Liputan6.com, Jakarta - MrBeast bersama dengan sejumlah investor Amerika Serikat dikabarkan telah mengumpulkan lebih dari USD 20 miliar atau sekitar Rp 325 triliun untuk membeli TikTok.
Penawaran YouTuber dengan nama asli Jimmy Donaldson ini lebih tinggi ketimbang tawaran dari grup Project Liberty yang dipimpin pemilik LA Dodgers Frank McCourt dan Kevin O’Leary dari Shark Tank.
Baca Juga
Dikutip GSM Arena, Jumat (31/1/2025), grup investor yang dipimpin oleh MrBeast ini juga menggandeng nama besar seperti David Baszucki, salah satu pendiri dan CEO Roblox; dan Nathan McCauley, salah satu pendiri dan CEO Anchorage Digital.
Advertisement
Tawaran dari MrBeast dan tim ini disebutkan lebih tinggi daripada tawaran dari Project Liberty, yang sebelumnya mengajukan penawaran senilai USD 20 miliar.
Selain itu, Elon Musk dan Microsoft juga dikabarkan ikut mempertimbangkan untuk mengakuisisi operasi TikTok di Amerika Serikat.
Walau banyak pihak tertarik membeli, ByteDance sebagai pemilu TikTok belum memberikan komentar resmi terkait kemungkinan kesepakatan ini. Perusahaan juga terus menegaskan, mereka tidak akan menjual atau memisahkan bisnis TikTok di AS.
Sebelumnya, MrBeast sempat mencuit di akun media sosialnya, “Oke, aku akan beli TikTok agar aplikasi ini tidak dilarang,” yang awalnya dianggap hanya candaan oleh penggemarnya.
Namun, dalam cuitan selanjutnya, ia mengungkap sejumlah miliarder langsung menghubunginya dan ingin mendukungnya untuk merealisasikan rencana pembelian platform berbagi video asal China tersebut.
Bisakah MrBeast Selamatkan TikTok di Amerika Serikat?
Secara teori, jika operasional TikTok di Amerika Serikat berada di bawah kendali perusahaan atau entitas yang berbasis di AS, kemungkinan besar aplikasi ini bisa diizinkan untuk terus beroperasi di negara itu.
Adapun alasan utama di balik TikTok dilarang di AS adalah adanya kekhawatiran pemerintah AS bahwa informasi yang dibagikan melalui aplikasi --baik sengaja atau tidak oleh pengguna-- dapat dibagikan dengan pemerintah Tiongkok.
Menurut Departemen Kehakiman AS, informasi ini termasuk yang dikumpulkan oleh TikTok dari anak di bawah umur.
Advertisement
Apakah TikTok Benar-Benar Dijual oleh ByteDance
Meski ada beberapa pihak yang mengaku ingin membeli TikTok seperti MrBeast dan belum lama ini Tiongkok menawarkan TikTok ke Elon Musk, apakah aplikasi ini benar-benar akan dijual?
Pengacara ByteDance Noel Francisco, sebelumnya memberikan penegasan bahwa aplikasi tersebut tidaklah untuk dijual. Menurutnya, tiap upaya untuk menjual TikTok kemungkinan akan dihalangi oleh pemerintah Tiongkok.
Sebelumnya, ByteDance tertarik menjual sahamnya di TikTok untuk menghindari pelarangan di AS, namun tampaknya gagasan ini berubah.
Kini, gagasan MrBeast dan sejumlah miliarder yang patungan uang dan sumber daya mereka untuk membeli TikTok jadi sebuah ide menarik, namun perlu dilihat apakah ByteDance dan pemerintah Tiongkok bisa dibujuk untuk menyetujui kesepakatan ini.
Tentang Nasib TikTok di AS
Sekadar informasi, di Amerika Serikat, TikTok merupakan aplikasi yang begitu populer. Saking populernya, karena berasal dari Tiongkok, aplikasi ini dikhawatirkan bisa mengumpulkan data pribadi pengguna di AS dan mengirimkannya ke Tiongkok.
Lantaran dianggap mengancam keamanan, Presiden AS Joe Biden saat itu menandatangani keputusan untuk melarang TikTok di AS. Larangan TikTok berlaku mulai 19 Januari 2025, jika TikTok tidak dimiliki oleh perusahaan AS.
Dengan adanya aturan tersebut, ByteDance sebagai induk TikTok hanya punya dua pilihan: menutup TikTok jika tak dijual ke Amerika Serikat atau menjual operasional TikTok di Amerika ke perusahaan AS agar tetap bisa beroperasi di negara tersebut.
Advertisement