Tri Akan Ikuti Langkah Akuisisi XL dan Axis?

Bergabungnya Axis dan XL akan membuat posisi Tri semakin terhimpit. Perusahaan itu nantinya akan menjadi operator paling kecil di Indonesia.

oleh Denny Mahardy diperbarui 01 Okt 2013, 12:21 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2013, 12:21 WIB
jaringan-131001b.jpg

Akuisisi antara XL Axiata dan Axis Telekom Indonesia tinggal menunggu persetujuan pemerintah. Jika 'perkawinan' dua operator itu disetujui, PT Hutchinson CP Telecommunication (HCPT) atau Tri tampaknya akan segera menyusul langkah strategis tersebut.

Menurut Teguh Prasetya, Pengamat Telekomunikasi Indonesia yang dihubungi Liputan6.com lewat saluran telepon, bergabungnya Axis dan XL akan membuat posisi Tri semakin terhimpit. Perusahaan itu nantinya akan menjadi operator paling kecil di Indonesia menghadapi tiga operator raksasa Tanah Air.

"Tri bakalan makin kesulitan menghadapi Telkomsel, Indosat dan XL. Apalagi, XL makin besar karena menambah jumlah pelanggan dan fasilitas dari pembelian Axis, bukan lawannya Tri," kata Teguh.

Lebih lanjut, ia memprediksi Tri akan segera mengikuti langkah merger dengan operator besar lain. "Kemungkinan Tri bakalan ikut mengambil langkah konsolidasi seperti yang dilakukan XL dan Axis. Kita harapkan tahun depan Tri sudah merger," papar Teguh lagi.

Teguh pun meramalkan operator besar yang akan bergabung dengan Tri nantinya adalah Telkomsel atau Indosat. XL yang baru saja melakukan pembelian Axis dinilainya memiliki kans kecil untuk membeli operator lainnya.

"Kalau secara dana yang mungkin melakukan akuisisi Tri adalah Telkomsel, tapi secara industri dan bisnis yang lebih butuh ya Indosat. Tapi gak menutup kemungkinan XL beli lagi kalau memang perusahaan induknya mau modalin," tambahnya.

Isu efisiensi dan pengurangan jumlah operator telah berhembus beberapa tahun belakangan. Langkah strategi bisnis itu diprediksi banyak kalangan bisa menaikkan angka keuntungan dari perusahaan layanan selular.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menilai 4 perusahaan operator selular di Indonesia sebagai jumlah ideal. Saat ini operator di Indonesia berjumlah lebih dari 10 yang membuat industri telekomunikasi terlalu ramai dan tidak sehat.

"Bila operator selular telah berjumlah 4 perusahaan tantangan dan kondisi di industri telekomunikasi akan semakin membaik. Mereka gak perlu terlalu berdarah-darah lah buat meraup untung," tandasnya. (den/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya