Selamatkan Perusahaan, BlackBerry Pecat 3 Bos Besar

CEO baru BlackBerry John S Chen berjanji untuk membangun kembali bisnis BlackBerry, salah satunya melalui perubahan manajemen.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 26 Nov 2013, 11:25 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2013, 11:25 WIB
blackberry-131126b.jpg

Meski batal dijual dan akhirnya memutuskan untuk memilih CEO baru, BlackBerry kembali mengejutkan banyak pihak. Pasca lengsernya Thorstein Heins sebagai CEO, sejumlah bos besar lainnya harus menghadapi nasib serupa.

Melalui situs resminya seperti dikutip Selasa (26/11/2013), BlackBerry mengumumkan perombakan jajaran eksekutifnya. Kristian Tear, Biran Bidulkan dan Frank Boulben yang masing-masing menduduki jabatan sebagai Chief Operating Officer, Chief Financial Officer, dan Chief Marketing Officer dipastikan akan segera hengkang dari BlackBerry.

Frank Boulben menjabat sebagai Chief Marketing Officer/CMO sejak Mei 2012. Pria asal Perancis ini sempat bergabung menjadi bagian dari sejumlah perusahaan teknologi dan komunikasi dunia seperti VOdafone, GSMA, France Telecom, dan LightSquare.

Senada dengan Boulbe, Kristian Tear juga direkrut oleh Thorstein Heins dari luar perusahaan. Sebelum resmi hengkang dari BlackBerry, Tear menduduki jabatan sebagai Chief Operating Officer/COO.

Untuk sementara waktu BlackBerry menunjuk James Yersh untuk mengisi jabatan Chief Financial Officer. Yersh sendiri sudah bergabung dengan BlackBerry sejak tahun 2008 dan saat ini menduduki jabatan sebagai Senior Viceo President, Controller dan Head of Compliance.

Meski jabatannya telah diisi oleh Yersh, namun Bidulkan akan diperbantukan sebagai penasihat khusus untuk membantu transisi bagi CEO baru hingga sisa tahun fiskal.

Selain tiga petinggi tersebut, BlackBerry juga mengumumkan akan kehilangan salah satu dewan direksinya. Roger Martin sebagai salah satu dewan direksi BlackBerry sejak 2007 juga menyatakan pengunduran dirinya dari perusahaan.

Keputusan John S Chen untuk mengganti sejumlah petinggi yang dianggapnya tidak mampu membawa perubahan signifikan seakan menunjukkan langkah awal untuk menyelamatkan perusahaan. Mengingat, sebelum bergabung dengan BlackBerry, Chen tercatat mampu mengembalikan kesuksesan bagi Sybase yang merupakan perusahaan perangkat lunak database komputer.

Saat itu atau tepatnya November 1998 sejak Chen memimpin perusahaan, Sybase perlahan mencapai kinerja keuangan yang kuat. Di awal terpilihnya ia sebagai CEO, Chen berjanji untuk membangun kembali bisnis BlackBerry salah satunya melalui perubahan manajemen. (vin/dew)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya