Waspada! Ini 4 Jenis Penipuan Digital yang Wajib Kamu Tahu

Penipuan digital semakin rumit dan sulit dideteksi, sehingga membuat banyak korban tanpa sadar telah terperangkap.

oleh Gilar Ramdhani pada 28 Nov 2024, 16:04 WIB
Diperbarui 28 Nov 2024, 16:04 WIB
Waspada! Ini 4 Jenis Penipuan Digital yang Wajib Kamu Tahu
Ilustrasi perempuan kaget melihat pesan di smartphone. (BongkarnGraphic/depositphotos.com)

Liputan6.com, Jakarta Kemudahan dalam bertransaksi dan berkomunikasi secara online membawa banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. Sayangnya, perkembangan teknologi kerap dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab. Penipuan digital kini menjadi ancaman serius bagi pengguna internet, dengan modus yang menjangkau berbagai platform seperti email, media sosial, hingga aplikasi mobile.

Seiring waktu, trik penipuan digital semakin rumit dan sulit dideteksi, sehingga membuat banyak korban tanpa sadar telah terperangkap. Oleh karena itu, mengenali beragam jenis penipuan digital yang kian marak sangatlah penting untuk melindungi diri dan menjaga keamanan informasi pribadi.

1. Oknum Mengatasnamakan Perusahaan

Modus penipuan digital selalu dimulai dengan aksi oknum yang mengatasnamakan perusahaan atau instansi tertentu untuk mendapatkan data pribadi atau uang dari korban. Pelaku menghubungi korban melalui telepon, pesan singkat atau email dengan mengaku sebagai perwakilan resmi perusahaan. 

Mereka bisa menawarkan hadiah, undian, atau promo palsu, untuk kemudian meminta pengguna mengirimkan data-data pribadi seperti nomor rekening, PIN, atau OTP. Ingat, jangan pernah mudah percaya pada informasi yang datang tiba-tiba. Cek dan ricek keaslian pesan atau panggilan yang kamu terima.

2. Media Sosial Palsu

Nggak heran sekarang jadi banyak akun fake atau palsu di media social, bahkan sampai ke kontak WhatsApp. Modus media social palsu kerap digunakan para penipu digital untuk menjebak korban. Mereka meniru akun perusahaan, akun public figure hingga orang biasa, dengan harapan bisa mengirim pesan langsung yang berisi penawaran maupun permintaan data pribadi.

3. Menyebar Link Palsu

Modus penipuan digital yang dikenal dengan phising ini salah satu yang marak dan berbahaya. Pelaku mengirim tautan palsu yang tampak menyerupai halaman web aslinya. Ketika korban mengklik link tersebut, mereka dibawa ke situs palsu yang dirancang sedemikian rupa untuk mencuri data melalui malware atau spyware yang masuk ke smartphone. Jenis link palsunya beragam, bisa mirip situs asli, berupa pengumuman, undangan, hadiah dan lain-lain. Untuk melancarkan aksinya, pelaku meminta data-data pribadi seperti username, password, atau OTP. 

4. Kartu Fisik Palsu

Baru-baru ini muncul modus penipuan digital berupa kartu fisik palsu yang mengatasnamakan dompet digital DANA. Padahal, DANA tidak pernah mengeluarkan kartu fisik dalam bentuk apapun. Jadi bila ada pihak-pihak yang mengaku akan mengirimkan kartu fisik DANA dan meminta data-data pribadi, jangan diberikan karena itu pasti penipuan.

Agar masyarakat luas dan pengguna DANA sendiri tidak terjebak dalam penipuan tersebut, pihak DANA gencar melakukan edukasi melalui campaign #AwasJebakanBadman dengan cara Monitor, Konfirmasi & Lapor kalo ada yang menawarkan Kartu Fisik DANA.

Modus Penawaran Kartu Fisik DANA
#AwasJebakanBadman Modus Penawaran Kartu Fisik DANA.

MONITOR

Pengguna harus menyadari jika ada oknum yang menghubungi mereka dan bertindak mencurigakan, seperti menawarkan kartu fisik DANA. Jangan tergiur dengan promo atau penawaran spesial yang diberikan. Yang perlu selalu dipahami, DANA tidak pernah mengeluarkan kartu fisik DANA, jadi bisa dipastikan penawaran tersebut palsu.

KONFIRMASI

Periksa kembali aktivitas mencurigakan tersebut apakah benar dari sumber terpercaya. Agar semakin yakin, pengguna bisa melakukan konfirmasi dengan copy nomor, link, atau sosial media yang menawarkan kartu fisik DANA dan paste di fitur yang ada di DANA Protection, di aplikasi DANA. Nantinya, pengguna bisa mengetahui asli atau palsunya nomor, link, atau sosial media tersebut.

LAPOR

Laporkan oknum penipuan yang menghubungi. Pengguna bisa mengirimkan laporan melalui fitur DANA Protection. Nantinya, pengguna akan langsung dihubungkan dengan layanan dari Kominfo.

Selain 3 cara di atas, pengguna bisa mengikuti beberapa tips berikut biar nggak ketipu sama jebakan badman. 

  • Jangan download & install aplikasi DANA dari link yang dibagikan di grup pesan instan, seperti WhatsApp, Telegram & lainnya.
  • Selalu rahasiakan PIN & Kode OTP kamu, jangan pernah dibagikan ke siapa pun termasuk DANA. 
  • Segera ganti PIN jika terlanjur mengklik link tidak jelas, atau terlanjur membagikan PIN & Kode OTP. 
  • Akun resmi media sosial DANA Cuma yang bercentang biru. Jangan terkecoh akun serupa lainnya ya.

Yuk, selalu perhatikan keselamatan dalam berdigital dan jangan lupa download aplikasi DANA untuk berbagai bentuk transaksi online yang aman!

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya