Liputan6.com, Jakarta - Google telah meluncurkan versi terbaru dari NotebookLM. Untuk diketahui, NotebookLM merupakan asisten penelitan dan penulisan yang didukung dengan teknologi AI.
Dalam versi terbaru ini, Google mengumumkan NotebookLM akan hadir ke lebih dari 200 negara dan wilayah di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sebelumnya, layanan ini hanya tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat.
Baca Juga
Pundit Malaysia Beri Pesan Kepada Suporter Timnas Indonesia: Nikmati Perjalanan Kualifikasi Piala Dunia 2026
Formasi Line Up Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kevin Diks Langsung Debut
Shin Tae-yong Ungkap Alasan Tak Masukkan Eliano Reijnders dalam Skuad Timnas Indonesia saat Hadapi Jepang dan China
Menurut Editorial Director Google Labs Steven Johnson, NotebookLM kini telah ditingkatkan kemampuannya, berkat dukungan Gemini 1.5 Pro.
Advertisement
"Tujuan kami sejak awal dengan NotebookLM adalah menciptakan alat yang membantu Anda memahami dan menjelajahi materi yang kompleks, membuat koneksi baru dari informasi, dan mempercepat proses pembuatan draf pertama Anda," tuturnya dalam sesi online bersama media.
Dengan kemampuan yang ditingkatkan, NotebookLM hadir dengan sejumlah fitur baru. Salah satunya adalah layanan ini kini mendukung format sumber yang lebih banyak. Kini, NotebookLM tidak hanya dapat mengolah Google Docs, PDF, dan file teks, tapi juga mendukung Google Slides dan tautan situs web.
Selain itu, pengguna juga dengan mudah memeriksa fakta atau menggali dengan fitur kutipan langsung dengan mengarahkan langsung ke bagian relevan dari sumber asli.
Google juga membenamkan fitur Notebook Guide. Jadi, fitur ini akan membantu pengguna memahami inti sumber informasi mereka lewat format yang berbeda, mulai dari FAQ, ringkasan, hingga panduan belajar.
Berbekal kemampuan multimodal Gemini 1.5 Pro, NotebookLM juga dapat menjawab pertanyaan tentang elemen visual dalam Slides atau Docs pengguna. Bahkan, layanan ini bisa menyertakan kutipan gambar sebagai bukti pendukung jika memang relevan.
Sebagai informasi, layanan ini telah digunakan berbagai kalangan untuk beragam keperluan. Penulis terkenal Walter Isaacson menggunakannya untuk menganalisis jurnal Marie Curie dalam riset bukunya.
Kemudian, beberapa peneliti dokumenter dan podcast juga memanfaatkannya untuk menyaring arsip kompleks demi menghasilkan naskah atau ide cerita. Fungsi lain dari Google NotebookLM adalah membantu membuat newsletter, analisis transkip wawancara, hingga mengindentifikasi kebutuhan pengguna.
Google Siapkan 3 Faktor Kunci AI untuk Dukung Kemajuan Indonesia Emas
Di sisi lain, kecerdasan buatan (AI) digadang-gadang menjadi suatu teknologi yang dapat mengubah serta membantu kehidupan manusia.
Untuk itu, Google berupaya menghadirkan AI generatif untuk membangun infrastruktur hingga membantu masyarakat Indonesia untuk menemukan potensi terbaiknya.
Teknologi yang dihadirkan AI dirancang untuk membantu menyelesaikan berbagai tantangan di sejumlah daerah di Indonesia.
Menurut keterangan yang diterima, Rabu (5/6/2024), penelitian memperkirakan penggunaan AI akan meningkatkan manfaat ekonomi bagi Indonesia hingga sebesar Rp 2.612 triliun (USD 167 miliar) pada tahun 2030.
Jumlah tersebut diperkirakan hampir setara dengan 13 persen PDB Indonesia pada 2022.
Google sebagai perusahaan teknologi terkemuka mengungkapkan telah menerapkan kecerdasan buatan sejak satu dekade lalu.
"Google AI sebenarnya telah dimulai hampir satu dekade lalu, sejak CEO Sundar Pichai mendeklarasikan misi kami menjadi perusahaan yang mengutamakan AI," ujar Putri Alam, Direktor Hubungan Pemerintahan an Kebijakan Publik Google Indonesia pada acara peluncuran Whitepapaer Google AI Opportunity untuk Indonesia Emas.
Menurut Putri, ada tiga faktor kunci kesuksesan AI untuk mendukung kemajuan Indonesia Emas.
"Terdapat tiga faktor yang kami persiapkan, yaitu investasi pada infrastruktur inovasi, membangun tenaga kerja siap AI, dan mendorong inmpementasi inklusif dan memastikan akses yang luas ke layanan AI," ucap Putri.
Advertisement
Investasi pada Infrastruktur Inovasi
Untuk bisa memanfaatkan peluang AI secara optimal, sebuah negara harus berinvestasi untuk membangun infrastruktur yang kuat dan mendorong inovasi melalui penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan.
Investasi yang sepatutnya dilakukan antara lain ialah penelitian dan teknologi dasar, infrastruktur cloud, dan dataset terbuka adalah awal yang baik.
Demi peningkatan pemanfaatan AI di Indonesia secara optimal, Google telah melakukan investasi bersar-besaran pada infrastruktur digital Indonesia.
Investasi yang dilakukan Google ialah pembangunan region cloud hyperscale AS pertama di Jakarta pada 2020 serta pembangunan tiga kabel bawah laut: Indigo-West, Echo, dan Apricot.
"Kabel-kabel yang dipasangkan meningkatkan kapasitas internasional dan meningkatkan kinerja internet di Indonesia sehingga memungkinkan pertumbuhan traffic yang berkelanjutan," kata Putri.
Ia juga menyebut investasi infrastruktur jaringan Google akan menambahkan pendapatan GDP kumulatif sebesar USD 94 miliar antara tahun 2022-2026.
Tak hanya itu, perusahaan juga melakukan kolaborasi Google Cloud dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengimplementasikan AI dalam pelayanan kesehatan
"Kolaborasi in menghadirkan penerapan generatif AI di platform Satu Sehat," ujarnya.
"Kolaborasi ini selaras dengan cetak biru pemerintah Indonesia untuk transformasi digital dan inisiatif visi Indonesia Digital 2045," ia menambahkan.
Kembangkan Tenaga Kerja Mahir AI
Akses ke pelatihan AI begitu penting untuk membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan agar sukses menghadapi peluang dan tantangan yang dihadirkan AI.
"AI berpotensi mendorong produktivitas di Indonesia," kata Putri.
Ia membeberkan sebuah studi yang menyebut akan ada Rp 2.612 triliun manfaat ekonomi untuk membantu bisnis di Indonesia pada tahun 2030 jika alat AI digunakan.
Pun demikian, ia mengingatkan bahwa diperlukan keterampilan digital untuk meraih pencapaian tersebut.
Untuk membantu tenaga kerja yang mahir AI, Google meluncurkan Gemini Academy untuk melatih tenaga pendidik.
"Sejak Oktober 2023, kami meluncurkan Gemini Academy untuk melatih 7 ribu tenaga pengajar untuk penggunaan generatif AI secara aman dan bertanggungjawab di sektor pendidikan di Indonesia," ujarnya.
Advertisement