Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi secara resmi melantik Fadhilah Mathar sebagai Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau Dirut BAKTI.
Pelantikan Fadhilah Mathar sebagai Dirut BAKTI Kominfo yang baru ini dilaksanakan pada hari ini, Senin (14/8/2023), di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta.
Baca Juga
"Saya Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan ini secara resmi melantik saudari, dalam jabatan yang baru di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia," kata Menkominfo.
Advertisement
"Saya percaya bahwa saudari akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan," imbuh Menkominfo dalam sambutannya.
Fadhilah Mathar bertugas sebagai Dirut BAKTI menggantikan pendahulunya, Anang Latif, yang terjerat kasus korupsi pengadaan Base Transceiver Station atau BTS 4G beberapa waktu lalu.
Anang Latif ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan BTS 4G BAKTI Kominfo pada Rabu 4 Januari 2022.
Ia disebut telah dengan sengaja mengeluarkan peraturan yang telah diatur sedemikian rupa untuk menutup peluang para calon peserta lain. Dengan begitu, tidak terwujud persaingan usaha yang sehat serta kompetitif dalam mendapatkan harga penawaran.
"Hal itu dilakukan dalam rangka untuk mengamankan harga pengadaan yang sudah di-markup sedemikian rupa," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana saat itu.
Kasus ini juga menyeret Menkominfo sebelumnya Johnny G. Plate, yang akhirnya ditetapkan menjadi tersangka oleh Kejaksaan Agung.
Penetapan Plate sebagai tersangka dilakukan usai ia menjalani pemeriksaan atas dugaan korupsi penyediaan infrastruktur BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo tahun 2020 hingga 2022.
Seleksi Dirut BAKTI Sempat Diulang
Penetapan Fadhilah sebagai Dirut BAKTI yang baru juga dilakukan, usai sebelumnya, Mahfud MD, selaku Plt. Menkominfo pada Mei lalu, mengumumkan tidak ada peserta yang lolos seleksi sebagai calon Dirut BAKTI Kominfo.
"Tadi sudah diumumkan bahwa kita sudah mengadakan seleksi untuk calon Direktur Utama melalui satu lembaga asesmen center dari Universitas Indonesia dan sudah lewat separuh perjalanan, ketika sudah mengerucut dinilai ternyata tidak ada yang lulus," katanya.
"Sehingga tidak ada yang bisa diwawancarai lebih lanjut, mencari tiga besar untuk diwawancarai oleh menteri kemudian dipilih satu," kata Menko Polhukam itu dalam konferensi persnya di Jakarta, Jumat (26/5/2023).
Kominfo mengatakan seleksi terbuka calon Dirut Bakti sudah dilakukan sejak 11 April 2023, yang dimulai dari pengumuman, penerimaan berkas peserta secara daring, seleksi administrasi, penulisan makalah, dan tes asesmen untuk profil perilaku dan kompetensi.
Tahap awal seleksi, Pansel menerima 23 pendaftar. Kemudian, diterima 15 peserta yang mengirimkan syarat berkas lengkap. Di penulisan makalah, ada 12 peserta yang lolos dan mengikuti asesmen.
Namun, kemudian diumumkan bahwa berdasarkan tahap penilaian asesmen, Panitia Seleksi memutuskan 12 peserta yang mengikutinya, tidak ada yang memenuhi kompetensi yang telah ditentukan.
Hary Budiarto, Ketua Tim Seleksi Jabatan Dirut Bakti Kominfo, pun mengatakan bahwa mereka mengulang lagi seleksi terbuka.
Advertisement