Liputan6.com, Jakarta - Laporan terbaru Apple mengungkap besar biaya yang dikeluarkan Apple untuk memproduksi sebuah iPhone 14 Pro Max ternyata hanya USD 464 atau setara Rp 6,9 juta.
Informasi ini berdasarkan laporan analis Counterpoint Research bill of materials (BoM). Untuk satu unit iPhone 14 Pro Max berkapasitas memori 128GB, Apple harus merogoh USD 464 atau Rp 6,9 jutaan.
Baca Juga
Sementara itu, harga untuk satu unit iPhone 14 Pro Max 128GB di Indonesia sebesar Rp 21.999.000 dan kini telah didiskon menjadi Rp 19.999.000 di iBox.
Advertisement
Mengutip ZDNet, Sabtu (10/6/2023), biaya di atas hanya memperhitungkan biaya komponen dan bukan beban-beban produksi, distribusi, dan lainnya.
Adapun dari biaya produksi di atas, dua komponen paling mahal adalah layar dan prosesor. Dalam hal ini Apple menggunakan prosesor Bionic A16 dan chip kustomnya, ditambah dengan chip 5G dari pihak ketiga, serta kameranya.
Sementara, penggerak utama kenaikan biaya pembuatan iPhone adalah prosesor, aplikasi, layar, dan kamera.
Adapun biaya pembuatan iPhone 14 Pro Max yang menggunakan mmWave 5G adalah USD 474 (setara Rp 7 jutaan). Sementara untuk iPhone 14 Pro Max yang menggunakan sub-6GHz adalah USD 454 (setara Rp 6,7 jutaan).
Tak Banyak Perubahan Biaya Produksi
Shanghao Bai dari Counterpoint mengasumsikan, pangsa varian mmWave dari bauran produk pada akhir 2022 adalah sekitar 44 persen.
Atas dasar itulah ia memperkirakan biaya bahan campuran untuk model iPhone 14 Pro Max adalah USD 464. Dengan begitu, ada peningkatan biaya sebesar 3,7 persen dibandingkan biaya produksi iPhone 13 Pro Max.
Meski secara keseluruhan tidak ada banyak perubahan dalam biaya material iPhone 14 Pro Max, analis ini menemukan, pangsa biaya komponen yang dirancang khusus oleh Apple telah meningkat menjadi 22 persen di iPhone 14 Pro Max. Angka ini lebih rendah dibandingkan pendahulunya.
Khusus pada iPhone, komponen chip yang dirancang sendiri oleh Apple mencakup prosesor Bionic A16, PMIC, audio, konektivitas, dan kontrol sentuh.
Advertisement
Penurunan Harga Komponen karena 5G Makin Banyak Diadopsi
Bionic A16 menggunakan satu miliar lebih banyak transistor dibandingkan A15 yang memiliki 15 miliar transistor. Chip A16 berharga USD 11 (setara Rp 163.000) atau ada peningkatan 6,7 persen dibandingkan A15. Peningkatan harga ini karena proses 4nm yang dipakai Apple untuk membuat chip ini.
Bai juga mendapati, biaya-biaya dalam pengumpulan chip di kategori seluler turun 13 persen pada iPhone 14 Pro Max, dibandingkan 14 persen pada pendahulunya.
Penurunan harga komponen ini bisa dipahami sebagai akibat dari teknologi 5G yang kian populer, sehingga harga komponennya bisa lebih murah akibat adopsi yang makin banyak. Suplier seluler utama iPhone 14 Pro Max di Amerika Serikat kini adalah Qualcomm, Qorvo, Skyworks, dan Broadcom.
Biaya Produksi Galaxy S23 Ultra
Menurut konsultan ahli Counterpoint, biaya produksi Samsung Galaxy S23 Ultra 5G hanya sebesar USD 469 atau sekitar Rp 7 jutaan.
Adapun 35 persen dari bill of material (BoM) ini terkait chip Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy, seperti dikutip dari Gizchina, Senin (5/6/2023). Qualcomm sendiri tidak hanya menyediakan chipset, tetapi juga beberapa komponen konektivitas, IC untuk manajemen daya, hingga sensor sidik jari.
Selain itu, biaya produski Galaxy S23 Ultra tersebut juga mencakup panel AMOLED QHD+ 6,8 inci 120Hz, konfigurasi memori (RAM dan penyimpanan internal), dan sistem kamera dengan sensor 200MP yang dilengkapi telefoto periskopiknya.
Menariknya, layar menjadi komponen termahal kedua dalam pembuatan ponsel ini dengan persentase 18 persen. Hal tersebut berkat teknologi Dynamic AMOLED 2X yang dihadirkan Samsung.
Selanjutnya, biaya sistem kamera Galaxy S23 Ultra disebut hanya berkisar 14 persen, sedangkan memori menyumbang 11 persen dan 8 persen untuk material kerangka internal ponsel. Sisa 15 persen lainnya, BoM digunakan untuk beberapa komponen lain, seperti konektor, keypad, S-Pen, mikrofon, speaker, dan baterai.
Advertisement