Liputan6.com, Jakarta - Endeavor Catalyst, salah satu modal ventura global yang berafiliasi dengan Endeavor, berhasil menduduki posisi investor tahap awal paling produktif di dunia dalam Fund Returners Index dari 50 modal ventura.
Endeavor Catalyst berhasil mengungguli modal ventura raksasa seperti Tiger Global dan SoftBank, berdasarkan data Kauffman Fund Returners Index periode Januari 2016-Juli 2024.
Baca Juga
Prestasi gemilang Endeavor Catalyst ini dicapai dengan keberhasilan mencetak 59 perusahaan unicorn, 13 exit unicorn, serta total valuasi exit mencapai USD 24,36 miliar.
Advertisement
Dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (30/11/2024), salah satu fokus Endeavor Catalyst memang pasar berkembang, terutama Indonesia. Mengingat ekosistem startup yang makin subur, Indonesia memiliki potensi besar bagi investasi.
Meski secara global di 2023, ada penurunan signifikan pada pendanaan modal ventura, tapi pasar berkembang seperti Indonesia terusmenunjukkan potensi besar sebagai pusat inovasi baru
"Meski sulit kembali ke pendanaan agresif seperti di tahun 2021, pasar berkembang seperti Indonesia memiliki potensi menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan di pasar berkembang," tutur Executive Director Endeavor Indonesia Devina Hartono.
Keberhasilan Endeavor Catalyst ini tidak hanya berasal jumlah startup unicorn ini berhasil dicetak, tapi juga pada pendekatan yang sangat selektif dalam memilih startup.
Endeavor Catalyst hanya berinvestasi pada perusahaan yang dipimpin oleh Endeavor Entrepreneurs, yaitu pengusaha yang telah melalui proses seleksi ketat dan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
Selain itu, Endeavor Catalyst juga fokus pada efisiensi modal, profitabilitas bisnis, dan inovasi lintas sektor. Pendekatan ini terbukti efektif dalam menghasilkan perusahaan yang tidak hanya besar, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat.
Â
Keberhasilan Portofolio Endeavor Catalyst
Salah satu contoh sukses portofolio Endeavor Catalyst adalah eFishery, startup akuakultur asal Indonesia yang telah menjadi unicorn. eFishery berhasil mengembangkan teknologi inovatif untuk budidaya ikan dan udang.
"Pendanaan dari Endeavor Catalyst memberikan kami kepercayaan lebih dalam mengembangkan usaha, sekaligus membukapeluang kolaborasi dengan jaringan internasional mereka," CEO dan Co-Founder eFishery Gibran Huzaifah.
Untuk diketahui, portofolio Endeavor Catalyst mencakup lebih dari 300 perusahaan yang telah diinvestasikan, dengan 59 di antaranya mencapai status unicorn.
Ke depannya, Endeavor Catalyst juga berkomitmen untuk melaksanakan misinya dalam mengidentifikasi, membimbing, serta melakukan investasi pada pengusaha berpengaruh berikutnya.
Advertisement
Qoala Raih Pengakuan, CEO Terpilih jadi Endeavor Entrepreneur
Di sisi lain, CEO dan Co-Founder Qoala Harshet Lunani pun berhasil terpilih sebagai Endeavor Entrepreneur ke-103 dari Indonesia pada ajang Virtual International Selection Panel (ISP) ke-48.
"Kami sangat antusias menyambut Harshet ke dalam jaringan Endeavor. Inovasi dan dedikasi yang ia tunjukkan melalui Qoala adalah contoh dari jenis pemimpin yang kami dukung di Endeavor," tutur Executive Director Endeavor Indonesia Devina Hartono dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (13/11/2024).
Menurut Devina, pemimpin tersebut tidak hanya mengejar keberhasilan bisnis, tapi juga komitmen pada inovasi dan dampak yang luas bagi masyarakat.
Qoala sendiri diakui memiliki kontribusi yang inovatif di industri insurtech sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas di Asia Tenggara.
"Kami percaya, dengan dukungan jaringan global Endeavor, Qoala akan semakin memperkuat misinya untuk membawa solusi asuransi yang inklusif di Asia Tenggara," tutur Devina lebih lanjut.
Keberhasilan ini tidak lepas dari performa Qoala yang tercatat mampu menjual polis setiap bulannya melalui semua saluran dengan nilai sekitar Rp 40 juta, serta mampu menjangkau belasan ribu pelanggan.