Liputan6.com, Jakarta - CEO Meta Mark Zuckerberg secara resmi mengumumkan bahwa mereka sudah mulai meluncurkan jejaring sosial Threads versi web.
Seperti diketahui, sebelumnya Threads hanya diluncurkan untuk seluler, sementara jika menuju ke situs Threads.net, pengunjung diminta untuk melakukan scan QR Code aplikasi.
Baca Juga
Melalui akun Threads-nya, Mark Zuckerberg pun menyebut bahwa Threads versi web sedang "meluncur selama beberapa hari ke depan."
Advertisement
"Pengalaman login baru untuk web memungkinkan Anda mem-posting Thread, melihat feed Anda, dan berinteraksi dengan Threads orang lain," tulis Meta melalui blog resminya, dikutip Rabu (23/8/2023).
"Kami bekerja keras untuk menyamakan pengalaman ini dengan seluler dan akan menambahkan lebih banyak fungsi ke versi web dalam beberapa minggu mendatang," kata Meta.
Melalui gambar yang dibagikan oleh Meta, terlihat bahwa jika sudah rilis, situs Threads.net nantinya akan menampilkan kolom untuk login seperti pada umumnya.
Untuk tampilan Feed-nya, akan mirip dengan versi aplikasi seluler. Namun, ikon-ikon untuk navigasi menu seperti Home, Search, Profil, dan Likes, berada di bagian atas.
Sementara, tombol untuk beralih antara For You dan Following ditempatkan di kiri bawah. Belum diketahui fitur apalagi yang akan ditambahkan Meta dan Instagram, mengingat tampilan ini masih menyisakan banyak ruang kosong.
Threads versi web ini memang sudah lama dinanti oleh banyak pengguna, dan sempat dijanjikan akan diluncurkan setelah aplikasi media sosial itu diluncurkan awal Juli 2023.
Threads Versi Web Sudah Digunakan di Internal Meta
Kemunculan Threads versi web ini diungkap secara langsung oleh bos Instagram, Adam Mosseri. Lewat akun Threads pribadinya, dia menjawab pertanyaan terkait versi web aplikasi milik Meta tersebut.
"Kami sedang mengerjakannya! Kami telah menggunakan versi awal Threads secara internal selama satu atau dua minggu," kata Adam Mosseri.
Dia juga saat itu menjelaskan, "Threads versi web saat ini masih perlu beberapa perbaikan sebelum akhirnya diluncurkan untuk semua orang."
Kehadiran Thread selalu dibanding-bandingkan dan disebut sebagai pesaing berat Twitter, dengan jumlah pengguna melampaui angka 100 juta dalam waktu singkat.
Saat diluncurkan, CEO Meta Mark Zuckerberg menjanjikan platform media sosial baru miliknya itu akan ditingkatkan dan ditambahkan fitur baru Threads di masa mendatang.
Advertisement
Threads Bakal Kehadiran Lebih Banyak Fitur
Mark Zuckerberg baru-baru ini mengatakan bahwa Meta bakal menghadirkan lebih banyak fitur di Threads. Hal tersebut usai dirinya, seperti dilaporkan BBC, mengakui Threads kehilangan lebih dari separuh pengguna.
Dalam town hall meeting internal, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa retensi pada aplikasi itu "lebih baik dari yang diperkirakan para eksekutif, tetapi itu tidak sempurna.
"Jika Anda memiliki lebih dari 100 juta orang yang mendaftar, idealnya akan luar biasa jika mereka semua atau bahkan setengahnya bertahan. Kita belum sampai di sana," kata Zuckerberg, mengutip NDTV, Rabu (2/8/2023).
Namun, co-founder Facebook itu juga mengklaim bahwa pengguna Threads anjlok, namun situasinya terbilang normal.
"Penurunan pengguna itu wajar. Saya optimistis tentang peningkatan tingkat retensi di saat kita menambahkan lebih banyak fitur ke aplikasi," kata Zuckerberg.
Sementara itu, Chris Cox, Product Officer Meta, mengatakan perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak "pengait" yang mendorong retensi, demi menarik pengguna agar kembali ke aplikasi.
"Seperti memastikan orang yang menggunakan aplikasi Instagram dapat melihat Threads penting," ujarnya.
Â
Penurunan Pengguna Threads
Sebelumnya, Threads, dilaporkan mengalami penurunan pengguna meski sempat meraup lebih dari 100 juta pengguna hanya dalam lima hari usai diluncurkan.
Data dari firma analitik SimilarWeb menunjukkan, keterlibatan dalam aplikasi Threads telah menurun dari titik tertinggi awal, meski menyandang status sebagai aplikasi dengan pertumbuhan tercepat sepanjang masa.
SimilarWeb mencatat, pengguna aktif harian Threads Meta merosot dari 49 juta pada tanggal 7 Juli, menjadi 23,6 juta pada 14 Juli, seperti mengutip dari Engadget, Jumat (21/7/2023).
Di negara asalnya, Amerika Serikat, yang tercatat mengalami interaksi tertinggi, penggunaan Threads anjlok dari 21 menit per hari menjadi enam menit, dalam periode waktu yang sama.
Laporan SimilarWeb memang hanya berdasarkan pada penggunaan aplikasi Threads di Android. Namun, Sensor Tower juga melaporkan penurunan yang sejalan dengan temuan tersebut.
Advertisement