Pasca Bubarkan Tim Keselamatan AI, OpenAI Bentuk Komite Keamanan yang Tuai Kritik

OpenAI membentuk Komite Keamanan dan Keselamatan baru, menggantikan tim yang sebelumnya dibubarkan, tapi tim ini menuai kritik karena ada CEO Sam Altman di dalamnya.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 31 Mei 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi OpenAI dan jawaban dari ChatGPT. (AP Photo/Michael Dwyer, File)
Ilustrasi OpenAI dan jawaban dari ChatGPT. (AP Photo/Michael Dwyer, File)

Liputan6.com, Jakarta - OpenAI baru saja mengumumkan pembentukan Komite Keamanan dan Keselamatan yang baru. Pembentukan ini dilakukan setelah perusahaan membubarkan tim yang bertanggung jawab atas perlindungan manusia dari ancaman kehadiran AI (kecerdasan buatan).

Mengutip informasi dari Engadget, Jumat (31/5/2024), Komite Keamanan dan Keselamatan OpenAI ini akan dipimpin oleh Bret Taylor, Nicole Seligman, Adam D'Angelo, serta Sam Altman yang juga merupakan CEO perusahaan.

Meski baru dibentuk, komite keamanan ini menuai kritik. Alasannya, komite tersebut tetap diisi oleh petinggi OpenAI.

Oleh sebab itu, sejumlah pihak berpendapat aksi ini tidak lebih dari upaya pencitraan semata, di tengah persaingan ketat dalam bidang AI saat ini.

Kendati mendapat kritik, Komite Keamanan dan Keselamatan perusahaan pembesut ChatGPT ini sudah memiliki kerangka kerja. Mereka berencana mengevaluasi dan mengembangkan proses serta pengamanan perusahaan selama 90 hari ke depan.

Nantinya, hasil evaluasi tersebut akan dibagikan ke semua dewan direksi, dan akan dipublikasikan ke publik. Bersama dalam pembentukan ini, OpenAI juga mengonfirmasi mereka tengah melatih model baru yang akan menggantikan GPT-4.

Untuk diketahui, pembentukan tim baru ini dilakukan menyusul pengunduran diri Co-Founder OpenAI Ilya Sutskever dan kepala peneliti keamanan OpenAI Jan Leike. Keduanya pun sempat memimpin tim Superaligment di OpenAI.

Perlu diketahui, OpenAI telah membentuk tim khusus untuk mengelola risiko AI pada Juli tahun lalu. Namun, tim itu kini tidak ditutup.

Adapun hengkangnya Leike tidak lepas dari kekhawatirannya soal OpenAI yang disebut tidak lagi berada di jalur tepat, terutama mengatasi masalah keamanan seiring dengan perkembangan AI yang kian pintar. Perusahaan dianggap lebih memilih untuk menghadirkan produk yang menarik.

 

Tak Perlu Login, Pengguna Tanpa Akun Kini Bisa Akses Chatbot AI ChatGPT

Apa itu ChatGPT buatan OpenAI
Apa itu ChatGPT buatan OpenAI, cek penjelasannya di sini. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Sebelumnya, OpenAI mulai membuka ChatGPT untuk pengguna tanpa akun. Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari misi perusahaan untuk membuat alat seperti ChatGPT tersedia secara luas sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat AI.

Hal ini juga memberi perusahaan lebih banyak data pelatihan dan mungkin mendorong lebih banyak pengguna untuk membuat akun dan berlangganan akses GPT-4 yang unggul dibandingkan model GPT-3.5 versi gratis.

Namun perlu dicatat bahwa belum semua pengguna bisa menikmati fitur baru ini karena OpenAI meluncurkan akses tersebut secara bertahap.

OpenAI mengatakan telah menambahkan perlindungan ekstra untuk pengguna yang tidak memiliki akun, termasuk memblokir perintah dan pembuatan gambar di lebih banyak kategori.

Juru bicara OpenAI mengatakan pihaknya mempertimbangkan bagaimana pengguna GPT-3.5 yang logout berpotensi menimbulkan ancaman baru.

"Tim yang bertugas mendeteksi dan menghentikan penyalahgunaan model AI telah terlibat dalam pembuatan fitur baru dan akan melakukan penyesuaian jika muncul ancaman yang tidak terduga," kata juru bicara tersebut kepada Engadget, dikutip Selasa (2/4/2024).

OpenAI mengklaim lebih dari 100 juta orang di 185 negara menggunakan ChatGPT setiap minggunya.

Itu adalah angka yang mengejutkan untuk layanan berusia 18 bulan dari sebuah perusahaan yang belum pernah didengar banyak orang, dua tahun lalu.

Langkah yang diambil saat ini memberikan insentif bagi mereka yang ragu untuk membuat akun chatbot AI ini, sehingga meningkatkan angka tersebut bisa meningkat lebih jauh lagi.

 

ChatGPT Makin Personal dengan Memori Digital, Bisa Ingat Percakapan dan Buat Interaksi Lebih Intim

ChatGPT
Tampilan ChatGPT. (unsplash/Rolf van Root)

ChatGPT, chatbot atau robot percakapan buatan OpenAI kini semakin canggih dan lebih personal dengan kemampuan barunya.

Kini AI chatbot ChatGPT buatan OpenAI ini bisa mengingat percakapan atau interaksi dengan Anda sebelumnya, dan menggunakannya sebagai referensi untuk percakapan selanjutnya.

Hal ini berkat "memori digital" yang OpenAI perkenalkan, di mana teknologi ini memungkinkan chatbot OpenAI itu mengingat informasi tentang Anda dan percakapan saat interaksi.

Fitur memori digital ini bertujuan untuk membuat ChatGPT lebih personal dan ramah kepada pengguna, dan membuat seolah-olah sedang berbicara dengan teman atau kenalan.

Mengutip The Verge, (15/2/2024), memori digital ChatGPT bekerja dalam satu dari dua cara, dengan memberitahukan chatbot tersebut untuk mengingat sesuatu spesifik tentang Anda.

Misalnya, apakah Anda selalu menulis kode menggunakan Javascript, mengingat nama atasan saat mengirim email, atau chatbot ini dapat mengingat anak Anda memiliki alergi terhadap sesuatu.

Cara lainnya adalah ChatGPT dapat mengambil detail itu dari waktu ke waktu, menyimpan informasi tentang Anda, dan menjawabnya langsung saat ditanya.

Lebih lanjut, setiap GPT khusus yang Anda gunakan memiliki memorinya sendiri. OpenAI mencontohkan, ketika Books GPT akfif, maka dia secara otomatis mengingat judul hingga genre buku mana yang sudah dibaca dan disukai.

Fitur memori OpenAI mengenali pengguna ini memang terlihat mengejutkan, namun pada kenyataannya banyak perusahaan teknologi menggunakan cara seperti ini.

Pengguna Pegang Kendali Fitur Memori di ChatGPT

Ilustrasi ChatGPT
Ilustrasi ChatGPT, chatbot AI generatif yang mampu ciptakan malware canggih. (unsplash/Choong Deng Xiang)

Berbagai layanan dan platform media sosial menggunakan hal serupa untuk mempelajari kebiasaan pengguna menjelajah internet, seperti apa yang disukai, pencarian di situs e-commerce, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan data-data tersebut, perusahaan akan mengembangkan profil dari waktu ke waktu, sehingga nantinya akan ditawarkan ke pihak pengiklan.

Menurut OpenAI, mereka menjaga pengguna tetap mengendalikan memori ChatGPT dan telah melatih sistem untuk tidak mengingat hal-hal sensitif seperti informasi tentang kesehatan Anda.

"Anda selalu dapat bertanya kepada ChatGPT apa yang diketahuinya tentang Anda, dan memberi tahu bot untuk melupakan sesuatu atau menghapusnya di menu Manage memori digital," kata perusahaan.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya