Threads Kini Izinkan Pengguna Berbagi Custom Feeds

Threads baru saja memperkenalkan fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi custom feeds.

oleh Dinda Ariyani diperbarui 06 Feb 2025, 17:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 17:00 WIB
Aplikasi Threads (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).
Aplikasi Threads (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Meta lagi-lagi menambahkan fitur baru di Threads. Setelah sebelumnya menghadirkan opsi untuk membuat custom feeds dan pilihan tampilan timeline default, sekarang Threads menambahkan fitur baru berbagi custom feeds dengan pengguna lain.

Bagikan Custom Feeds dengan Mudah

Mark Zuckerberg, menunjukkan kalau Threads saat ini memungkinkan pengguna untuk membagikan custom feeds mereka ke orang lain.

Dengan fitur ini, mengutip informasi dari 9to5mac, Kamis (6/2/2025), pengguna lain bisa melihat dan menyimpan feed yang telah dibuat, lengkap dengan akun yang dipilih. Misalnya, kamu bisa berbagi feed khusus berita teknologi dengan teman.

Cara mengaktifkan feed custom di profil cukup mudah. Tinggal tekan dan tahan feed yang kamu buat di bagian atas aplikasi Threads, lalu pilih Edit feeds. 

Di sana ada opsi “Public” yang bisa kamu aktifkan. Kalau ingin membagikan feed ke orang lain, cukup tekan tombol “Share Feed” dan bisa dikirimkan lewat tautan atau DM.

Custom feeds ini bakal muncul di tab bagian atas layar utama aplikasi Threads. Selain itu, feed yang dibagikan juga bisa disematkan ke home screen agar lebih gampang diakses.

Threads Tambah Banyak Feed Komunitas

Sejak fitur custom feeds diperkenalkan tahun lalu, banyak pengguna yang membuat feed bertema spesifik, mulai dari olahraga, buku, seni, astronomi, fashion, hingga puisi dan desain.

Meta menyebut kalau fitur ini menambah keberagaman komunitas dan diskusi di Threads.

Fitur berbagi custom feeds ini sudah mulai digulirkan secara global. Jadi, pastikan pengguna melakukan update aplikasi Threads ke versi terbaru di App Store untuk menikmati fitur baru ini. 

Meta Kini Rekomendasikan Konten Politik di Instagram dan Threads

Threads
Aplikasi Threads dari Instagram kini telah tersedia dan bisa diunduh di Google Play Store. (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)... Selengkapnya

Di sisi lain, Meta kembali melakukan perombakan aturan moderasi kontennya. Kepala Instagram Adam Mosseri mengumumkan bahwa Instagram dan Threads akan mulai memasukkan konten politik dalam rekomendasi.

Kebijakan ini merupakan kebalikan dari aturan yang diterapkan kedua platform tersebut tahun lalu, yang mengharuskan pengguna memilih secara aktif jika ingin melihat konten politik.

Mosseri menjelaskan bakal ada tiga tingkatan konten politik yang dapat dipilih pengguna Instagram dan Threads: lebih sedikit, standar (yang akan menjadi pengaturan bawaan), dan lebih banyak.

"Telah terbukti tidak praktis untuk menarik garis merah seputar apa yang termasuk dan tidak termasuk konten politik," tulis Mosseri via Threads, dikutip dari Engadget, Kamis (9/1/2025).

Perubahan ini mulai diluncurkan minggu ini di AS dan di seluruh dunia dalam beberapa minggu mendatang. Langkah ini merupakan yang terbaru dari serangkaian perubahan yang dilakukan Meta.

Sebelumnya, CEO Meta Mark Zuckerberg memutuskan akan menghapus pemeriksa fakta pihak ketiga dan beralih ke model Catatan Komunitas untuk Facebook, Instagram, dan Threads, meniru pendekatan yang diambil di X (sebelumnya Twitter).

Nick Clegg mengundurkan diri sebagai presiden urusan global Meta dan digantikan oleh Joel Kaplan, yang memiliki koneksi kuat dengan politisi Republik di Washington DC.

Sehari sebelumnya, Instagram juga diketahui telah memblokir beberapa tagar LGBTQ dan memperlakukannya sebagai "materi yang berbau seksual" selama berbulan-bulan. Perusahaan mengatakan ini adalah sebuah kesalahan.

Meta Singkirkan Pemeriksa Fakta Independen di Facebook dan Instagram, Para Aktivis Kecam Mark Zuckerberg!

Meta mengambil langkah kontroversial dengan menghentikan penggunaan pemeriksa fakta independen di Facebook dan Instagram.

Sebagai gantinya, perusahaan menerapkan sistem "catatan komunitas" ala X (sebelumnya Twitter), di mana keakuratan sebuah unggahan dikomentari oleh pengguna.

Dalam video yang dipublikasikan bersamaan dengan unggahan blog Meta pada Selasa (waktu setempat), CEO Meta Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa moderator pihak ketiga 'terlalu bias secara politik' dan sudah saatnya kembali ke kebebasan berekspresi.

Joel Kaplan, yang menggantikan Nick Clegg sebagai Head of Global Affairs Meta, menulis bahwa ketergantungan perusahaan pada moderator independen 'berniat baik', tetapi terlalu sering berujung pada penyensoran pengguna.

Keputusan ini menuai kecaman dari para aktivis anti ujaran kebencian. Mereka menduga perubahan ini didorong oleh keinginan untuk menjalin hubungan baik dengan Presiden AS terpilih, Donald Trump.

"Pengumuman Mark Zuckerberg adalah upaya terang-terangan untuk mendekati pemerintahan yang akan datang, dengan implikasi yang berbahaya," kata Ava Lee dari Global Witness, sebuah kelompok kampanye yang bertujuan mengawasi perusahaan teknologi besar, dikutip dari BBC, Rabu (8/1/2024).

"Klaim menghindari 'penyensoran' adalah langkah politik untuk lepas dari tanggung jawab atas ujaran kebencian dan disinformasi yang didorong dan difasilitasi oleh platform," ia menambahkan.

Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya