Liputan6.com, Jakarta - Twitter mengumumkan akan menghentikan akses gratis API pada platformnya mulai 9 Februari 2023. Informasi ini diumumkan langsung melalui cuitan di akun TwitterDev.
Sebagai gantinya, mengutip informasi dari GSM Arena, Jumat (3/2/2023), dalam waktu dekat, Twitter akan mengumumkan layanan berbayar untuk bisa mengakses API platformnya. Namun, perusahaan belum mengungkap secara detail terkait layanan berbayar ini.
Baca Juga
"Mulai 9 Februari 2023, kami tidak lagi mendukung akses gratis ke API Twitter, baik v2 dan v.1.1. Sebagai gantinya, tier berlangganan dasar akan tersedia," tulis akun TwitterDev.
Advertisement
Dengan adanya keputusan ini, perusahaan dan developer yang mengandalkan API situs microblogging tersebut harus membayar biaya bulanan untuk bisa mengakses data pada platform tersebut, dan tidak bisa lagi dilakukan secara gratis. Rencananya, Twitter akan mengungkap mengenai informasi akses berbayar ini pada pekan depan.
Keputusan ini disebut menjadi langkah Twitter untuk bisa memperoleh pemasukan. Sebab, sejak kepemimpinan Elon Musk, perusahaan memang terus mendorong sejumlah strategi agar perusahaan bisa meningkatkan pemasukan.
Terlebih, terkait akses API berbayar ini, Twitter menyebut platformnya menawarkan data yang sangat banyak. Perusahaan menyebut, selama bertahun-tahun, ratusan juta orang telah mengirimkan lebih dari satu triliun tweet, dan miliaran di setiap minggunya.
"Data Twitter merupakan kumpulan data paling kuat di dunia. Kami berkomitmen mengaktifkan akses yang cepat dan komprehensif, sehingga Anda bisa terus membangun bersama kami," tulis akun TwitterDev menutup kicauannya.
Elon Musk Ingin Twitter Jadi Platform Pembayaran, Saingi PayPal dan Apple Pay
Di bawah kendali Elon Musk, Twitter memang gencar untuk melakukan perubahan besar-besaran untuk fitur, serta mencoba meraup pendapatan dari berbagai layanan berbayar mereka.
Baru-baru ini, sebuah laporan menyebutkan platform media sosial itu ingin memperluas usaha mereka ke sektor pembayaran, untuk bisa bersaing dengan Apple Pay dan PayPal.
Bulan November 2022 lalu, Elon Musk memang sempat merinci rencananya untuk memasuki pasar platform pembayaran, dalam pertemuannya dengan pengiklan yang digelar di Twitter Spaces.
Musk merekomendasikan agar pengguna bisa mentransfer uang ke orang lain yang ada di jejaring sosial tersebut. Namun setelah itu, belum ada kelanjutan soal usulan itu, meski Twitter masih aktif mengembangkannya.
Namun, laporan Financial Times, seperti dikutip dari 9to5mac, Jumat (3/2/2023) melaporkan, Twitter sudah mengajukan izin yang diperlukan, untuk menjadi platform pembayaran di Amerika Serikat.
Advertisement
Twitter Jadi Superapp
Berita itu juga menulis, Esther Crawford, Direktur Manajemen Produk, Twitter, juga telah menggarap infrastruktur layanan baru ini. Laporan juga mencatat CEO Tesla ini ingin mengubah Twitter menjadi "aplikasi segalanya."
Platform pembayaran Twitter ini juga kabarnya, akan menambahkan dukungan untuk mata uang kripto di masa yang akan datang, setelah dirilis awal dengan metode pembayaran dan mata uang reguler.
Bisa dibilang, platform pembayaran ini dapat bersaing dengan PayPal atau Apple Pay, yang memungkinkan pengguna tidak hanya membayar di toko, tetapi juga mentransfer uang di antara mereka.
Patut diingat bahwa pada tahun 1999, Elon Musk ikut mendirikan X.com, salah satu bank online pertama, yang kemudian berevolusi menjadi bagian dari raksasa pembayaran PayPal.
Elon Musk: Twitter Bakal Punya Langganan Bebas Iklan
Twitter terus melakukan berbagai perombakan besar-besaran, salah satu paling banyak mendapatkan sorotan adalah keberadaan fitur-fitur berlangganan melalui Twitter Blue.
Beberapa hari lalu, Twitter meluncurkan tampilan baru, di mana pengguna bisa melakukan swipe di aplikasi, untuk berpindah linimasa ke For You, Following, dan Lists. Selain itu, Twitter juga merilis fitur Bookmarks.
Soal fitur berbayar, dalam sebuah cuitan terbarunya, sang CEO Tesla mengungkapkan ke depannya, Twitter bakal merilis paket berlangganan bebas dari iklan, dengan harga lebih mahal.
"Iklan terlalu sering di Twitter dan terlalu besar. Mengambil langkah untuk mengatasi keduanya dalam beberapa pekan mendatang," kata Musk di akun Twitter resminya, dikutip Minggu (22/1/2023).
"Juga, akan ada langganan dengan harga lebih mahal yang memungkinkan nol iklan," imbuhnya. Belum diketahui harga layanan bebas iklan Twitter ini.
(Dam/Ysl)
Advertisement