Motorola telah mendobrak kebiasaan memproduksi handset dengan bawaan pabrikan yang seragam melalui Moto X. Handset yang dipasarkan di Amerika Serikat itu bisa disesuaikan dengan selera dan keinginan penggunanya.
Kini, perusahaan yang sudah menjadi anggota keluarga Google itu kembali membuat inovasi di industri gadget melalui Project Ara. Proyek ini merupakan langkah baru yang dibuat Motorola agar pengguna bisa menyesuaikan ponsel dengan kebutuhan.
Dikutip Tekno Liputan6.com dari Phone Arena, Rabu (30/10/2013), Google kabarnya berencana merilis MDK (Modul Developer Kit) dan pihak ketiga yang akan membuat modulnya. Desain dari inovasi baru Motorola terdiri dari endoskeleton atau endo dan modul.
Endo merupakan papan yang dipakai untuk memasang modul smartphone. Sedangkan yang disebut Motorola sebagai modul adalah 'prosesor, layar, keyboard, baterai maupun sensor maupun hal lain yang belum dipikirkan untuk dipasang' atau dalam bahasa sederhana merupakan komponen pada smartphone.
Motorola mengaku telah mengembangkan proyek ini selama setahun dan meminta bantuan kepada publik. Anda bisa mendaftar sebagai relawan yang disebut 'Ara Scout' dan mendapatkan email pemberitahuan setiap bulan dan bisa berbagi ide untuk proyek ini.
Motorola telah mempersiapkan aplikasi bagi relawan yang tertarik terlibat langsung dengan proyeknya itu. Aplikasi dari Motorola telah tersedia bagi pengguna perangkat berbasis iOS dan Android.
Sebelumnya, konsep serupa ponsel modular juga telah diperkenalkan oleh Dave Hakkens dalam Phonebloks. Hakkens membuat konsel ponsel layaknya lego yang bisa dibongkar pasang dengan mudah untuk memperbaiki komponen yang rusak ataupun disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.
Sepertinya konsep perangkat gadget 'bongkar pasang' sedang menjadi pertimbangan di industri elektronik. Teknik ini diharapkan bisa mengurangi tingginya limbah yang disebabkan oleh perangkat elektronik yang jumlahnya semakin banyak di dunia.
(den/dew)
Motorola Kembangkan Konsep Ponsel Bongkar Pasang
Teknik ini diharapkan bisa mengurangi tingginya limbah yang disebabkan oleh perangkat elektronik yang jumlahnya semakin banyak di dunia.
diperbarui 30 Okt 2013, 11:00 WIBDiterbitkan 30 Okt 2013, 11:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
23 April Zodiak Apa? Mengenal Karakteristik Taurus
Pihak TNBTS Buka Suara soal Antrean Mengular di Pintu Masuk dan Toilet Gunung Bromo
Jakarta Diguyur Hujan, Kawasan Monas Terendam Banjir
Apa itu Dermatitis: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
Kawasan Kapuk Raya Jakbar Banjir Akibat Hujan Lebat, Ketinggian Air Capai 20-30 Cm
Top 3 Islami: Tidak Khusyuk Apa Sholatnya Tetap Sah? Jawaban Buya Yahya, Jumlah Pintu Surga Sesuai Anggota Sujud Kata Mbah Moen
Apa Itu Desain Grafis: Pengertian, Unsur, dan Prinsip Dasar
Apa Itu Literatur: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
Jakarta Diguyur Hujan, Bangunan 2 Lantai di Duren Sawit Jaktim Ambruk
Jejak Persahabatan 2 Negara dan Komitmen Hijau Toyota di Taman Sakura Tawangmangu
Apa Itu Star Syndrome: Memahami Fenomena Merasa Diri Paling Sempurna
Kuning Telur vs. Gorengan, Mana yang Lebih Mematikan bagi Pasien Kolesterol Tinggi? Ini Kata Ahli Gizi