Tim Kreatif Perlu Punya Daya Menciptakan Produk Inovatif yang Bermakna

Tim kreatif dinilai perlu memiliki daya menciptakan produk inovatif yang bermakna. Selain itu juga perlunya personal branding dalam dunia digital.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 08 Okt 2023, 19:34 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2023, 19:28 WIB
Webinar ATVI mengenai perlunya personal branding dan memiliki daya menciptakan untuk membuat produk inovatif yang bermakna (Foto: ATVI)
Webinar ATVI mengenai perlunya personal branding dan memiliki daya menciptakan untuk membuat produk inovatif yang bermakna (Foto: ATVI)

Liputan6.com, Jakarta - Menciptakan karya audio visual berupa konten tak hanya tentang produk audio visual yang estetis. Menurut Dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI) Rusman Latief, sebuah konten yang diciptakan harus memiliki karakter dan makna yang menjadi nilai sakralnya.

Rusman Latief mengatakan hal itu dalam webinar dengan tema “Menentukan Personal Branding Dan Unsur Kreatif Dalam Karya Audio Visual” yang diselenggarakan atas kerja sama Prodi Produksi Media ATVI dan Prodi Sistem Informasi School Of Technopreneur Nusantara (SOTN), Sabtu (7/10/2023) lalu.

Acara ini menghadirkan dua pembicara yakni dosen ATVI Drs. Rusman Latief, M.I.Kom (Dosen ATVI) dan Tim Coach School of Technopreneur Nusantara SOTN Desmond Lie, S.Kom, CDM. Acara juga dimoderatori mahasiswi ATVI Michelle Abigail.

Menurut Rusman Latief, tahap konsep atau desain adalah hal yang sangat penting untuk menghasilkan karya yang unik dan kreatif. Rusman bilang, desain atau konsep dibutuhkan tidak hanya di dunia broadcasting tetapi juga hampir di semua proyek.

Tim kreatif pun dituntut untuk memiliki daya menciptakan produk inovatif dan menginspirasi karya-karya selanjutnya.

“Rumus Kreatif adalah suatu rumusan yang dinilai dapat membantu untuk mencapai hal tersebut dimana kita mengamati, meniru dan memodifikasi atau mengembangkan produk menjadi sesuatu yang baru," kata Rusman yang telah menulis sejumlah buku mengenai komunikasi dan broadcast ini.

Dengan demikian, lanjut dia, kreativitas bukanlah sesuatu keterampilan yang bersifat lahiriah saja, namun dapat dilatih atau diasah oleh manusia hingga menjadi ahli pada bidangnya.

Sekadar informasi, acara webinar ini diikuti 110 orang yang terdiri mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan siswa SMK. 3 penanya terpilih mendapatkan hadiah buku karya Rusman Latief.

Bangun personal branding

Webinar ATVI mengenai perlunya personal branding dan memiliki daya menciptakan untuk membuat produk inovatif yang bermakna (Foto: ATVI)
Webinar ATVI mengenai perlunya personal branding dan memiliki daya menciptakan untuk membuat produk inovatif yang bermakna (Foto: ATVI)

Sementara Desmond Lie mengatakan, personal branding menjadi upaya orang membentuk suatu citra untuk diri mereka sendiri didukung dengan persepsi audience.

Menurutnya, personal branding tanpa persepsi audience hanya hanya seperi “gelas kosong”.

Ia pun menyontohkan saat ini ada banyak tokoh publik yang personal branding-nya telah terbangun. Misalnya, Raditya Dika, Chef Juna, Raffi Ahmad, dan lain-lain.

"Karena namanya personal branding, kita mulai segala sesuatu dengan diri kita sendiri. Dengan arti kata, kita jangan menjadi orang lain. Personal branding adalah di mana kita dapat menunjukkan dan memberikan sesuatu berdasarkan apa yang kita miliki," kata Desmond Lie memberikan penjelasan.

Ia pun mengatakan, dalam membangun personal branding, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan.

Pertama adalah define, artinya, seseorang harus mengenal terlebih dahulu diri mereka dan pada bidang apa seseorang harus memfokuskan dirinya.

Kedua, ada craft. Dalam hal ini, seseorang perlu memperbanyak melatih skill agar bisa menjadi portofolio mereka dalam membangun personal branding.

Selanjutnya ada tell. Tell berarti kemampuan untuk menceritakan tentang keahlian dan pengalaman yang dimiliki.

Terakhir adalah build, di mana seseorang perlu membangun pengikut dan mengelolanya dengan interaksi yang baik.

“Dalam membuat konten, menjadi terkenal bukanlah tujuan utama tapi dampak dari usaha dan ketekunan,” ujar Desmond menegaskan.

Membedakan Diri

Sementara itu, Kaprodi Produksi Media ATVI, Teguh Setiawan, mengatakan, personal branding merupakan persepsi seseorang yang dibentuk terhadap diri sendiri dan apa yang bisa ditawarkan oleh seseorang secara profesional saat ini serta di masa depan.

Ia menyebut, personal branding sangatlah penting di era digital saat ini.

“Dalam era di mana informasi mengalir dengan cepat, kemampuan untuk memahami, mengembangkan, dan mempromosikan citra diri adalah kunci untuk membedakan diri di tengah keramaian,” ujar Teguh.

Di sisi lain, menurut Teguh, unsur kreatif dalam karya visual memainkan peran penting dalam menginspirasi, mengkomunikasikan ide, dan membangun koneksi emosional dengan audiens.

Platform digital

Dalam hal ini, Prodi Produksi Media berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dalam membuat karya visual, baik untuk tayangan TV maupun media digital lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Kaprodi Sistem Informasi SOTN, Alfredo Pasaribu, menambahkan, saat ini teknologi digital sangat mempengaruhi ketersediaan informasi dan proses komunikasi dunia modern.

Berbagai platform digital diciptakan sebagai sarana utama untuk berbagi ide, informasi, karya seni.

Konten digital memberikan peluang tak terbatas untuk berkarya dan berbagi dengan audiens yang lebih luas untuk beragam tujuan seperti bisnis, sosial, politik dan lain-lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya