Grab for Business: Solusi Teknologi untuk Efisiensi Operasional dan Pertumbuhan Bisnis

Dalam event Grab Business Forum 2024, Grab Indonesia membahas strategi ketahanan bisnis di tengah gejolak ekonomi global.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 16 Mei 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2024, 11:00 WIB
Grab Business Forum
Grab Busines Forum 2024 digelar dengan tema Resilient Business Forward: Paving The Way to The Bolder Future.

Liputan6.com, Jakarta - Grab Indonesia kembali menggelar acara Grab Business Forum tahun ini. Dalam event tahunan ini, Grab mengambil tema Resilient Business Forward: Paving The Way to The Bolder Future.

Memasuki tahun kelima, forum bisnis Grab ini menghadirkan wadah bagi para pemimpin perusahaan, pembuat kebijakan, serta pemangku kepentingan dari berbagai industri untuk berdiskusi mengenai pentingnya memperkuat ketahanan bisnis di tengah gejolak ekonomi global.

"Di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global, Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi tinggi serta menurunkan tingkat pengangguran yang bahkan mencapai level sebelum pandemi," tutur Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam keterangan resmi, Kamis (16/5/2024).

Menurut Suahasil, dengan pencapaian yang baik ini, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2024 mampu mencapai 5,2 persen. Konsumen rumah tangga menopang sekitar 55 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto).

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) pada kuartal 1 2024, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen (Year-on-Year), meningkat dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya sebesar 5,04 persen (Year-on-Year).

Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menuturkan, pertumbuhan ekonomi nasional saat ini memberikan harapa dan angin segar bagi pelaku industri. Namun, penting bagi para pelaku usaha dapat terus menjaga daya saing produk atau layanan.

Untuk itu, menurut Neneng, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah menggenjot produktivitas bisnis demi mencapai efisiensi yang optimal.

"Hal ini lah yang kami coba tawarkan lewat Grab for Business, yang menawarkan solusi teknologi yang terintegrasi bagi perusahaan untuk menyederhanakan proses operasional harian," tutur Neneng dalam Grab Business Forum tahun ini.

Keuntungan yang Ditawarkan dari Layanan Grab for Business

Grab Indonesia
Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam event Grab for Business 2024. (Dok: Grab Indonesia)

Berdasarkan riset Total Economic Impact yang dilakukan firma konsultan Forrester, perusahaan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia masih kesulitan untuk membuat proses operasional harian menjadi lebih efisien.

Dalam hasil riset yang sama, disebutkan kalau perusahaan mendapatkan return of investment sebesar 159 persen dengan menggunakan layanan Grab for Business.

Selain itu, waktu yang digunakan oleh karywan untuk mengelola operasional sehari-hari juga berhasil dipangkas sebanyak lebih dari 11.400 jam setiap tahunnya.

"Kami menyadari bahwa kebutuhan operasional perusahaan terus berkembang agar dapat beradaptasi dengan dinamika pasar yang berubah-ubah. Untuk itu, Grab for Business hadir dengan beragam solusi terintegrasi yang end-to-end," tutur Director of Grab for Business Grab Indonesia, Roy Nugroho.

Ini 5 Startup yang Lolos Program Akselerator Grab Ventures Velocity Batch 6

A Day with GVV dalam Tech In Asia Conference
A Day with Grab Ventures Velocity (GVV) Batch 6 dalam Tech In Asia Conference di Jakarta. Credit: Grab Indonesia

Sebelumnya, program akselerator Grab Ventures Velocity Batch 6 (GVV) baru saja mengumumkan lima startup yang lolos sebagai finalis.

Mereka antara lain Delegasi, Pasarnow, Eratani, Greenhope, dan BintanGo. Para finalis berhasil menyisihkan lebih dari 120 startup pendaftar GVV pada batch keenam ini.

Chief Communications Officer (CCO) Grab Indonesia, Mayang Schreiber, alasan kelima startup ini terpilih karena memiliki model bisnis di dua sektor utama yang menjadi fokus GVV tahun ini, yaitu UMKM dan ESG (Environment, Social, Government).

“Semoga program-program yang diberikan oleh GVV batch 6 dapat membantu mereka dalam membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan sehingga dapat menjawab tantangan masa depan," ujar Mayang melalui keterangan resminya, Rabu (1/11/2023).

Lima startup finalis terpilih berkesempatan untuk mempresentasikan model bisnisnya kepada publik dan investor dalam acara A Day with Grab Ventures Velocity (GVV) di Tech In Asia Conference 2023 di Jakarta, belum lama ini.

Co-Founder dan CEO Greenhope, Tommy Tjiptadjaja, menilai keikutsertaannya dalam GVV menjadi gerbang pembuka bagi startup yang dibentuk memperkenalkan bisnisnya.

Terlebih, saat ini Greenhope dan Grab telah melakukan uji coba penggunaan plastik ramah lingkungan untuk merchant GrabFood di sejumlah kota.

“Ikut serta dalam GVV berdampak positif bagi bisnis kami. Ekosistem Grab sangat besar dan prestisius, bahkan brand GVV itu sendiri telah membuat kami lebih dikenal lebih dari yang saya harapkan,” klaimnya.

Cetak 31 Startup

Tommy Tjiptadjaja, Co-Founder dan CEO, Greenhope, mempresentasikan model bisnisnya kepada publik dan investor dalam acara A Day with Grab Ventures Velocity (GVV) di Tech In Asia Conference 2023
Tommy Tjiptadjaja, Co-Founder dan CEO, Greenhope, mempresentasikan model bisnisnya kepada publik dan investor dalam acara A Day with Grab Ventures Velocity (GVV) di Tech In Asia Conference 2023. Credit: Grab Indonesia

Sejak digelar pertama kali pada 2018, GVV berhasil meluluskan 31 startup dari lebih 400 startup pendaftar di berbagai negara di Asia Tenggara.

26 startup terpilih antara lain berasal dari Indonesia. Sejumlah alumni GVV juga masih terus menjalin kerja sama dengan Grab seperti Sayurbox, Majoo, Octopus, Dagangan, Mangkokku, dan Haus!.

Startup terpilih dari program GVV akan memperoleh sejumlah manfaat untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, mulai dari workshop, mentorship, networking, hingga pilot program di ekosistem Grab dan OVO.

“Yang membedakan kami dari program akselerator lainnya adalah para startup finalis dapat langsung terhubung dengan ekosistem kami. Mereka juga terhubung dengan mentor yang dapat memberi masukan mengenai produk dan konsumen," Mayang memungkaskan.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya