Layanan internet BlackBerry kembali mengalami gangguan pada awal bulan Juli lalu. Tumbangnya layanan milik BlackBerry itu merupakan yang kelima kalinya sejak tahun 2012.
Berkaitan dengan gangguan yang terakhir terjadi itu, pihak BlackBerry mengaku telah memberikan penjelasan langsung kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring. Pernyataan itu diungkapkan oleh Kusuma Lienandjaja, Director Goverment Relations BlackBerry Indonesia.
Di sela acara diskusi yang diselenggarakan Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) di Hotel Borobudur Jakarta kemarin, Kusuma menjelaskan bahwa penyebab gangguan yang terjadi pada 3 Juli 2013 lalu itu adalah dikarenakan BlackBerry sedang melakukan peningkatan komponen upgrade di server pusatnya.
"Waktu itu sedang upgrade dan ada terjadi failure. Jadinya berdampak ke layanan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Sehingga BlackBerry Messenger (BBM) yang lalu lintasnya banyak harus di-stop dulu," kilah Kusuma.
Ia juga membantah informasi yang menyatakan bahwa gangguan kemarin disebabkan karena kapasitas server BlackBerry overload. Kusuma mengklaim BlackBerry memiliki server yang secara kapasitas sangat besar. BlackBerry berkomitmen untuk tetap menyediakan anggaran yang dialokasikan sebagai investasi perawatan sistem pemutakhiran (upgrade).
"Upgrade terus dilakukan supaya performa jaringan kami lebih cepat. Kalau urusan keandalan jaringan kami sudah 99 persen," tutur Kusuma lagi.
Meskipun menyediakan dana khusus pemutakhiran sistem, perusahaan asal Kanada itu masih belum mau menyediakan server di Indonesia. Kusuma menegaskan BlackBerry masih merasa belum perlu memasang server di Indonesia.
Saat ditanya soal tuntutan dari operator terkait peningkatan kualitas layanan BlackBerry, Kusuma mengatakan pihaknya akan membicarakannya dengan operator. "Kami selalu dukung operator untuk membuat layanan BlackBerry yang baik," katanya.
Beberapa hari lalu, surat kabar Times of India melaporkan bahwa pemerintah India bekerja sama dengan BlackBerry dalam hal kewenangan penegak hukum India dengan melakukan intersepsi komunikasi melalui BlackBerry. Demi melancarkan kerjasamanya dengan pemerintah negeri Bollywood itu, BlackBerry melatih beberapa pegawai India untuk menangani server BlackBerry yang telah tersedia di Mumbai sejak tahun 2011 lalu.
Sementara di Indonesia, sejak 2011 pemerintah sudah mengutarakan BlackBerry harus memasang server di sini. Sayangnya, perusahaan yang sebelumnya bernama Research In Motion (RIM) itu masih bersikeras menolak permintaan pemerintah tersebut. (den/dew)
BlackBerry Beberkan Alasan Layanan BlackBerry Messenger Tumbang
BlackBerry menampik tumbangnya layanan miliknya pada 3 Juli 2013 lalu disebabkan karena kapasitas server BlackBerry yang overload. Lalu apa?
diperbarui 17 Jul 2013, 10:08 WIBDiterbitkan 17 Jul 2013, 10:08 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hyundai Masih Sediakan Tombol Fisik di All New Kona Electric, Ini Alasannya
Stefan William dan Ria Andrews Akui Status Hubungan, Perlihatkan Bukti Pernikahan
Kejagung Sita Rp372 Miliar dari Tersangka Asset Pacific Terkait Kasus Mafia Minyak Goreng
Masyarakat Didorong Lebih Kritis Demi Hindari Hoaks Selama Pilkada 2024
Top 3 Berita Bola: Penampilannya Bikin Kecewa, Manchester United Berencana Lepas Lagi Pemain Barunya
Bela Nelayan Kecil, KKP Minta Hasil Tangkapan Bisa Dijual Pasar Internasional
Diminati, Permintaan Ekspor Pasir Laut Indonesia Capai Lebih dari 1 Miliar Kubik
Jennie BLACKPINK Diduga Jadi Korban Rasis Margaret Qualley Saat Menghadiri Paris Fashion Week
Sinopsis Film The Shining, Kisah Misteri di Balik Pintu 237 Hotel Overlook
Melihat Pengecekan Kualitas Avtur di Depot Pengisian Pesawat Udara Soekarno-Hatta
Chiki Fawzi Ungkap Keinginan Mendiang Marissa Haque yang Belum Sempat Diwujudkan
Lupakan Zombie, Mayit Hidup Bakal Meneror Habis-habisan Zona Merah dan Aghniny Haque