sopian mengungkapkan pada akhir Desember 2022, tim Alif berhasil melakukan presale dengan cara pemasaran offline, sekaligus memberikan edukasi terhadap buyer presale yang sudah dimulai sejak 26 November 2022.

"Dalam waktu beberapa hari ke depan, Alif siap listing ke beberapa exchange. Kami optimistis ALIF akan diterima masyarakat. Dengan supply yang sangat terbatas, maksimalkan kegiatan sosial, siapa pun bisa berpartisipasi 'beli dan simpan' secara otomatis untuk membantu melaksanakan program sosial,” ucapnya memaparkan.

Sopian menambahkan tim development ALIF juga tengah mempersiapkan listing di beberapa bursa aset digital lokal maupun internasional untuk menjangkau pengguna global.

Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)

Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya