Kominfo Masih Proses Pulihkan PDN, Sebagian Layanan Imigrasi Mulai Beroperasi

Kementerian Kominfo kini masih dalam proses pemulihan server Pusat Data Nasional alias Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang mengalami gangguan sejak 20 Juni lalu hingga membuat layanan imigrasi ikutan terganggu.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Jun 2024, 14:51 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2024, 14:51 WIB
Semuel Abrijani Pangerapan
Ketua Tim Panja RUU PDP Pemerintah sekaligus Dirjen Aplikasi Informatika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan (Foto: Kemkominfo).

Liputan6.com, Jakarta - Server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 mengalami gangguan sejak 20 Juni 2024 dan berdampak terhadap sejumlah layanan publik, termasuk sistem imigrasi.

Sampai saat ini di media sosial masih berseliweran informasi yang menyebutkan kalau pengurusan imigrasi di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, masih mengalami antrean karena gangguan server PDN tersebut.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun menyampaikan permohonan maaf atas gangguan di PDNS-2 itu.

Dalam keterangan resmi Kominfo, Sabtu (22/6/2024), Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, selama beberapa waktu terakhir, langkah pemulihan server PDN dari gangguan telah dilakukan.

Kominfo pun mengungkap perkembangan dari pemulihan server PDN. Salah satunya disebutkan kalau layanan keimigrasian seperti paspor, visa, izin tinggal dan perlintasan sudah mulai kembali beroperasi.

"Sebagian layanan imigrasi melalui autogate di Bandara Soekarno Hatta telah kembali beroperasi secara bertahap. Sedangkan layanan autogate di bandara lain masih terus diupayakan pemulihan," kata Semuel melalui keterangan.

 

Lakukan Upaya Pemulihan Bersama Berbagai Pihak

Server PDN Masih Gangguan, Seratus Personel Imigrasi Disiagakan di Bandara Soetta
Sebanyak 100 personel tambahan disiagakan di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) buntut gangguan server PDN. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Lebih lanjut, agar proses keimigrasian bisa berjalan, layanan kombinasi dengan verifikasi manual masih dilakukan oleh Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM.

Lebih lanjut, pria yang karib disapa Semmy mengungkap kalau Kominfo berupaya melakukan upaya-upaya pemulihan secepatnya sembari memperhatikan aspek kehatian-hatian dan mengutamakan kepentingan publik dan pengguna layanan.

"Upaya-upaya tersebut dilakukan secara intensif bersama dengan PT Telkom sebagai penyelenggara Pusat Data, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kepolisian RI (Polri), dan Kementerian atau Lembaga terkait," kata Semuel.

Sementara, dalam hal layanan keimigrasian, Kominfo bekerja sama dengan Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

Tak lupa Semmy memastikan tiap perkembangan pemulihan PDNS 2 akan diinformasikan secara berkala.

Diduga karena Ransomware

Imigrasi Aktifkan 24 Autogate Baru di Kedatangan Internasional Bandara Soetta
Contoh kecanggihan di bandara Abu Dhabi, Imigrasi Indonesia datangkan kembali 24 mesin auto gate di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Kedatangan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Sehingga total hingga akhir tahun 2023, akan ada 50 Autogate di kedatangan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Sebelumnya, pakar keamanan siber Pratama Persadha menduga server Pusat Data Nasional (PDN) terkena serangan siber ransomware, yang membuat lumpuhnya sistem imigrasi bandara Soekarno-Hatta dan seluruh kantor imigrasi Indonesia.

Sebelumnya, pada Kamis 20 Juni 2024, terjadi antrean panjang di imigrasi bandara Soetta, Cengkareng, karena sistem yang mengalami masalah. Laman media sosial X alias Twitter milik Ditjen Imigrasi pun menyebut, gangguan disebabkan karena adanya masalah pada server PDN.

Sejauh ini, memang belum diketahui secara pasti penyebab gangguan tersebut. Namun, menurut pria yang juga Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC tersebut, ada sejumlah hal yang bisa menyebabkan gangguan total di server PDN.

Kemungkinan pertama, kata Pratama adalah jika terjadi gangguan suplai listrik. Lalu adanya kerusakan server. Kemudian, adanya gangguan koneksi internet. Terakhir, jika ada serangan siber seperti DDoS atau ransomware.

"Jika memang gangguan terjadi karena serangan siber, risiko yang mengancam makin besar, karena tidak hanya mengganggu layanan, tetapi bisa menyebabkan bocornya data pribadi," kata Pratama dalam keterangan yang diterima Jumat (21/6/2024).

Pratama menyebutkan, jika melihat pola gangguan yang terjadi, ada kemungkinan masalah yang menimpa PDN karena serangan siber ransomware, seperti yang pernah dialami Bank Syariah Indonesia.

Lumpuhnya PDN Bisa Bahayakan Negara Jika Tak Dilengkapi Keamanan Kuat

Menurutnya, kalau masalah yang dihadapi PDN karena hal teknis, tak akan memakan waktu lama untuk perbaikan. Begitu juga jika ada masalah suplai listrik yang bisa diatasi dengan penggunaan genset listrik atau gardu lainnya.

Adapun kalau masalah karena koneksi internet, semua bisa ditanggulangi menggunakan koneksi radio Point-to-Point yang memiliki bandwidth besar dan tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan instalasi.

Begitu juga kalau terjadi serangan siber metode DDoS, seharusnya waktu penanggulangan tak selama ini.

Karena pengelola bisa menggunakan perangkat Anti-DDoS serta bekerja sama dengan ISP untuk menambah kapasitas bandwidth dan membantu mengatasi DDoS dari sisi ISP.

Pratama memandang, kejadian lumpuhnya server PDN ini bisa membahayakan negara jika tak dilengkapi pengamanan yang kuat.

Infografis 34 Juta Data Paspor Indonesia Diduga Bocor, Ini Respons Kominfo dan Imigrasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 34 Juta Data Paspor Indonesia Diduga Bocor, Ini Respons Kominfo dan Imigrasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya