Masa Tenang Pemilu 2024, Menkominfo Ajak Masyarakat Tangkal Penyebaran Hoaks hingga Fitnah

Menkominfo Budi Arie Setiadi mengimbau masyarakat untuk mencegah penyebaran hoaks, ujaran kebencian hingga fitnah selama penyelenggaraan Pemilu 2024.

oleh Iskandar diperbarui 13 Feb 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2024, 06:30 WIB
Kominfo Siapkan Infrastruktur Digital Demi Sukseskan Pemilu 2024
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kedua kanan) bersama Dirjen Aptika Semuel A. Pangerapan (kanan) memberikan keterangan di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (28/11/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Liputan6.com, Jakarta - Pencoblosan Pemilu 2024 akan digelar serentak pada Rabu, 14 Februari 2024. Jelang hari pemumgutan suara, ada periode tertentu yang melarang aktivitas kampanye atau disebut masa tenang Pemilu.

Adapun masa tenang Pemilu 2024 dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari Minggu, 11 Februari 2024 hingga Selasa, 13 Februari 2024.

Terkait hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai pelaksanaan berbagai tahapan Pemilu 2024 hingga saat ini berlangsung aman, lancar, dan demokratis.

Hal ini tentu tidak terlepas dari berbagai upaya bersama lintas sektor, termasuk komunitas masyarakat, untuk mewujudkan Pemilu 2024 damai dan beradab.

"Kini kita memasuki masa tenang Pemilu 2024 ini. Saya mengajak kita semua untuk terus beriktiar mewujudkan Pemilu 2024 Damai dan Beradab, melalui pengendalian informasi secara tepat," kata Budi Arie melalui keterangannya, Selasa (13/2/2024).

Ia pun mengimbau masyarakat untuk mencegah penyebaran hoaks, ujaran kebencian hingga fitnah selama penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Penyebaran disinformasi, hoaks, ujaran kebencian, dan fitnah selama penyelenggaraan Pemilu 2024 harus dicegah, sebab dapat merusak proses demokrasi yang berlangsung dan mengganggu persatuan bangsa," Menkominfo memungkaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menkominfo Ajak Gen Z Wujudkan Pemilu Damai

Menkominfo Budi Arie Setiadi
Menkominfo Budi Arie Setiadi telah menandatangani Surat Edaran (SE) mengenai Etika Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/AI). (Liputan6.com/ Giovani Dio Prasasti)

Lebih lanjut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus menggalakkan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) Damai kepada generasi muda. Satu di antaranya menggaet generasi Z di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dengan mendeklarasikan semangat tersebut.

Deklarasi itu dipimpin oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi. Ia mengajak, para generasi Z untuk menggunakan hak pilihnya, menghindari hoaks maupun politik identitas. 

"Dengan sungguh-sungguh kami berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan demokrasi, mengedepankan informasi fakta, menolak politik identitas dan SARA. Bertekad menjaga kedaulatan dan persatuan bangsa di atas segala perbedaan," kata Budi Arie dilansir dari Antara, Sabtu (3/2/2024).

Selain Budi Arie, dalam acara tersebut hadir juga Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto.

Budi Arie juga mengimbau, masyarakat khususnya pemilih pemula untuk bijak menggunakan media sosial. Sebab, konten di media sosial bisa menjadi pemicu kerawanan dalam kesuksesan Pemilu 2024.

Budi Arie menyebut bahwa Pemilu sebagai proses memilih pemimpin perlu diimbangi dengan partisipasi setiap warga negara dengan menggunakan hak pilih, mengingat Indonesia merupakan negara demokrasi.

"Untuk pemilih pemula jangan golput (golongan putih) dan tanggal 14 datang ke TPS. Jadi harus (ajak) ke teman-temannya. Pemilu itu kan haknya masyarakat, hak kedaulatan rakyat, karena itu ayo gunakan hak itu supaya tanggal 14 Februari 2024 berbondong-bondong datang ke TPS masing-masing," kata Menkominfo.


Penyebaran Hoaks Pemilu 2019 Lebih Parah dari Pemilu 2024

Menkominfo Budi Arie Setiadi.
Menkominfo Budi Arie Setiadi. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi menyebut bahwa penyebaran berita bohong alias hoaks pada Pemilu 2024 jauh menurun dibandingkan tahun Pemilu 2019 lalu.

"Dibanding tahun 2019 penyebaran hoaks di pemilu 2024 ini jauh menurun. Bukan berarti tidak ada," kata Budi kepada wartawan di Makassar, Kamis (1/2/2024). 

 Dia menjelaskan bahwa sejauh ini Kemenkominfo telah men-take down sedikitnya 700 berita hoaks. Hal itu merupakan tindakan tegas yang dilakukan oleh Kemenkominfo. 

"Sekitar 700an kita take down ya macam-macam, tapi kita Kominfo tegas tidak perduli siapa pun tidak melihat paslon 1, 2, 3 begitu ditimpa hoaks langsung kita take down," sambungnya.

Budi Arie mengatakan, di masa kampanye kreativitas para penyebar hoaks bermunculan. Ia bahkan menyebut bahwa setiap hari pasti ada saja berita hoaks yang tersebar. 

"Namanya orang usaha kreatif tapi Menkominfo tegas loh, 1x24 jam hoaks pasti kita take down," tegas dia 

Budi memberikan contoh salah satu penyebaran berita hoaks adalah adanya video beredar terkait Jokowi bagi-bagi sembako di Istana Negara Bogor.

"Bayangin Presiden bagi sembako di Istana Bogor, pada hal bagi-bagi itu waktu lebaran bulan April lalu. Dibikinnya katanya sekarang, itukan hoaks," sebutnya

Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak termakan berita bohong. Kominfo telah bekerja sama dengan aparat kepolisian dan seluruh penyelenggara Pemilu baik itu KPU dan Bawaslu.

"Untuk pemilih pemula seperti yang saya katakan sharing dulu sebelum dishare baca dulu, kedua cek, kalau yang itu stop hoaks," tandasnya. 


Infografis Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya