Ini 5 Tren Media Sosial 2025, Pelaku Bisnis Wajib Tahu untuk Dongkrak Performa

Temukan lima tren media sosial yang akan mendominasi tahun 2025. Dari AI Generatif hingga belanja lintas negara, optimalkan strategi bisnis Anda dengan panduan ini.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 25 Jan 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2025, 08:00 WIB
tips sukses berbisnis
Memahami tren media sosial di tahun 2025 adalah kunci bagi para pebisnis untuk tetap relevan dan kompetitif.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Mengikuti tren terkini di media sosial bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan bagi bisnis yang ingin tetap relevan di tengah perubahan preferensi konsumen yang dinamis.

Dengan kawasan Asia Pasifik memimpin lanskap jejaring sosial global melalui 2,3 miliar pengguna, menurut data eMarketer, bisnis di wilayah ini memiliki peluang besar untuk memanfaatkan tren sosial guna meningkatkan daya saing.

Berikut adalah lima tren sosial utama yang harus diperhatikan oleh bisnis pada tahun 2025, seperti dikutip dari siaran pers Meta yang diterima, Sabtu (25/1/2025). 

1. Kecerdasan Buatan (AI) Generatif

Kecerdasan Buatan (AI) generatif telah menjadi pendorong perubahan besar dalam dunia bisnis. Teknologi ini memungkinkan perusahaan menghasilkan ide, konten, dan solusi dengan cara yang lebih efisien dan kreatif.

Pada Agustus 2024, lebih dari 1 juta pengiklan di seluruh dunia menggunakan fitur kreatif berbasis AI generatif dari Meta, menghasilkan lebih dari 15 juta iklan.

Meta telah meluncurkan fitur baru, seperti video expansion dan image animation, yang mempermudah pembuatan iklan berbasis video.

Selain itu, solusi seperti Advantage+ Shopping Campaigns (ASC) terbukti meningkatkan Return on Ad Spend (ROAS) hingga 20 persen dan menghasilkan pendapatan rata-rata USD 3,47 untuk setiap dolar yang dibelanjakan.

Dengan demikian, bisnis dapat mulai bereksperimen dengan fitur AI generatif untuk meningkatkan kinerja kampanye iklan.

 

Akses Komunikasi ke Pelanggan

2. Perpesanan Bisnis yang Personal

Komunikasi antara bisnis dan konsumen kini semakin mengarah ke perpesanan langsung (Direct Messaging). Di Asia Pasifik, fitur ini menjadi pilihan utama konsumen, terutama Gen Z.

Di Indonesia, 90 persen pelaku bisnis menggunakan perpesanan dalam berbagai tahap perjalanan konsumen, dari prapenjualan hingga transaksi.

Menurut survei Meta dan BCG, 87 persen konsumen Indonesia lebih memilih perpesanan untuk berkomunikasi dengan bisnis, sedangkan 83 persen konsumen lebih percaya pada bisnis yang menyediakan fasilitas tersebut.

Bahkan, percakapan harian di WhatsApp telah tumbuh dua kali lipat sejak 2022. Karenanya, pelaku bisnis perlu mengintegrasikan solusi perpesanan dengan mitra strategis untuk mendukung tujuan bisnis. 

3. Kreator Konten sebagai Kunci Keberhasilan

Ekonomi kreator di Asia Pasifik berkembang pesat, dengan proyeksi nilai global mencapai USD 480 miliar pada 2027 menurut Goldman Sachs.

Kreator konten kini menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran, di mana 94 persen konsumen Indonesia berinteraksi dengan kreator sepanjang musim liburan.

Meta saat ini menguji format iklan baru bernama Creator Testimonial, yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas kemitraan antara brand dan kreator.

Pebisnis pun disarankan membangun kemitraan dengan kreator yang relevan untuk menyampaikan cerita brand dengan lebih otentik dan efektif. 

Peran Konten Video

4. Dominasi Konten Video

Konten video terus mendominasi konsumsi media. Di Asia Pasifik, waktu yang dihabiskan untuk menonton video diperkirakan meningkat 15 persen pada 2025.

Pada platform Meta, 60 persen waktu pengguna dihabiskan untuk menonton video. Di Indonesia, 92 persen konsumen merencanakan untuk menonton video daring selama masa liburan.

Live streaming juga menjadi tren yang kuat, dengan 73 persen orang di Indonesia menggunakannya untuk mengeksplorasi produk, dan 66 persen telah melakukan pembelian melalui live streaming.

Untuk itu, bisnis perlu mempertimbangkan memasukkan konten video, terutama video pendek, ke dalam strategi pemasaran untuk meningkatkan keterlibatan dan penjualan.

5. Belanja Lintas Negara

Belanja lintas negara kini menjadi bagian penting dari perilaku konsumen di Asia Pasifik, dengan 50 persen pembeli telah membeli produk dari luar negeri selama periode festival belanja.

Faktor utama pendorong tren ini adalah akses ke brand yang tidak tersedia secara lokal.

Oleh sebab itu, bisnis perlu mengidentifikasi kendala dalam pengalaman belanja lintas negara sekaligus bermitra dengan ahli ekspansi global untuk menciptakan proses yang lebih mulus.

Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial
Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya