Rupiah Melemah, Sony Naikkan Harga Produk

Masih melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, membuat Sony menaikkan harga notebook besutannya hingga 10%.

oleh Denny Mahardy diperbarui 25 Okt 2013, 11:22 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2013, 11:22 WIB
rupiah-130904b.jpg
Inflasi masih melanda Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang masih belum membaik, membuat harga produk dari luar negeri ikut mengalami kenaikan, tak terkecuali produk notebook.

Leo Marathon selaku Product Marketing Sony Vaio & Mobile Sony Indonesia, mengaku perusahaannya ikut menaikkan harga produk buatannya di Indonesia. Kenaikan harga produk Sony berkisar antara 5% sampai 10%.

"Kenaikannya sekitar 5% hingga 10%. Hal itu pasti berpengaruh terhadap penjualan produk karena daya beli masyarakat berubah akibat melemahnya rupiah, tapi lama-lama mereka akan terbiasa," kata Leo yang ditemui Tim Liputan6.com di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Meskipun kenaikan harga produk telah dilakukan Sony, Leo mengklaim produknya masih cukup diminati. Perusahaan yang berpusat di Jepang itu telah menyiapkan strategi khusus untuk memasarkan produknya di Tanah Air.

Salah satu strategi yang akan dilakukan Sony adalah dengan menawarkan produk terjangkau. "Vaio mulai dipasarkan ke kota besar kedua di Indonesia yaitu Surabaya. Kami akan mulai ekspansi di sana dengan membawa produk-produk yang harganya terjangkau," tambahnya.

Lebih lanjut, Leo mengungkapkan, saat ini kebanyakan produk notebook Sony Vaio bermain di segmen premium. Hingga kini Sony memang berkuasa di pasar notebook Indonesia, di mana notebook segmen premiumnya berada di atas harga USD 600 atau sekitar Rp 6,6 jutaan.

Sebagai  informasi, hingga hari ini posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berdasarkan data dari Yahoo Currency Converter pada pukul 10.56 WIB masih berada di level Rp 11.115/USD. (den/isk)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya