Elon Musk Izinkan Pengguna X Unggah dan Tonton Konten Dewasa

Perusahaan milik Elon Musk, X, telah menetapkan kebijakan baru yang izinkan pengguna untuk mengunggah hingga menikmati konten dewasa di platformnya.

oleh Robinsyah Aliwafa Zain diperbarui 04 Jun 2024, 15:30 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 15:30 WIB
Ilustrasi aplikasi X atau dulu Twitter di smartphone (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Ilustrasi aplikasi X atau dulu Twitter di smartphone (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Jakarta - Platform media sosial X (sebelumnya Twitter) kini menetapkan aturan baru yang mengizinkan pengguna untuk mengunggah atau melihat konten dewasa di platform mereka.

Perizinan konten dewasa tersebut juga bebarengan dengan kebijakan baru yang mewajibkan konten tersebut diberi label sebagai konten dewasa.

Meski konten dewasa juga banyak beredar jauh sebelum Elon Musk membeli Twitter pada 2022 lalu, pada saat itu perusahaan belum memutuskan kebijakan tersebut secara resmi.

Sebelumnya, banyak konten kreator dewasa yang mengunggah konten berbau seksual di Twitter, ditambah adanya program berlangganan Twitter Blue, banyak pekerja seks hingga aktor pornografi yang menetapkan biaya berlangganan untuk konten yang mereka unggah, mirip dengan sistem yang ditemukan di OnlyFans.

Kini, setelah berubah menjadi X, perusahaan akhirnya meresmikan kebijakan tersebut dengan pemberian label di setiap posting-an yang menampilkan konten berbau seksual.

Mengutip Associated Press, Selasa (4/6/2024), perusahaan milik Elon Musk tersebut meluncurkan kebijakan ini pada Senin (3/6/2024), yang mengumumkan bahwa X mungkinkan pengguna untuk membuat, membagikan, serta menikmati konten dewasa, sepanjang diproduksi dan didistribusikan atas dasar suka sama suka.

Perusahaan juga menyebut bahwa ekspresi seksual, baik visual maupun tertulis, dapat menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah dan dapat diunggah di platform mereka.

 

 

Pengguna Bisa Memilih untuk Tak Melihat Konten Dewasa di X

Twitter Resmi Ubah Logo Burung Biru Ikonik ke X di Browser
Twitter Resmi Ubah Logo Burung Biru Ikonik ke X di Browser, Aplikasi versi Mobile Belum Berubah. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Meski mengizinkan pengguna untuk melihat konten berbau seksual, X juga menyediakan pembatasan konten tersebut bagi pengguna di bawah umur maupun pengguna dewasa yang memilih untuk tidak melihat konten seperti itu.

Hal tersebut dilakukan agar pengguna yang memutuskan untuk tidak melihat konten seksual di X tetap nyaman menggunakan platform tersebut.

Lindungi Anak-anak

Selain itu, X juga menghadirkan aturan baru yang melarang konten yang menampilkan ataupun mempromosikan konten seksual maupun kekerasan terhadap anak di bawah umur.

Ini dilakukan agar tidak ada konten pedofilia yang tersebar di sosial media X/Twitter. 

“Kami juga melarang konten yang mempromosikan eksploitasi, non-persetujuan, objektifikasi, seksualisasi atau kekerasan terhadap anak di bawah umur, dan perilaku tidak senonoh,” tulis X di situs resmi mereka.

Elon Musk: Twitter Resmi Tutup dan Berakhir!

FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Pemegang saham menuduh Elon Musk memperkaya dirinya serta keluarganya dengan kesepakatan yang terjadi pada 2016 terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Sebelumnya, Elon Musk telah menetapkan jika Twitter sepenuhnya berubah menjadi X. 

Platform Twitter asli, yang dikenal dengan logo burung biru ikonik dan penekanan pada pesan singkat, sudah tidak ada lagi. X Corp., perusahaan penerus yang didirikan Elon Musk, menerapkan rebranding secara menyeluruh.

Langkah yang diambil Elon Musk menandakan bahwa X secara resmi bukan Twitter lagi. Dalam postingan tweet, Elon Musk mengumumkan bahwa semua sistem inti X, sekarang menjadi x.com (bukan twitter.com lagi).

Penutupan twitter.com menandai langkah pasti dalam evolusi platform ini. Semua operasi situs web kini telah dimigrasikan ke X.com. Itu berarti proses transisi (dari Twitter ke X) selama setahun telah selesai, dan eksistensi Twitter telah berakhir.

Namun, ambisi X lebih dari sekadar menggantikan Twitter. Musk membayangkan X sebagai platform komprehensif yang mencakup layanan lebih luas. 

Mengutip Gizchina, Minggu (19/5/2023), integrasi fungsi seperti pemrosesan pembayaran dan email merupakan potensi pengembangan di masa depan.

Salah satu fitur menarik yang saat ini ditawarkan oleh X adalah Grok, chatbot bertenaga AI yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Namun, akses ke Grok dan fitur premium lainnya memerlukan biaya. X Premium+, layanan berlangganan berjenjang, memberikan pengguna fungsionalitas tersebut.

Alamat URL Twitter Resmi Berubah Jadi X.com, Apa Perbedaannya?

URL Twitter Resmi Berubah Jadi X.com
URL Twitter Berubah Jadi X.com. Credit: X

Twitter resmi melakukan rebranding hampir setahun yang lalu menjadi X, namun sebagian besar halamannya masih menggunakan Twitter di Uniform Resource Locator alias URL-nya.

Akhirnya, Elon Musk mengumumkan bahwa jejaring sosial tersebut telah selesai memindahkan semua sistem intinya di X.com.

Hal ini menandahkan bahwa platform X telah selesai melakukan transisi ke identitas barunya dan menghapus semua jejak nama Twitter dan logo burung biru ikoniknya.

Situs web tersebut juga telah mengubah landing page dan laman log-in dengan catatan di bagian bawah. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Sabtu (18/5/2024).

Catatan itu berbunyi: "Selamat datang di x.com! Kami memberi tahu kamua bahwa kami tebah mengubah URL, tetapi perlindungan privasi dan data kamu tetap sama."

Laman itu kemudian tertaut ke halaman Privasi, yang sekarang menggunakan x.com sebagai alamatnya.

Selama setahun terakhir, perusahaan sedikit demi sedikit melepaskan identitasnya. Mereka mengubah nama resminya dari @Twitter menjadi @X dan mengganti logo Twitter di gedung kantor pusatnya.

Tweetdeck juga telah diubah namanya menjadi XPro dan Twitter Blue menjadi X Premium. Perusahaan juga perlahan-lahan memindahkan halamannya ke x.com.

Langkah ini terbilang lambat sehingga perpindahan data tersebut cukup berisiko dari segi keamanan, karena pelaku kejahatan dapat memanfaatkan URL yang tidak konsisten untuk melakukan phishing.

Infografis Starlink Milik Elon Musk Beroperasi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Starlink Milik Elon Musk Beroperasi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya