Apple TV Plus Gratiskan Akses di Awal Tahun Baru, Catat Tanggalnya

Manfaatkan kesempatan menikmati berbagai konten Apple TV Plus, seperti Ted Lasso, The Morning Show, dan banyak lagi, di awal tahun ini.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 01 Jan 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2025, 08:00 WIB
Apple TV Plus
Apple TV Plus. Kredit: Apple

Liputan6.com, Jakarta - Apple mengumumkan akan memberikan akses gratis untuk layanan Apple TV Plus. Akses tersebut akan diberikan pada awal 2025.

Mengutip informasi dari The Verge, Rabu (1/1/2025), Apple TV Plus akan bisa dinikmati secara gratis mulai 4 hingga 5 Januari 2025. Pengumuman itu juga dibagikan di media sosial serta situs resmi perusahaan.

"Apple TV Plus menyambut Tahun Baru dengan menawarkan akses penuh pada pelanggan di seluruh dunia," tulis perusahaan. Nantinya, layanan gratis ini bisa diakses di beragam perangkat yang mendukung Apple TV Plus.

Untuk bisa menikmati konten di layanan tersebut, pengguna hanya membutuhkan Apple ID. Saat ini, katalog konten yang tersedia di Apple TV Plus sendiri terbilang sudah sangat beragam.

Sebagai contoh, ada serial Ted Lasso dan The Morning Show, serta musim terbaru dari Shrinking dan Silo. Lalu, ada pula beberapa film baru seperti Fly Me to the Moon, Family Man, hingga Wolfs.

Strategi semacam ini memang sudah beberapa kali ditawarkan oleh beberapa platform streaming. Namun yang membedakannya, Apple mengambil pendekatan untuk memberikan akses pada seluruh konten yang mereka miliki.

Apple TV Plus sendiri kini telah tersedia di lebih dari 100 negara dan wilayah. Selain di perangkat Apple, layanan ini juga tersedia di berbagai merek Smart TV.

Selain itu, bagi pelanggan yang membeli dan mengaktifkan iPhone, iPad, Apple TV, atau Mac baru, bisa mendapatkan langganan akses gratis Apple TV Plus selama tiga bulan.

Mengapa Apple Ogah Bersaing dengan Google di Mesin Pencari?

Toko aplikasi Apple, App Store (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)
Toko aplikasi Apple, App Store (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Di sisi lain, dominasi Google di industri mesin pencari memunculkan pertanyaan tentang kemungkinan Apple untuk ikut bersaing.

Sebagai salah satu perusahaan terkaya dan paling inovatif, Apple tampak sebagai kandidat potensial. Namun, Eddy Cue, seorang eksekutif senior Apple, baru-baru ini menjelaskan alasan mengapa hal ini tidak akan terjadi.

Eddy Cue memberikan keterangan di pengadilan federal AS di Washington, D.C., di mana ia memperjelas posisi Apple. Demikian sebagaimana dikutip dari Gizchina, Senin (30/12/2024).

Perusahaan tersebut tidak sedang mengembangkan mesin pencari untuk menyaingi Google. Cue menguraikan empat alasan utama mengapa Apple memilih untuk tidak terjun ke industri mesin pencari.

1. Biaya Tinggi dan Alokasi Sumber Daya

Membangun mesin pencari akan menghabiskan biaya miliaran dolar bagi Apple. Pengembangannya juga akan memakan waktu bertahun-tahun. Upaya ini akan mengalihkan sumber daya dari proyek lain yang lebih dihargai Apple.

2. Industri yang Berubah Cepat

Industri mesin pencari berkembang cepat, berkat kecerdasan buatan. Memasuki pasar yang bergerak cepat seperti itu akan berisiko dan tidak pasti.

 

3. Bersinggungan dengan Nilai Privasi

Antrean Warga China untuk Mendapakan IPhone15
Antrean orang-orang untuk membeli ponsel iPhone 15 yang baru diluncurkan di sebuah toko Apple di Hangzhou, di provinsi Zhejiang, China pada 22 September 2023. (AFP/China OUT)

Bisnis mesin pencari yang sukses bergantung pada penjualan iklan bertarget. Apple telah membangun reputasinya berdasarkan privasi. Beralih ke iklan bertarget akan bertentangan dengan nilai-nilai intinya.

4. Kurangnya Keahlian

Apple tidak memiliki tim atau infrastruktur yang dibutuhkan untuk membangun mesin pencari yang kompetitif. Bersaing dengan Google akan membutuhkan pengetahuan khusus yang saat ini tidak dimiliki Apple.

 

Ingin Fokus ke AI

Apple Intelligence
Apple Perkenalkan Apple Intelligence (Dok: Apple)

Bagi Apple, membangun mesin pencari tampaknya tidak perlu dan berisiko. Perusahaan lebih memilih untuk fokus pada bidang-bidang yang sudah menjadi keunggulannya, seperti inovasi perangkat keras dan perangkat lunak.

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mengubah industri, dan Apple kemungkinan akan menggunakannya dengan cara yang sejalan dengan pendekatannya yang berfokus pada privasi dan pengguna.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya